Sebuah percakapan sederhana di Facebook dan WhatsApp mengantarkan saya ke sebuah pertemuan dengan sahabat dua minggu lalu. Pertemuan ini memang disengaja dan sesuai janji yang pernah terucap dari saya dan Rosi (sahabat saya). Berbagai tawaran tanggal kedatangan membuat saya bingung untuk menentukan hari yang tepat. Mulai dari awal Oktober, akhir Desember dan awal Januari 2018. Segala pertimbangan sudah diperhitungkan dengan konsekunsi yang akan terjadi, semua mempunyai kelebihannya masing - masing. Rosi menawarkan tanggal prioritas ke saya pada akhir desember 2017 atau awal 2018 dengan keutaman paket free travelling di Pulau Nusa Penida dan Lembongan selama seminggu atau lebih. Rosi menawarkan tanggal itu karena dia baru bebas dari kerja saat akhir dan awal tahun.
Sebelum Take Off |
Tiga minggu sebelum keberangkatan saya sudah memesan tiket pesawat dan kereta api. Memesan tiket pesawat membuat saya was - was karena ancaman gunung Agung yang sedikit 'flu' dan hendak batuk. Siapa yang mau kan terlunta - lunta karena gunung Agung 'batuk'. Untuk tiket kereta ke Yogyakarta bagi saya tidak masalah karena semisal gunung Agung 'batuk' saya masih bisa bersenang - senang di kota budaya itu.
Hari itu muncul begitu terasa lambat dalam hari - hari saya. Hingga akhirnya datang dengan membawa segudang pikiran yang dalam. Dalamnya pikiran ini karena saya masih sebagai penyandang tuna karya alias pengangguran. Berharap mendapat pekerjaan di sana saya menyiapkan baju dan perlengkapan yang lebih dari cukup. Ransel gunung dengan kapasitas 50-60 liter penuh dengan barang yang menurut saya penting sebagai pertimbangan hidup di sana terutama ijazah dan surat menyurat lainnya.
Sesuai jadwal saya berangkat jam 21:50 dari stasiun Banjar dengan kereta Kahuripan. Diantar oleh sedikit wajah haru ibu, kakak dan ponakan membuat saya ikut terharu juga karena memang sudah setahun lamanya saya hidup bersama mereka. Wajar saja strum cinta terasa sangat kuat saat itu. Tidak ada keterlambatan kereta yang terjadi sehingga semua kereta datang dan pergi tepat/pas dengan tulisan estimasi kedatangan/keberangkatan di karcis.
Saking besarnya tas saya dan tidak adanya bagasi yang 'lowong', saya simpan tas saya di kolong bangku. Sepanjang perjalanan rasa ngantuk begitu menyiksa mata ini. Terasa kesal dengan tetangga bangku yang memainkan bangku. Terganggu! Tidak bisa tidur nyenyak!
Nama stasiun Lempuyangan disebut dua kali dalam bahasa Indonesia dan Inggris di corong setiap gerbong. Pertanda saya harus bersiap - siap untuk turun dari kereta. Walau dini hari 03:30 stasiun ini tidak terlihat gejala 'mengantuk' ataupun 'tidur' selalu ramai oleh para pelancong yang hendak pergi dari Yogyakarta maupun datang ke Yogyakarta. Stasiun yang selalu melek!
Aplikasi Grab sudah saya unduh dan pasang sebelum keberangkatan jadi langsung saja saat turun dari kereta langsung pesan ojek Grab. Tiga menit kemudian mas ojek menelpon untuk keluar dari zona 'merah' (zona terlarang bagi ojek online). Jalan kaki ke arah barat sampai ujung jalan untuk keluar zona itu. Tak berapa lama mas ojek sudah di depan saya! Lumayan cepat! Kupikir kota sebesar Yogyakarta para mas - mas ojek online sudah tidur ternyata masih berseliweran mengungguli burung hantu ataupun kalong!
Hanya Rp 25.000 dari stasiun Lempuyangan sampai ke terminal B bandara Adi Soetjipto termasuk murah karena lumayan jauh dan waktu dini hari juga. Mas ojek ternyata baru pertama mengantarkan langganan ke terminal B bandara Adi Soetjipto sehingga dia agak riskan untuk mengantarkan saya, mungkin juga takut dipelonco seperti temannya seprofesinya yang sempat heboh di semua media cerita nasional.
Masih tutup! Baru pertama kali saya mendapatkan bandara tutup! Ya mungkin karena tidak ada keberangkatan di dini hari dari Yogyakarta jadi wajar saja tutup. Terminal keberangkatan di terminal B mulai buka jam 06:00 dengan penerbangan awal ke Denpasar oleh NAM air disusul oleh Air Asia ke Singapura dan Denpasar. Cukup lama saya menunggu di di sini sehingga batrei telpon genggam hampir habis. Dan begonya saya meninggalkan 'casan' di tas yang saya masukan ke bagasi. Nasib ya gagal eksis di perjalanan!
............ Berlanjut
Komentar