Langsung ke konten utama

Corat Coret Di Toilet - Eka Kurniawan

BAHASA INDONESIA: Purwokerto #2

Kembali lagi untuk melanjutkan edisi ke 2 artikel yang berjudul "Purwokerto". Senin kemarin memanglah tidak sempat untuk menulis karena menemani sepupu yang menikah. Baik, saya tidak akan berbusa lebih banyak lagi langsung saja untuk bercerita. 

Dengan uang Rp 10.000 Saya akhirnya melanjutkan perjalanan ke Baturaden dengan menggunakan angkot pariwisata berwarna hijau. Tak menunggu lama angkot langsung berangkat walaupun hanya 2 orang saja waktu itu. Tetap dengan tips aman duduk di kendaraan umum saya putuskan untuk duduk di samping bapak supir kembali. Dari jam 09:01 WIB angkot wisata memulai perjalanan menuju Baturaden. Memang ada satu titik angkot wisata ini berhenti alias ngetem tepatnya di samping Rs Margono hanya butuh 15 menit untuk ngetem dan butuh satu jam untuk tiba di lokasi wisata Baturaden. 

Para wisatawan sedang menikati suguhan alam Batur Raden
Dengan kesejukan khas pegunungan di Purwokerto dan musik khas Banyumasan menjadi sentuhan selamat datang di wilayah wisata Baturaden. Mata tak pernah terpejam untuk menikmati keindahan alam di Baturaden yang telah ditata dengan apik oleh pihak pengelola. Memori saat kelas 6 SD mulai terbuka kembali karena saat karya wisata sekolah Baturaden adalah salah satu destinasi karya wisata selain Jatijajar. Kolam renang dan patung ronggeng yang masih teringat dalam otak ini.

Lumayan terjangkau oleh kalangan masyarakat ekonomi seperti saya untuk mengunjungi Baturaden ini hanya mengeluarkan kocek Rp 15.000 saja bisa menikmati keindahan alam dan fasilitas yang ada di wahana wisata ini namun kadang-kadang memang ada sebagian orang mengeluhkan akan tiket di setiap wahana misalnya masuk kolam renang air hangat,  perahu bebek, masuk pesawat bekas yang dijadikan teater alam dan wahana lainnya yang bisa membuat sebagian orang bosan dengan mengeluarkan kocek uangnya. 

Sedikit banyak berbeda Baturaden yang sekarang dan yang dulu ada beberapa wahana yang hilang dan ada yang baru misalnya saja teater alam yang dikemas dalam pesawat bekas pakai, jembatan permanen di atas curug dan ada satu wahana yang hilang yakni kebun binatang mini. Waktu itu kebun binatang mini di Baturaden lumayan banyak koleksi satwanya misalnya saja ada gajah, buaya, harimau, ular, jenis unggas dan reptil lainnya. Mungkin karena perawatan dan dana kesejahteraan hewan yang buruk sehingga banyak satwa yang mati dan tidak terurus. 

Yang saya kagum dari Baturaden adalah tata kelola tempat dimana para pedagang selalu membersihkan sampah yang tercecer di dekat warungnya atau tempat jualannya. Jarang sekali terlihat sampah yang berserak di wilayah wisata Baturaden ini. Panggung hiburan pun selalu dipentaskan oleh pihak pengelola seperti musik khas Banyumasan yang mirip dengan musik dari Jawa Barat yang sebagian besar instrumen menggunakan bahan dasar dari bambu. 
Sebuah air mancur dan curug buatan di ceruk aliran sungai

Jangan khawatir masalah makan dan minum di wilayah Banyumas karena begitu murah untuk Anda yang berasal dari Jabodetabek bayangkan saja satu tempe mendoan yang besar dihargai hanya Rp1000 dan yang lebih lumayan lagi adalah sate kelinci hanya Rp 20.000 untuk satu porsi lengkap dengan ketupat. Murah bukan?  Begitu pula dengan sate dari daging ayam atau daging yang lainnya. Hanya saja air mineral masih tinggi sekitar Rp 5000 perbotol sedang. Tidak mengurangi rasa hormat saya kepada Bapak Warsono ayah daripada teman perjalanan saya, Muhammad Asgaf yang telah memberi tlaktiran. Beribu terima kasih saya ucapkan untuk kebaikan kalian semoga Allah membalas dengan lebih. Amin. 

Berbagai kosmetik untuk mempercantik Baturaden sudah disediakan misalnya saja sekarang ada air muncrat atau air mancur di ceruk dalam yang dihiasi oleh batu-batu alam. Lokasi ini cocok bagi Anda yang selalu selfie atau swafoto. Naik ke atas dari dasar ceruk Anda bisa menikmati curug dengan keindahan lengkungan jembatan permanen yang bertuliskan "Baturaden". Bagi Anda yang membawa anak-anak bisa mengajak mereka untuk mencoba terapi ikan,  kolam renang air hangat, main sepeda air ataupun hanya sekedar memberi makan ikan. 

Dengan hawa dingin dan pepohonan yang rindang Anda bisa menyewa tikar atau menggelar tikar sendiri untuk menikmati keindahan panorama kota Purwokerto dan sungai Serayu yang menjalur dari utara ke selatan menemui lautan Samudera Hindia. Saat langit cerah laut selatan terlihat dengan jelas. Begitu indah bukan?!Baiklah saya cukupkan edisi kali ini karena sudah jam 09:26 WIB saatnya saya untuk mencuci pakaian yang kotor yang saya bawa kembali dari Kalikudi.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Nama-nama Tai

Sega, beras yang ditanak Apa benar bahasa Jawa itu terlalu 'manut' ke bahasa Indonesia maupun bahasa Inggris? Tampaknya ada benarnya juga, bahasa Jawa terpengaruh/meminjam banyak kosa kata dari bahasa Indonesia maupun bahasa Inggris. Kekurangan kosakata dalam bahasa Jawa memang kebanyakan untuk hal-hal seperti teknologi ataupun hal lainnya. Jangan berkecil hati untuk penutur bahasa Jawa di seluruh dunia! Perlu diingatkan bahasa Jawa mempunyai keunikan tersendiri, misalnya saja untuk belajar bahasa Jawa 'satu paket' atau juga keseluruhan dari bahasa kasar/ngoko, bahasa sedang/madya hingga bahasa halus/kromo, sama saja belajar tiga bahasa!! Bayangkan belajar tiga bahasa, apa gak repot ya?! Itulah keistimewaan bahasa Jawa. Bersyukur! Berbagai keistimewaan bahasa Jawa juga terdapat di istilah-istilah yang sangat detail/spesifik pada suatu beda yang mengalami sebuah perubahan sedikit maupun perubahan besar. Misalnya saja untuk rangkaian nama dari sebuah padi/po

Sebutan Bentuk Penis dalam Tradisi Bali

Unggahan kali ini terinspirasi dari status ataupun thread  dari seorang netizen dari dunia Twitter @Kismin666oys. Thread ini sangat menarik sekali dan isinya pun sangat jarang sekali dibahas, terlebih Indonesia negara yang agamis. Netizen ini berasal dari Bali, tahu kan Bali?! Pulau indah penuh seni, agamis dan surgawi. Selama ini saya plesiran di wilayah Indonesia hanya ada dua wilayah yang menjual dengan "pantang" kontol-kontolan alias hiasan berbentuk penis. Dua wilayah itu adalah Jogjakarta dan Bali saja, yang lainnya masih malu-malu. Dalam dunia kesehatan penis dianggap hal lumrah, namun di kalangan masyarakat awam Indonesia adalah hal tabu. Tapi tidak demikian jika kita mengorek sejarah leluhur kita, semisal saja candi Sukuh yang terkenal penggambaran betapa sucinya hubungan seksual. Pada agama leluhur yang kini masih eksis di Bali dalam beberapa kitab ada ajaran suci mengenai seksual yakni Kamasutra. Ilmu olah seksual yang diperuntukan untuk menuju kesempur

Secangkir Kopi Instan Vietnam: G7 CA PHE THU THIET

Kopi Instan Vietnam G7 3In1  Pulang dari kantor perwakilan VOV di Jakarta saya mendapatkan beberapa oleh-oleh istimewa dari Vietnam, salah satunya kopi instan asal Vietnam. Jenama kopi instan itu adalah G7 CA PHE THU THIET, milik perusahaan besar kopi Vietnam. Perusahaan kopi ini menyediakan berbagai produk kopi instan yang didagangkan ke beberapa negara dunia. G7 CA PHE THU THIET mempunyai beberapa jenis diantaranya: G7 2in1, G7 3in1, Pure Black, Cappuccino, Strong X2, Passiona dan White Coffee. Di Indonesia sendiri kopi Vietnam G7 3in1 masih dijual secara online melalui Shopie.Id, Bukalapak dan yang lainnya. Setiap toko online membandrol harga yang bermacam macam, berkisar dari Rp 70.000 sampai 150.000.  Cara Penyeduhan Cara penyeduhan seperti pada umumnya kopi instan lainnya dengan air panas baik 80°C atau 100°C atau bisa menggunakan air es sebagai hidangan kopi dingin. Siapkan cangkir kopi, sobek bagian atas kemasan, masukkan kopi, tuang air panas atau d