Langsung ke konten utama

Corat Coret Di Toilet - Eka Kurniawan

Dua Hadiah Dari Seoul

Hadiah Celemek Tradisional Korea

Durian boleh menjatuhkan diri pada tubuhku sesuai pepatah kuno Nusantara yang bisa diartikan sebuah keberuntungan yang berlipat ganda. Tapi seadanya durian beneran jatuh menimpa tubuhku yang cungkring bisa-bisa masuk ICU. Ceritanya saya sering mendengarkan dan ikut berkomentar di beberapa program acara KBS World Radio seksi bahasa Indonesia. Nah dalam program acara tersebut memang selalu menyediakan hadiah untuk setiap orang yang ikut berpartisipasi di kolom komentar baik di Instagram maupun Facebook resmi mereka.

Cukup mudah kan untuk mendapatkan hadiah dari Korea. Hanya bermodal komentar dan dengarkan acaranya. Saya sendiri mendengarkan KBS sejak tahun 2004, sempat tidak aktif saat masa kuliah sekitar tahun 2009 hingga 2015. Dulu sering banget dapat hadiah juga dari KBS apalagi saya termasuk monitor tetap KBS, jadi wajar saja hadiah-hadiah sering mampir ke rumah. 

Hadiah kali ini dari dua program acara yakni Cepe dan katamu kataku yang disiarkan pada hari jumat dan sabtu. Hadiah yang saya dapat bukan hal yang ecek-ecek tapi istimewa sekali. Satu buah celemek tradisional Korea dan satu set alat pedicure manicure

Celemek tradisional Korea ini berwarna terang cocok untuk calon istri yang seneng masak. Untuk peralatan pedicure manicure unik sekali dengan bungkus yang terbuat dari karang. Aduh pokoknya hadiahnya luar biasa.

Satu Set Peralatan Pedicure Manicure

Namanya Aries Tiyanto dia adalah seorang teman sesama pendengar radio gelombang pendek, bagiku dia sangat menginspirasiku untuk menggunakan media sosial sebagai 'saringan' rezeki. Maksud 'saringan'rezeki ini dengan media sosial kita bisa mendapatkan berbagai hadiah yang dilombakan oleh perusahaan ataupun oleh pegiat bisnis lainnya. Pak Aries ini bagi saya adalah seorang raja kuis, paling tidak sebulan bisa mendapatkan 2-3 hadiah dari kuis-kuis yang beliau ikuti. Jadi jangan tunggu lama-lama ayo ikutan kuis!!

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Nama-nama Tai

Sega, beras yang ditanak Apa benar bahasa Jawa itu terlalu 'manut' ke bahasa Indonesia maupun bahasa Inggris? Tampaknya ada benarnya juga, bahasa Jawa terpengaruh/meminjam banyak kosa kata dari bahasa Indonesia maupun bahasa Inggris. Kekurangan kosakata dalam bahasa Jawa memang kebanyakan untuk hal-hal seperti teknologi ataupun hal lainnya. Jangan berkecil hati untuk penutur bahasa Jawa di seluruh dunia! Perlu diingatkan bahasa Jawa mempunyai keunikan tersendiri, misalnya saja untuk belajar bahasa Jawa 'satu paket' atau juga keseluruhan dari bahasa kasar/ngoko, bahasa sedang/madya hingga bahasa halus/kromo, sama saja belajar tiga bahasa!! Bayangkan belajar tiga bahasa, apa gak repot ya?! Itulah keistimewaan bahasa Jawa. Bersyukur! Berbagai keistimewaan bahasa Jawa juga terdapat di istilah-istilah yang sangat detail/spesifik pada suatu beda yang mengalami sebuah perubahan sedikit maupun perubahan besar. Misalnya saja untuk rangkaian nama dari sebuah padi/po

Menegang dan Mengeras Oleh Nyai Gowok

Ah...sialan! Padahal aku sudah kenal buku ini sejak Jakarta Islamic Book Fair tahun 2014 lalu! Menyesal-menyesal gak beli saat itu, kupikir buku itu akan sehambar novel-novel dijual murah. Ternyata aku salah, kenapa mesti sekarang untuk meneggang dan mengeras bersama Nyai Gowok. Dari cover buku saya sedikit kenal dengan buku tersebut, bang terpampang di Gramedia, Gunung Agung, lapak buku di Blok M dan masih banyak tempat lainnya termasuk di Jakarta Islamic Book Fair. Kala itu aku lebih memilih Juragan Teh milik Hella S Hasse dan beberapa buku agama, yah begitulah segala sesuatu memerlukan waktu yang tepat agar maknyus dengan enak. Judul Nyai Gowok dan segala isinya saya peroleh dari podcast favorit (Kepo Buku) dengan pembawa acara Bang Rame, Steven dan Mas Toto. Dari podcast mereka saya menjadi tahu Nyai Gowok dan isi alur cerita yang membuat beberapa organ aktif menjadi keras dan tegang, ah begitulah Nyi Gowok. Jujur saja ini novel kamasutra pertama yang saya baca, sebelumnya tidak pe

Mengenal Tanaman Kangkung Bandung (Kangkung Pagar)

Kangkung Bandung, sudah tahu tanaman ini? Menurut buku  biologi tanaman ini berasal dari Amerika Latin (Colombia, Costa Rica). Ciri tanaaman ini tumbuh tidak terlalu tinggi cuma sekitar satu meter sampai dua meter maksimal tumbuhnya. Kangkung Bandung tidak bisa dimakan layaknya kangkung rabut atau kangkung yang ditanam di atas air. Bentuk daun menyerupai kangkung yang bisa dimasak (bentuk hati) begitu juga dengan bentuk bunganya. Bunganya berbentuk terompet berwarna ungu muda terkadang juga ada yang berwarna putih. Batang Kangkung Bandung cukup kuat sehingga memerlukan tenaga cukup untuk memotongnya (tanpa alat).  Tanaman Kangkung Bandung Sebagai Patok Alami Pematang Sawah Fungsi dan manfaat Kangkung Bandung sendiri belum diketahui banyak, beberapa sumber mengatakan tanaman ini bisa dijadikan obat dan dijadikan kertas. Pada umumnya masyarakat desa menjadikan Kangkung Bandung sebagai tanaman untuk ciri (patok) batas antar pemantang sawah. Daya tumbuh tanaman ini cukup baik d