Khazanah perbendaharaan rasa dalam lidah saya, rasanya selalu ingin merasakan cita rasa yang berbeda dari setiap daerah yang pernah saya kunjungi. Tak terkecuali Bali yang mana banyak jenis makanan yang penuh cita rasa. Bayangkan saja banyak orang luar Indonesia datang ke Bali dan jatuh cinta dengan sajian kuliner di sana. Saya sebagai salah - satu komposisi dari Indonesia juga ingin turut merasakan sajian berselera di sana.
Memang ada beberapa sajian khas Bali yang tidak bisa dinikmati oleh saya, hanya sebagai mengakalnya, saya bisa mencicipi dengan bahan lainnya. Tidak usah risau ataupun merasa kesulitan dalam mencari makanan yang pas di Bali. Banyak sekali kok rumah makan yang menyajikan hidangan yang pas buat hati dan lidahmu.
Seminggu di Bali membuat saya terbiasa dengan rasa khas Bali. Semakin hari semakin banyak rasa yang telah direkam lidah dan tersimpan apik di otak. Hal umum ketika rasa direkam dengan baik jika mempunyai ciri khas ataupun memang tidak mengenakan. Misalnya terjadi pada saya saat berumur 7-8 tahun, saat itu teman - teman menyajikan kelelawar bakar!!! Bau dan rasa yang aneh itu masih terekam dalam otak saya, sampai bila mencium bau kelelawar akan muntah.
Berawal dari keinginan saya dan Tuan muda Rosi untuk menyaksikan Gus Teja acara festival sampah di Ubud. Kami mencicipi satu makanan khas Bali. Sebelumnya kita berdua mau makan sate khas Bali tapi ternyata semua habis terjual. Wah sayang sekali. Walaupun kehabisan makanan khas namun ada yang masih tersisa diantaranya TIPAK CATOK.
Rosi, Menikmati Tipak Cantok |
Tipak Catok, namanya begitu aneh bagi telinga saya yang terlalu lama di bumi Jawa. Nama aneh tentunya menarik hati bagi semua calon pembeli, termasuk strategi marketing ya hehehehe. Bagi saya Tipak Catok masih mempunyai hubungan darah dengan gado - gado Jakarta, entahlah itu saudara tiri atau kandung. Yang pasti mereka mirip sekali. Dari sayuran yang digunakan juga masih sama dengan gado - gado, ketupatnya juga yang sedikit membedakan ialah rasa dari bumbunya. Bumbu tipak catok masih sama dibuat dari bahan kacang tanah tapi entahlah rasanya sedikit berbeda. Rasa kacang tidak terlalu kuat namun lembut. Bumbu sedikit seperti bumbu sate padang, mirip mirip bubur hanya lebih cair.
Selain perbedaan dengan bumbu ada juga beberapa perbedaan dalam hal topping, Tipak menggunakan kacang kedele sebagai topping. Walaupun bumbunya terbuat dari kacang dan topping juga dari jenis kacang tapi tetep enak karena perbedaan rasa yang dikeluarkan. Sebagai pelengkap, kerupuk yang terbuat dari ubi menjadi komposisi yang berpadu membentuk kenikmatan.
Nasi padat alias lontong juga ikut serta dalam hidangan Tipak Catok. Bagi yang perutnya kecil boleh menghilangkan 'elemen' lontong dalam sajian tapi bagi Anda yang berotot seksi tentunya membutuhkan 'elemen' ini sebagai supplai utama energi. Untuk tingkat kepedasan kita terlebih dahulu memesanya ke juru masak untuk menambahkan/mengurangi jumlah cabe.
Sebagai pelengkap 'perjalanan' sebuah proses pencernaan air putih boleh menjadi pilihan utama tapi bisa juga dipadukan dengan teh dingin ataupun teh hangat, bisa juga aneka jus buah. Tapi bagi saya yang lebih mantap adalah air putih.
Baiklah karena waktu yang kurang mendukung dan otak saya mau terbakar karena banyak memilih kosa kata yang baik untuk menyusun sebuah kalimat apik untuk anda sekalian. Akhirnya saya cukupkan di sini. Jumpa lagi.
Komentar