Tradisi adalah suatu warisan leluhur yang biasanya diturunkan ke generasi berikutnya dan membentuk sebuah kebiasaan. Tradisi juga tak lekang kaitannya dengan sebuah bangsa, jadi tak heran dimana sebuah bangsa itu hidup, di situlah tradisi berkembang sesuai dengan zaman, baik berkembang dengan berbagai mutasi ataupun berkembang dengan pakem yang sama dengan ajaran leluhur.
Beribu - ribu tradisi yang melekat pada kehidupan saya pribadi adalah sesuatu yang kadang dianggap biasa, tapi semua itu menjadi luar biasa ketika seseorang dari luar komunitas atau suku datang untuk mengaguminya. Kali ini izinkan saya untuk mengagumi budaya tradisi sendiri yakni sego among - among atau boleh disebut nasi slametan ulang bulan (bukan ulang tahun).
Mari kenali dari dasar! Among - among sendiri bermakna ulang bulan kalau diterjemahkan ke dalam bahasa Indonesia. Dalam kebudayaan Jawa tidak ada tradisi ulang tahun, melainkan ulang bulan. Acara ulang bulan tentunya berbeda dengan ulang tahun namun essensinya sama yakni memperingati hari lahir dan bersyukur atas umur yang diberikanNya.
Sego Among-among |
Beberapa perbedaan diantaranya sistem kalender yang digunakan. Among - among menggunakan kalender Jawa yang mempunyai perhitungan hari sendiri, sementara ulang menggunakan kalender Georgian atau disebut juga kalender masehi. Perayaan among - among sendiri berdasarkan weton atau hari lahir misalnya saya lahir pada hari Minggu wage. Jadi setiap hari Minggu wage itulah, hari dimana saya merayakan among - among. Dan menurut pakem yang telah ada among - among hanya dirayakan mulai dari umur satu bulan hingga umur lima tahun atau kadang lebih.
Membahas tentang latar belakang suatu tradisi dan tatacaranya membutuhkan banyak waktu, pikiran dan ruang untuk menulis banyak, karena hal ini berhubungan dengan suatu budaya yang mempunyai kajian ilmu yang dalam.
Baiklah, saya akan jelaskan apa itu Sego Among - among. Hidangan ini memang ada waktunya sendiri, jadi sangat beruntung bagi orang yang pernah mencicipi Sego Among among. Walaupun dibuat dengan sengaja, rasanya akan berbeda dengan yang didapat dari acara among - among langsung. Entahlah itu mitos atau bukan tapi bagi saya lebih enak yang dari acaranya langsung!.
Upacara Among-among |
Sego among - among terdiri dari nasi putih yang ditanak langsung dengan tungku, bukan dari mesin penanak nasi instan. Lauknya hanya berupa telur yang digodog dan dibagi dua. Selain telur juga terdapat gorengan cengkaruk. Cengkaruk sendiri berasal dari nasi basi yang dijemur, setelah kering barulah nasi basi itu digoreng. Kerupuk tradisional juga disajikan sebagai pendamping lauk. Lauk - pauk boleh ada variasi lainnya semacam tempe goreng, gorengan kacang kedele atau kacang tanah, gorengan tahu dan yang lainnya.
Yang paling utama dan khas yaitu urab cakra - cikri (sejenis daun sayur dengan aroma khas). Kalaupun tidak ada sayur cakra - cikri bisa diganti daun mangkokan, daun ini juga mempunyai aroma yang khas saat dimakan maupun hasil dari pencernaan terutama air kencing.
Sego among - among disajikan hangat di atas tampah yang beralaskan daun pisang. Daun pisang tentunya menambah aroma yang unik. Selain bisa dimakan langsung bisa juga dibawa pulang.
Terasa unik kan?
Komentar