Langsung ke konten utama

Corat Coret Di Toilet - Eka Kurniawan

Surat Agustus dari Rio

Terakhir melihat snapgram dari Rio sekitar tiga Minggu yang lalu sebelum menonaktifkan akun Instagramku. Saya melihat namaku di amplop khas yang pernah dicetak oleh Kantor Pos Indonesia, itu pertanda saya dalam penantian suratnya. Suratku terbalas!

Pembalasan surat "akhir zaman" bisa diketahui melalui snapgram, unggahan di media sosial. Seperti sebuah hal yang bertolak belakang, seakan-akan surat itu adalah surat rahasia yang mesti menunggu datangnya Pak Pos. Surat informasi peperangan atau surat informasi penting lainnya, sebuah cara tersendiri bagi kami yang masih menekuni hobi korespondensi di akhir zaman ini.

Rio yang baik hati dalam suratnya menyatakan bahwa dirinya juga dalam kondisi sama persis dengan saya. Titik jenuh terdalam yang terjadi di masa-masa ini, sebagai manusia memang kita mempunyai "Cåkrå Manggilingan" sendiri dan banyak jalan ninja yang mesti dibuat dan dilakukan oleh seseorang tersebut agar lebih tahan menjalani hidup. Kira-kira begitu inti dari surat yang dikirim dari Balikpapan itu.

Kebaikan Rio bukan hanya itu saja, dia memberi dua oleh-oleh khas korespondensi kepada saya, yakni: kartu pos buatannya sendiri dan kartu pos jadul (jaman dulu) hasil kerjasama SCTV dan Pos Indonesia. Satu hal menarik lagi yang didapatkan dari suratnya Rio adalah perangko! Ya perangko yang dia kirim sangat indah berupa pemandangan alam Gunung Sewu.

Ini merupakan karya Rio, sebuah kartu pos yang bergambar Masjid Agung Al Faruq Sangatta, Kalimantan Timur. Rio memotret masjid ini dengan kameranya dan menjadikan selembar kartu pos yang indah. Pada kartu pos terdapat keterangan dalam bahasa Inggris kira-kira isinya begini "Masjid Agung Al Faruq Sangatta dibuat pada tahun 2006 dan selesai pada gahun 2011 oleh bupati Awan Faroek Ishak, bupati pertama kabupaten Kutai Timur. Nama Faruq sendiri diambil dari nama bupati yang mempunyai arti perbedaan antara yang benar dan batil". Kartu pos ini dibuat pada tahun 2021, ada gambar menarik juga di kartu pos ini yakni sebuah selogan "Sangatta Beloved Town". 

Kemungkinan kartu pos ini dibuat pada tahun 1996 ada sebuah keterangan kecil seperti sebuah kode produksi 60/LAP/96. Kartu Pos SCTV, entah ada program apa SCTV bekerjasama dengan Pos Indonesia untuk pembuatan kartu pos ini. Dari tampilannya kartu pos ini sangat sederhana sekali, tanpa gambar pemandangan ataupun hal lainnya. Bagi Anda sekalian yang pernah berkirim surat atau kartu pos pakai kartu pos jadul ini mohon diceritakan di kolom komentar. Terima kasih.

Harapan saya semoga persahabatan ini bisa sampai ke anak cucu. Persahabatan melalui surat ini mengingatkan saya pada kak Susana seorang Kek di Putussibau, dia adalah sahabat saya yang paling setia dari zaman saya SMP sampai sekarang. Semoga Rio menjadi orang yang sanggup dengan ulah saya hahahaha.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Nama-nama Tai

Sega, beras yang ditanak Apa benar bahasa Jawa itu terlalu 'manut' ke bahasa Indonesia maupun bahasa Inggris? Tampaknya ada benarnya juga, bahasa Jawa terpengaruh/meminjam banyak kosa kata dari bahasa Indonesia maupun bahasa Inggris. Kekurangan kosakata dalam bahasa Jawa memang kebanyakan untuk hal-hal seperti teknologi ataupun hal lainnya. Jangan berkecil hati untuk penutur bahasa Jawa di seluruh dunia! Perlu diingatkan bahasa Jawa mempunyai keunikan tersendiri, misalnya saja untuk belajar bahasa Jawa 'satu paket' atau juga keseluruhan dari bahasa kasar/ngoko, bahasa sedang/madya hingga bahasa halus/kromo, sama saja belajar tiga bahasa!! Bayangkan belajar tiga bahasa, apa gak repot ya?! Itulah keistimewaan bahasa Jawa. Bersyukur! Berbagai keistimewaan bahasa Jawa juga terdapat di istilah-istilah yang sangat detail/spesifik pada suatu beda yang mengalami sebuah perubahan sedikit maupun perubahan besar. Misalnya saja untuk rangkaian nama dari sebuah padi/po

Menegang dan Mengeras Oleh Nyai Gowok

Ah...sialan! Padahal aku sudah kenal buku ini sejak Jakarta Islamic Book Fair tahun 2014 lalu! Menyesal-menyesal gak beli saat itu, kupikir buku itu akan sehambar novel-novel dijual murah. Ternyata aku salah, kenapa mesti sekarang untuk meneggang dan mengeras bersama Nyai Gowok. Dari cover buku saya sedikit kenal dengan buku tersebut, bang terpampang di Gramedia, Gunung Agung, lapak buku di Blok M dan masih banyak tempat lainnya termasuk di Jakarta Islamic Book Fair. Kala itu aku lebih memilih Juragan Teh milik Hella S Hasse dan beberapa buku agama, yah begitulah segala sesuatu memerlukan waktu yang tepat agar maknyus dengan enak. Judul Nyai Gowok dan segala isinya saya peroleh dari podcast favorit (Kepo Buku) dengan pembawa acara Bang Rame, Steven dan Mas Toto. Dari podcast mereka saya menjadi tahu Nyai Gowok dan isi alur cerita yang membuat beberapa organ aktif menjadi keras dan tegang, ah begitulah Nyi Gowok. Jujur saja ini novel kamasutra pertama yang saya baca, sebelumnya tidak pe

Mengenal Tanaman Kangkung Bandung (Kangkung Pagar)

Kangkung Bandung, sudah tahu tanaman ini? Menurut buku  biologi tanaman ini berasal dari Amerika Latin (Colombia, Costa Rica). Ciri tanaaman ini tumbuh tidak terlalu tinggi cuma sekitar satu meter sampai dua meter maksimal tumbuhnya. Kangkung Bandung tidak bisa dimakan layaknya kangkung rabut atau kangkung yang ditanam di atas air. Bentuk daun menyerupai kangkung yang bisa dimasak (bentuk hati) begitu juga dengan bentuk bunganya. Bunganya berbentuk terompet berwarna ungu muda terkadang juga ada yang berwarna putih. Batang Kangkung Bandung cukup kuat sehingga memerlukan tenaga cukup untuk memotongnya (tanpa alat).  Tanaman Kangkung Bandung Sebagai Patok Alami Pematang Sawah Fungsi dan manfaat Kangkung Bandung sendiri belum diketahui banyak, beberapa sumber mengatakan tanaman ini bisa dijadikan obat dan dijadikan kertas. Pada umumnya masyarakat desa menjadikan Kangkung Bandung sebagai tanaman untuk ciri (patok) batas antar pemantang sawah. Daya tumbuh tanaman ini cukup baik d