Langsung ke konten utama

Corat Coret Di Toilet - Eka Kurniawan

Jika Jika Jika

Aku seorang manusia yang tercipta oleh Tuhan dan memang diinginkan oleh Tuhan. Dan aku mempunyai agama yang sudah merasuk tercekoki sejak kecil, kini otakku bertanya pada jika jika jika dan andai andai andai. Sejak kecil dulu aku sering berpikir soal ini hingga jembutku lebat pun masih berputar di sel-sel otak nan rumit. Seperti apa? 

Aku manusia, tinggal di bumi tercipta oleh Tuhan, bumi yang luas, melihat ke atas lagi tatanan galaxy begitu luas dan hingga pada seluruh jagat tak terbatas. Ini sebenarnya apa?

Tubuh besar ini dilabeli manusia, hewan yang bisa menawar. Masuk lagi pada organ, sel hingga nukleus dan pada atom. Pada partikel kecil hingga ujung tak terhingga apa maksudnya ini? Kehampaan, kosong dan ada.

Jika aku Tuhan, mungkin aku akan jenuh dan merasa kesepian karena aku satu. Tidak ada teman, keluarga ataupun tetangga. Apakah Tuhan kesepian?

Dan jika aku Tuhan, apakah Tuhan juga tercipta. Kenapa tiba-tiba ada Tuhan, di titik terjauh hingga hitam dan kosong apakah ada permulaan tentang Tuhan. Apakah tiba-tiba ada dan menjelma menjadi pencipta dengan segala yang Dia inginkan?

Di ujung alam ini melihat sangat luas luas luas dari ilmu yang dipelajari sejauh apa bentuk alam semesta yang Tuhan ciptakan. Apakah ruangan yang dibuatNya seperti mangkuk, kaleng atau hanya sebatas hamparan begitu saja.

Jika Tuhan merasa bosan, akupun merasa banyak tanya.

Pikiranku sangat mengerikan sejak mendengarkan kata Tuhan dan ciptaan di sekolah agama, melayang hingga galaxy nan luas dan menyempit mengecil hingga inti atom. Pada penciptaan Tuhan sendiri dan pada kebosanan Tuhan. 

Pernyataan ini dan jika jika jika ini bukan sebuah kesalahan, tapi ke-ada-an yang liar. Hingga bertemu pada jawaban yang melemaskan.

Pada Adam yang tercipta pertama, dan kenapa Eva tercipta setelahnya? Tidak berbarengan, apakah karena sebuah kebutuhan sehingga terjadi penciptaan kembali dengan bentuk yang melengkapi?

Pada sifat Tuhan yang sama dengan manusia, ketakutan itu menghanyut pada muara hati dan jantung saat mendengar Tuhan pun marah, mempunyai dendam, juga mempunyai rasa cemburu yang tinggi. 

Saya rasa gak bukan kegilaan semata, sebatas tulisan tertunda sedari kecil dan kini tertulis sebelum tidur.

Di samping jendela kayu, 29 Agustus 2021




Komentar

Postingan populer dari blog ini

Nama-nama Tai

Sega, beras yang ditanak Apa benar bahasa Jawa itu terlalu 'manut' ke bahasa Indonesia maupun bahasa Inggris? Tampaknya ada benarnya juga, bahasa Jawa terpengaruh/meminjam banyak kosa kata dari bahasa Indonesia maupun bahasa Inggris. Kekurangan kosakata dalam bahasa Jawa memang kebanyakan untuk hal-hal seperti teknologi ataupun hal lainnya. Jangan berkecil hati untuk penutur bahasa Jawa di seluruh dunia! Perlu diingatkan bahasa Jawa mempunyai keunikan tersendiri, misalnya saja untuk belajar bahasa Jawa 'satu paket' atau juga keseluruhan dari bahasa kasar/ngoko, bahasa sedang/madya hingga bahasa halus/kromo, sama saja belajar tiga bahasa!! Bayangkan belajar tiga bahasa, apa gak repot ya?! Itulah keistimewaan bahasa Jawa. Bersyukur! Berbagai keistimewaan bahasa Jawa juga terdapat di istilah-istilah yang sangat detail/spesifik pada suatu beda yang mengalami sebuah perubahan sedikit maupun perubahan besar. Misalnya saja untuk rangkaian nama dari sebuah padi/po

Sebutan Bentuk Penis dalam Tradisi Bali

Unggahan kali ini terinspirasi dari status ataupun thread  dari seorang netizen dari dunia Twitter @Kismin666oys. Thread ini sangat menarik sekali dan isinya pun sangat jarang sekali dibahas, terlebih Indonesia negara yang agamis. Netizen ini berasal dari Bali, tahu kan Bali?! Pulau indah penuh seni, agamis dan surgawi. Selama ini saya plesiran di wilayah Indonesia hanya ada dua wilayah yang menjual dengan "pantang" kontol-kontolan alias hiasan berbentuk penis. Dua wilayah itu adalah Jogjakarta dan Bali saja, yang lainnya masih malu-malu. Dalam dunia kesehatan penis dianggap hal lumrah, namun di kalangan masyarakat awam Indonesia adalah hal tabu. Tapi tidak demikian jika kita mengorek sejarah leluhur kita, semisal saja candi Sukuh yang terkenal penggambaran betapa sucinya hubungan seksual. Pada agama leluhur yang kini masih eksis di Bali dalam beberapa kitab ada ajaran suci mengenai seksual yakni Kamasutra. Ilmu olah seksual yang diperuntukan untuk menuju kesempur

Secangkir Kopi Instan Vietnam: G7 CA PHE THU THIET

Kopi Instan Vietnam G7 3In1  Pulang dari kantor perwakilan VOV di Jakarta saya mendapatkan beberapa oleh-oleh istimewa dari Vietnam, salah satunya kopi instan asal Vietnam. Jenama kopi instan itu adalah G7 CA PHE THU THIET, milik perusahaan besar kopi Vietnam. Perusahaan kopi ini menyediakan berbagai produk kopi instan yang didagangkan ke beberapa negara dunia. G7 CA PHE THU THIET mempunyai beberapa jenis diantaranya: G7 2in1, G7 3in1, Pure Black, Cappuccino, Strong X2, Passiona dan White Coffee. Di Indonesia sendiri kopi Vietnam G7 3in1 masih dijual secara online melalui Shopie.Id, Bukalapak dan yang lainnya. Setiap toko online membandrol harga yang bermacam macam, berkisar dari Rp 70.000 sampai 150.000.  Cara Penyeduhan Cara penyeduhan seperti pada umumnya kopi instan lainnya dengan air panas baik 80°C atau 100°C atau bisa menggunakan air es sebagai hidangan kopi dingin. Siapkan cangkir kopi, sobek bagian atas kemasan, masukkan kopi, tuang air panas atau d