Langsung ke konten utama

Corat Coret Di Toilet - Eka Kurniawan

Bali Di Akhir Kunjungan I

Judulnya membuat saya sedikit sedih tapi itu memang yang harus terjadi. Keinginan untuk hidup dan bekerja di Bali hancur karena sesuatu yang belum sepakat dalam hidup. Maklumlah ya hahahaha. Sehari ini diisi dengan kegiatan menusuk sate dengan Rosi dan Bu Haji sampai selesai. Lumayan banyak jumlah daging ayam yang kami tusuk. Dalam mengisi hari tak jauh dari sepotong gosip ataupun pembicaraan tidak penting saat kami menusuk sate. Memang menarik untuk membicangkan hal tidak penting ini hahahaha. Bukan hanya saya saja tapi bu Haji mungkin juga seperti itu dengan karyawannya. Hahaha.

Suasana Hari Raya
Pembicaraan mulai dari budaya Madura sampai soal hal yang paling tidak layak diperbincangkan muncul begitu saja dari mulut kami. Hahaha hihihi pun pecah begitu saja menggema dalam ruangan. Kali ini Bu Haji tidak banyak bicara seperti sebelumnya maklum saja dia terlalu capek akhir - akhir ini. Mungkin saja dia kecapekan karena ditinggal karyawannya. Bayangkan saja dalam satu hari hanya tidur beberapa jam saja. Siklus hidup Bu Haji tidaklah rumit hanya berat saja. Pagi hari dari jam 7 pagi sampe jam 11 beliau memotong daging ayam untuk sate dilanjut dengan membuat bumbu sate, mungkin jam 12 siang sampai jam 3 sore istirahat. Persiapan dagang dimulai dari jam 4 sore, berlanjut pada kegiatan berdagang sate sampai jam 3 atau 4 pagi. Begitulah siklus bu Haji yang sangat berat bagi saya.

Kegigihan bu Haji dalam usaha tidak pernah saya ragukan lagi. Jiwanya yang besar dan sikapnya yang sederhana membuat saya kagum. Nilai aset yang dimiliki bu Haji hasil jerih payah dalam berusaha tidak membuatnya sombong apalagi bermewah - mewahan. Kamarnya saja sangat sederhana. Hanya dinding bambu untuk kamarnya. Berbeda dengan anaknya yang tidur di rumah gedung sebelahnya yang terbilang mewah. Kontras bukan?! Namanya juga ibu sayang anak.
Kalau membicangkan soal bu Haji mungkin tidak akan pernah tamat dalam satu kali menulis. 

Hampir Semua Cakep
Biarkan bu Haji menikmati semua kegigihanya dan biarkan dia mencari untuk anaknya tercinta. Saya juga sangat berterimakasih atas makanan yang dia berikan selama saya berada di sana. Tak cukup doa sehari saya untuk membalas kebaikanya. Begitu juga dengan kebaikan bu Joni (Ibu Kos) yang selalu mengantarkan jajanan, makanan berat ataupun teh/kopi. Sungguh tak ada balasan yang pantas untuk mereka yang sudah baik sekali.

Agenda eksplorasi saya alokasikan ke malam hari. Tidak ada lagi jalan - jalan di siang hari karena takut dimarahi by Haji (anaknya disuruh jalan mulu). Rencana malam ini hanyalah menikmati deburan ombak malam pantai Sanur.

Rosi yang jarang berjalan kaki, kali ini saya ajari dia untuk berjalan kaki agak jauh, biar merasakan keindahan Bali dengan jalan kaki. Sambil berjalan kaki, lidah menjilat nakal ke ujung - ujung kenikmatan es krim murah produk dari Singapura. Nikmat ternyata apalagi di malam purnama yang cerah.

Suasana Di Depan Pura
Tepat di perempatan Tukad Nyali dengan Tukad Balian ramai orang berdatangan untuk mengikuti lomba nyanyi kidung religius Hindu Bali yang diselenggarakan banjar bersangkutan. Cukup bergengsi juga tingkatan lomba itu. Tingkat kota!!

Berjalan jauh menuju ujung timur sampai mendekati perempatan pantai Sindhu kami berhenti sejenak karena ada keramaian yang dibuat oleh kentongan yang dibunyikan oleh para pemuda. Tampak rumah itu dihiasi banyak sekali karangan bunga mulai dari pejabat pemerintahan sampai kepengusaha kelas tinggi. Salah satu tokoh Sanur meninggal dunia, wajar saja halamannya penuh oleh karangan bunga. Wawancara akan kebudayaan dan tradisi Bali saat upacara kematian. Bagi saya upacara kematian untuk orang yang mempunyai pangkat atau derajat lebih tinggi di Bali sangatlah rumit. Mulai dari sesaji yang berbeda, upacara yang hampir dua minggu dan banyak lagi. Nampak ribet tapi menarik bagi saya.

Pantai Sindhu Malam Hari
Pantai Sindhu yang masih satu garis bibir pantai Sanur malam ini tidak begitu ramai mungkin karena lain hal menyebabkan pantai ini nampak sepi saat malam. Tujuan ke pantai sebelumnya untuk belajar fotografi menggunakan tripod hanya saja kepala tripod lupa tidak terbawa dan di sini juga tripods lupa tidak dibawa pulang kembali. Ya sudahlah semoga kedepannya bisa beli kembali.

Lebih dari seratus pose dan hasil jepretan membuat saya dan Rosi cukup puas. Bertemu dengan kawan - kawan 'nakal' Rosi sungguh membuat saya lebih tahu apa artinya kehidupan. Tanpa mereka saya tidak tahu nakal seperti apa, tidak tahu bersyukur itu bagaimana, tidak tahu bergaul seperti apa dan banyak lagi. Walaupun dalam katagori minus, saya tetap hormat kepada mereka. Yang masih saya ingat adalah Lama. Nama yang sebagai bahan dagelan kawan - kawannya. Nama aslinya sebenarnya Baru!

Kegembiraan Saat Itu

Malam ini kami memutuskan untuk makan malam di pinggir pantai. Menu yang tersedia adalah mie goreng (bukan mie instant) dan nasi goreng. Bagi saya mie goreng yang paling enak selama ini saya makan adalah di Sanur. Bumbu pas, tidak ada MSG dan porsi pas. Enak pokokè!
Perut sudah membuncit karena penuh, kantuk pun menyerang perlahan..........

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Nama-nama Tai

Sega, beras yang ditanak Apa benar bahasa Jawa itu terlalu 'manut' ke bahasa Indonesia maupun bahasa Inggris? Tampaknya ada benarnya juga, bahasa Jawa terpengaruh/meminjam banyak kosa kata dari bahasa Indonesia maupun bahasa Inggris. Kekurangan kosakata dalam bahasa Jawa memang kebanyakan untuk hal-hal seperti teknologi ataupun hal lainnya. Jangan berkecil hati untuk penutur bahasa Jawa di seluruh dunia! Perlu diingatkan bahasa Jawa mempunyai keunikan tersendiri, misalnya saja untuk belajar bahasa Jawa 'satu paket' atau juga keseluruhan dari bahasa kasar/ngoko, bahasa sedang/madya hingga bahasa halus/kromo, sama saja belajar tiga bahasa!! Bayangkan belajar tiga bahasa, apa gak repot ya?! Itulah keistimewaan bahasa Jawa. Bersyukur! Berbagai keistimewaan bahasa Jawa juga terdapat di istilah-istilah yang sangat detail/spesifik pada suatu beda yang mengalami sebuah perubahan sedikit maupun perubahan besar. Misalnya saja untuk rangkaian nama dari sebuah padi/po

Sebutan Bentuk Penis dalam Tradisi Bali

Unggahan kali ini terinspirasi dari status ataupun thread  dari seorang netizen dari dunia Twitter @Kismin666oys. Thread ini sangat menarik sekali dan isinya pun sangat jarang sekali dibahas, terlebih Indonesia negara yang agamis. Netizen ini berasal dari Bali, tahu kan Bali?! Pulau indah penuh seni, agamis dan surgawi. Selama ini saya plesiran di wilayah Indonesia hanya ada dua wilayah yang menjual dengan "pantang" kontol-kontolan alias hiasan berbentuk penis. Dua wilayah itu adalah Jogjakarta dan Bali saja, yang lainnya masih malu-malu. Dalam dunia kesehatan penis dianggap hal lumrah, namun di kalangan masyarakat awam Indonesia adalah hal tabu. Tapi tidak demikian jika kita mengorek sejarah leluhur kita, semisal saja candi Sukuh yang terkenal penggambaran betapa sucinya hubungan seksual. Pada agama leluhur yang kini masih eksis di Bali dalam beberapa kitab ada ajaran suci mengenai seksual yakni Kamasutra. Ilmu olah seksual yang diperuntukan untuk menuju kesempur

Secangkir Kopi Instan Vietnam: G7 CA PHE THU THIET

Kopi Instan Vietnam G7 3In1  Pulang dari kantor perwakilan VOV di Jakarta saya mendapatkan beberapa oleh-oleh istimewa dari Vietnam, salah satunya kopi instan asal Vietnam. Jenama kopi instan itu adalah G7 CA PHE THU THIET, milik perusahaan besar kopi Vietnam. Perusahaan kopi ini menyediakan berbagai produk kopi instan yang didagangkan ke beberapa negara dunia. G7 CA PHE THU THIET mempunyai beberapa jenis diantaranya: G7 2in1, G7 3in1, Pure Black, Cappuccino, Strong X2, Passiona dan White Coffee. Di Indonesia sendiri kopi Vietnam G7 3in1 masih dijual secara online melalui Shopie.Id, Bukalapak dan yang lainnya. Setiap toko online membandrol harga yang bermacam macam, berkisar dari Rp 70.000 sampai 150.000.  Cara Penyeduhan Cara penyeduhan seperti pada umumnya kopi instan lainnya dengan air panas baik 80°C atau 100°C atau bisa menggunakan air es sebagai hidangan kopi dingin. Siapkan cangkir kopi, sobek bagian atas kemasan, masukkan kopi, tuang air panas atau d