Langsung ke konten utama

Corat Coret Di Toilet - Eka Kurniawan

Sinetron Indonesia Hanya Untuk Orang Matang

Akhir-akhir ini banyak yang berkoar-koar soal kwalitas sinetron Indonesia yang dianggap tidak bagus dan terlalu mengada-ada. Di dunia sehari-hari bahkan hal ini berbanding terbalik dimana dunia para ibu-ibu lebih gemar dengan sinetron yang semakin hari semakin menarik baginya. 

Contoh kecil dalam keluarga ku khususnya kakak perempuan dan ibuku tidak pernah mengeluh dan protes soal sinetron Indonesia. Tentu saja bagi kaum tertentu hiburan semacam sinetron adalah yang sangat menghibur entah ada pengaruhnya atau tidak dalam kehidupan nyata sang penonton. Tapi sejujurnya bagiku dan menurut saya sinetron Indonesia kurang baik untuk anak-anak yang sejatinya masih meniru apa yang dia lihat dan dia dengar. Bayangkan kekejaman sinetron, kehedonan sinetron dan hal-hal yang menurut saya jauh dari logika akan merusak perkembangan anak-anak.

Pernah lihat kelakuan anak-anak sekarang? Tentunya tak jauh dengan apa yang digambarkan oleh sinetron di tv-tv Indonesia. Media televisi dan sinetron memang alat yang super jos untuk mempengaruhi otak anak-anak. Bagi saya sinetron Indonesia hanya cocok bagi orang yang sudah matang tentang ilmu seni dan ilmu akan kehidupan, jadi si penonton bisa menyerap apa hikmah yang dimaksud oleh sinetron tanpa mengambil hal-hal yang kurang baik. Orang-orang mapan dalam kedewasaan ini biasanya sedikit/tidak terpengaruh oleh apa yang digambarkan sinetron, karena kepribadian mereka sudah terbentuk dan sulit diubah terlebih lagi oleh sinetron yang merupakan rangkaian dongeng.

Layar Tangkap Sinetron Di YouTube

Contoh orang mapan dalam kedewasaan seperti orang tuaku atau nenek ku mereka tidak terpengaruh oleh sinetron baik dari segi hedonisme, kelakuan buruk dan yang lainnya. Mereka hanya terpengaruh oleh gejolak-gejolak emosi saat menonton. Misalnya adegan sinetron yang menggambarkan kemarahan, kesedihan dan kegembiraan, pada umumnya mereka langsung merespon sesuai dengan emosi yang dicitrakan sinetron. 

Pengaruh sinetron cukup berbeda pada orang yang berumur 30-40 tahun,mereka umumnya masih terpengaruh pada hedonisme yang dicitrakan sinetron. Mereka bisa terinspirasi gaya berpakaian, model pakaian, peralatan dapur dan hal-hal yang bersifat bendawi. Mungkin di fase 30-40 mereka masih mempunyai ambisi untuk mempunyai sesuatu terlebih pada umur tersebut perekonomian sudah mendukung.

Namun jangan sampai anak-anak menonton sinetron Indonesia. Apa yang terjadi? Gaya bertutur kata saja ditiru apalagi yang lainnya. Jangan pikir anak-anak yang tampak tidak terpengaruh secara langsung oleh sinetron namun dunia bawah sadarnya merekam semua gambaran-gambaran sinetron direkam, dan bisa sewaktu-waktu rekaman itu dipanggil dan menjadi perbuatan yang tidak enak atau perbuatan yang tidak biasanya.
Tentunya saat melihat sinetron memori alam bawah sadar kita tidak bisa menghilangkan adegan-adegan negative dari sebuah sinetron jadi harap berhati-hati untuk hal ini, terlebih untuk anak-anak.

Memang sinetron Indonesia itu gila habis. Balutan agama yang kental namun menampilkan hal buruk yang super buruk juga. Jadi mesti "hati-hati",  mesti waras untuk menontonya. Jadi jangan mentang-mentang ada balutan agama sehingga nampak agamis sehingga orang tua tidak mengontrol anak dalam menonton sinetron. Ingat di setiap sinetron ada peran antagonis yang berperan jahat dan super jahat kadang kejahatan itu belum pernah ada/dipikirkan oleh penjahat dalam dunia nyata.

Apa sebaiknya yang harus dilakukan? Berikan waktu banyak untuk anak bermain di lapangan dengan permainan yang merangsang pertumbuhan otak, jasmani dan rohani. Pilihkan film anak yang mengandung hal-hal yang baik dengan problem solving yang baik. Untuk usia remaja tentunya harus punya bimbingan orang tua dan banyak film yang mengandung inspirasi-inspirasi.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Nama-nama Tai

Sega, beras yang ditanak Apa benar bahasa Jawa itu terlalu 'manut' ke bahasa Indonesia maupun bahasa Inggris? Tampaknya ada benarnya juga, bahasa Jawa terpengaruh/meminjam banyak kosa kata dari bahasa Indonesia maupun bahasa Inggris. Kekurangan kosakata dalam bahasa Jawa memang kebanyakan untuk hal-hal seperti teknologi ataupun hal lainnya. Jangan berkecil hati untuk penutur bahasa Jawa di seluruh dunia! Perlu diingatkan bahasa Jawa mempunyai keunikan tersendiri, misalnya saja untuk belajar bahasa Jawa 'satu paket' atau juga keseluruhan dari bahasa kasar/ngoko, bahasa sedang/madya hingga bahasa halus/kromo, sama saja belajar tiga bahasa!! Bayangkan belajar tiga bahasa, apa gak repot ya?! Itulah keistimewaan bahasa Jawa. Bersyukur! Berbagai keistimewaan bahasa Jawa juga terdapat di istilah-istilah yang sangat detail/spesifik pada suatu beda yang mengalami sebuah perubahan sedikit maupun perubahan besar. Misalnya saja untuk rangkaian nama dari sebuah padi/po

Menegang dan Mengeras Oleh Nyai Gowok

Ah...sialan! Padahal aku sudah kenal buku ini sejak Jakarta Islamic Book Fair tahun 2014 lalu! Menyesal-menyesal gak beli saat itu, kupikir buku itu akan sehambar novel-novel dijual murah. Ternyata aku salah, kenapa mesti sekarang untuk meneggang dan mengeras bersama Nyai Gowok. Dari cover buku saya sedikit kenal dengan buku tersebut, bang terpampang di Gramedia, Gunung Agung, lapak buku di Blok M dan masih banyak tempat lainnya termasuk di Jakarta Islamic Book Fair. Kala itu aku lebih memilih Juragan Teh milik Hella S Hasse dan beberapa buku agama, yah begitulah segala sesuatu memerlukan waktu yang tepat agar maknyus dengan enak. Judul Nyai Gowok dan segala isinya saya peroleh dari podcast favorit (Kepo Buku) dengan pembawa acara Bang Rame, Steven dan Mas Toto. Dari podcast mereka saya menjadi tahu Nyai Gowok dan isi alur cerita yang membuat beberapa organ aktif menjadi keras dan tegang, ah begitulah Nyi Gowok. Jujur saja ini novel kamasutra pertama yang saya baca, sebelumnya tidak pe

Mengenal Tanaman Kangkung Bandung (Kangkung Pagar)

Kangkung Bandung, sudah tahu tanaman ini? Menurut buku  biologi tanaman ini berasal dari Amerika Latin (Colombia, Costa Rica). Ciri tanaaman ini tumbuh tidak terlalu tinggi cuma sekitar satu meter sampai dua meter maksimal tumbuhnya. Kangkung Bandung tidak bisa dimakan layaknya kangkung rabut atau kangkung yang ditanam di atas air. Bentuk daun menyerupai kangkung yang bisa dimasak (bentuk hati) begitu juga dengan bentuk bunganya. Bunganya berbentuk terompet berwarna ungu muda terkadang juga ada yang berwarna putih. Batang Kangkung Bandung cukup kuat sehingga memerlukan tenaga cukup untuk memotongnya (tanpa alat).  Tanaman Kangkung Bandung Sebagai Patok Alami Pematang Sawah Fungsi dan manfaat Kangkung Bandung sendiri belum diketahui banyak, beberapa sumber mengatakan tanaman ini bisa dijadikan obat dan dijadikan kertas. Pada umumnya masyarakat desa menjadikan Kangkung Bandung sebagai tanaman untuk ciri (patok) batas antar pemantang sawah. Daya tumbuh tanaman ini cukup baik d