Langsung ke konten utama

Corat Coret Di Toilet - Eka Kurniawan

Sego Among - among

Tradisi adalah suatu warisan leluhur yang biasanya diturunkan ke generasi berikutnya dan membentuk sebuah kebiasaan. Tradisi juga tak lekang kaitannya dengan sebuah bangsa, jadi tak heran dimana sebuah bangsa itu hidup, di situlah tradisi berkembang sesuai dengan zaman, baik berkembang dengan berbagai mutasi ataupun berkembang dengan pakem yang sama dengan ajaran leluhur.

Beribu - ribu tradisi yang melekat pada kehidupan saya pribadi adalah sesuatu yang kadang dianggap biasa, tapi semua itu menjadi luar biasa ketika seseorang dari luar komunitas atau suku datang untuk mengaguminya. Kali ini izinkan saya untuk mengagumi budaya tradisi sendiri yakni sego among - among atau boleh disebut nasi slametan ulang bulan (bukan ulang tahun).

Mari kenali dari dasar! Among - among sendiri bermakna ulang bulan kalau diterjemahkan ke dalam bahasa Indonesia. Dalam kebudayaan Jawa tidak ada tradisi ulang tahun, melainkan ulang bulan. Acara ulang bulan tentunya berbeda dengan ulang tahun namun essensinya sama yakni memperingati hari lahir dan bersyukur atas umur yang diberikanNya.

Sego Among-among


Beberapa perbedaan diantaranya sistem kalender yang digunakan. Among - among menggunakan kalender Jawa yang mempunyai perhitungan hari sendiri, sementara ulang menggunakan kalender Georgian atau disebut juga kalender masehi. Perayaan among - among sendiri berdasarkan weton atau hari lahir misalnya saya lahir pada hari Minggu wage. Jadi setiap hari Minggu wage itulah, hari dimana saya merayakan among - among. Dan menurut pakem yang telah ada among - among hanya dirayakan mulai dari umur satu bulan hingga umur lima tahun atau kadang lebih.

Membahas tentang latar belakang suatu tradisi dan tatacaranya membutuhkan banyak waktu, pikiran dan ruang untuk menulis banyak, karena hal ini berhubungan dengan suatu budaya yang mempunyai kajian ilmu yang dalam.
Baiklah, saya akan jelaskan apa itu Sego Among - among. Hidangan ini memang ada waktunya sendiri, jadi sangat beruntung bagi orang yang pernah mencicipi Sego Among among. Walaupun dibuat dengan sengaja,  rasanya akan berbeda dengan yang didapat dari acara among - among langsung. Entahlah itu mitos atau bukan tapi bagi saya lebih enak yang dari acaranya langsung!.

Upacara Among-among


Sego among - among terdiri dari nasi putih yang ditanak langsung dengan tungku, bukan dari mesin penanak nasi instan. Lauknya hanya berupa telur yang digodog dan dibagi dua. Selain telur juga terdapat gorengan cengkaruk. Cengkaruk sendiri berasal dari nasi basi yang dijemur, setelah kering barulah nasi basi itu digoreng. Kerupuk tradisional juga disajikan sebagai pendamping lauk. Lauk - pauk boleh ada variasi lainnya semacam tempe goreng, gorengan kacang kedele atau kacang tanah, gorengan tahu dan yang lainnya.

Yang paling utama dan khas yaitu urab cakra - cikri (sejenis daun sayur dengan aroma khas). Kalaupun tidak ada sayur cakra - cikri bisa diganti daun mangkokan, daun ini juga mempunyai aroma yang khas saat dimakan maupun hasil dari pencernaan terutama air kencing.

Sego among - among disajikan hangat di atas tampah yang beralaskan daun pisang. Daun pisang tentunya menambah aroma yang unik. Selain bisa dimakan langsung bisa juga dibawa pulang.

Terasa unik kan?

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Nama-nama Tai

Sega, beras yang ditanak Apa benar bahasa Jawa itu terlalu 'manut' ke bahasa Indonesia maupun bahasa Inggris? Tampaknya ada benarnya juga, bahasa Jawa terpengaruh/meminjam banyak kosa kata dari bahasa Indonesia maupun bahasa Inggris. Kekurangan kosakata dalam bahasa Jawa memang kebanyakan untuk hal-hal seperti teknologi ataupun hal lainnya. Jangan berkecil hati untuk penutur bahasa Jawa di seluruh dunia! Perlu diingatkan bahasa Jawa mempunyai keunikan tersendiri, misalnya saja untuk belajar bahasa Jawa 'satu paket' atau juga keseluruhan dari bahasa kasar/ngoko, bahasa sedang/madya hingga bahasa halus/kromo, sama saja belajar tiga bahasa!! Bayangkan belajar tiga bahasa, apa gak repot ya?! Itulah keistimewaan bahasa Jawa. Bersyukur! Berbagai keistimewaan bahasa Jawa juga terdapat di istilah-istilah yang sangat detail/spesifik pada suatu beda yang mengalami sebuah perubahan sedikit maupun perubahan besar. Misalnya saja untuk rangkaian nama dari sebuah padi/po...

Mengenal Tanaman Kangkung Bandung (Kangkung Pagar)

Kangkung Bandung, sudah tahu tanaman ini? Menurut buku  biologi tanaman ini berasal dari Amerika Latin (Colombia, Costa Rica). Ciri tanaaman ini tumbuh tidak terlalu tinggi cuma sekitar satu meter sampai dua meter maksimal tumbuhnya. Kangkung Bandung tidak bisa dimakan layaknya kangkung rabut atau kangkung yang ditanam di atas air. Bentuk daun menyerupai kangkung yang bisa dimasak (bentuk hati) begitu juga dengan bentuk bunganya. Bunganya berbentuk terompet berwarna ungu muda terkadang juga ada yang berwarna putih. Batang Kangkung Bandung cukup kuat sehingga memerlukan tenaga cukup untuk memotongnya (tanpa alat).  Tanaman Kangkung Bandung Sebagai Patok Alami Pematang Sawah Fungsi dan manfaat Kangkung Bandung sendiri belum diketahui banyak, beberapa sumber mengatakan tanaman ini bisa dijadikan obat dan dijadikan kertas. Pada umumnya masyarakat desa menjadikan Kangkung Bandung sebagai tanaman untuk ciri (patok) batas antar pemantang sawah. Daya tumbuh tanaman ini cuk...

Menegang dan Mengeras Oleh Nyai Gowok

Ah...sialan! Padahal aku sudah kenal buku ini sejak Jakarta Islamic Book Fair tahun 2014 lalu! Menyesal-menyesal gak beli saat itu, kupikir buku itu akan sehambar novel-novel dijual murah. Ternyata aku salah, kenapa mesti sekarang untuk meneggang dan mengeras bersama Nyai Gowok. Dari cover buku saya sedikit kenal dengan buku tersebut, bang terpampang di Gramedia, Gunung Agung, lapak buku di Blok M dan masih banyak tempat lainnya termasuk di Jakarta Islamic Book Fair. Kala itu aku lebih memilih Juragan Teh milik Hella S Hasse dan beberapa buku agama, yah begitulah segala sesuatu memerlukan waktu yang tepat agar maknyus dengan enak. Judul Nyai Gowok dan segala isinya saya peroleh dari podcast favorit (Kepo Buku) dengan pembawa acara Bang Rame, Steven dan Mas Toto. Dari podcast mereka saya menjadi tahu Nyai Gowok dan isi alur cerita yang membuat beberapa organ aktif menjadi keras dan tegang, ah begitulah Nyi Gowok. Jujur saja ini novel kamasutra pertama yang saya baca, sebelumnya tidak pe...