Termasuk orang paling beruntung, saya mempunyai teman Liana Safitri dari Yogyakarta. Seorang penulis dan juga pendengar Radio Taiwan International seksi bahasa Indonesia. Sejak adanya acara Baca Buku, kami yang gemar membaca buku tentunya sangat girang. Buku yang saya baca sekarang ini merupakan efek dari acara Baca Buku dari RTI Bahasa Indonesia. Dari acara tersebut saya bisa kenal dengan Liana Safitri, beliau lah yang memberi buku ini kepada saya sebagai hadiah. Memang saya sendiri pernah berbicara kepada beliau tentang kecintaan saya terhadap karya Pramoedya. Bukan sebuah review buku yang resmi tapi merupakan sebuah luahan akan karya milik Pramoedya Ananta Toer. Bagi saya karya ini sangat luar biasa, dimana bung Pram membuka luka dalam kepada masyarakat Indonesia sebelum dia berangkat ke Jepang untuk memperoleh penghargaan sebagai penulis. Pembukaan luka dalam ini bukan sebuah kepedihan yang selalu ditangisi tapi untuk dibela dan dihargai sebagai korban ataupun perempuan