Langsung ke konten utama

Corat Coret Di Toilet - Eka Kurniawan

Kumpulan Cerpen Robohnya Surau Kami - A.A Navis

Membaca karya sastra Indonesia tempo lalu menjadi hal yang menarik untuk disimak terlebih gempuran sastra pop atau metropop yang semakin laris manis. Kepopuleran sastra metropop menjadi wajar terlebih perkembangan zaman yang begitu pesat, kini sastra Indonesia tempo dulu menjadi hal yang perlu dilihat kembali. Robohnya Surau Kami salah satu karya sastra Indonesia tempo lalu yang terkenal, beruntung hari ini saya mendapatkan ebook dari judul tersebut. Istimewanya lagi masih menggunakan ejaan lama.

Robohnya Surau Kami merupakan satu judul cerpen, juga sebagai judul kumpulan cerpen yang dicipta oleh sastrawan besar A.A Navis. Cerpen-cerpen ini diterbitkan pertama kali pada tahun 1956 dan dicetak untuk keduakalinya pada tahun 1961 oleh penerbit  N.V Nusantara Bukittinggi - Djakarta. Kumpulan cerpen ini terdiri dari delapan judul cerpen yang kesemuanya ditulis oleh A.A Navis sendiri, diantaranya: Anak kebanggaan; Nasehat-nasehat; Topihelem; Datangnya dan perginya; Pada pembotakan terakhir; Angin dari gunung, dan Menanti dari gunung.

Kumpulan cerpen dari AA Navis terbitan tahun 1961 ditulis dengan ejaan lama sehingga membuat saya agak lama mencerna jalan cerita, terlebih lagi bahasa Indonesia lama yang lumayan berat. Namun dari segala rintangan tersebut semua karya beliau masih bisa dinikmati dengan enak. Cerita yang sederhana dan memuat banyak hikmah baik untuk kehidupan sehari-hari maupun kehidupan kelak di akhirat. Sebagai contoh Robohnya Surau Kami bagiku adalah tamparan keras untuk para penyembah Tuhan yang gila, lupa pada kenyataan saat ini dan hanya ingin dekat dengan-Nya tanpa hirau pada kenyataan hidup bermasyarakat, bersosial dan bernegara. Beberapa judul membawa tema yang sama yakni "hal yang berlebihan", Robohnya Surau Kami, Anak Kebanggaan, Nasehat-nasehat, dan Topi helem. Semua judul tersebut membawa "terlalu", terlalu mencintai, terlalu dan terlalu. 

Buku kumpulan cerpen ini mungkin masih tersedia di perpustakaan daerah ataupun di sekolah-sekolah, bila susah mendapatkan bisa ambil di website yang menyediakan buku elektronik secara gratis. Selamat membaca.

Judul: Robohnja Surau Kami
Pengarang: AA Navis
Cetakkan: Ke-2, 1961
Dimensi: 129 halaman
ISBN: -
Penerbit: N.V Nusantara Bukittinggi -Djakarta

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Nama-nama Tai

Sega, beras yang ditanak Apa benar bahasa Jawa itu terlalu 'manut' ke bahasa Indonesia maupun bahasa Inggris? Tampaknya ada benarnya juga, bahasa Jawa terpengaruh/meminjam banyak kosa kata dari bahasa Indonesia maupun bahasa Inggris. Kekurangan kosakata dalam bahasa Jawa memang kebanyakan untuk hal-hal seperti teknologi ataupun hal lainnya. Jangan berkecil hati untuk penutur bahasa Jawa di seluruh dunia! Perlu diingatkan bahasa Jawa mempunyai keunikan tersendiri, misalnya saja untuk belajar bahasa Jawa 'satu paket' atau juga keseluruhan dari bahasa kasar/ngoko, bahasa sedang/madya hingga bahasa halus/kromo, sama saja belajar tiga bahasa!! Bayangkan belajar tiga bahasa, apa gak repot ya?! Itulah keistimewaan bahasa Jawa. Bersyukur! Berbagai keistimewaan bahasa Jawa juga terdapat di istilah-istilah yang sangat detail/spesifik pada suatu beda yang mengalami sebuah perubahan sedikit maupun perubahan besar. Misalnya saja untuk rangkaian nama dari sebuah padi/po

Secangkir Kopi Instan Vietnam: G7 CA PHE THU THIET

Kopi Instan Vietnam G7 3In1  Pulang dari kantor perwakilan VOV di Jakarta saya mendapatkan beberapa oleh-oleh istimewa dari Vietnam, salah satunya kopi instan asal Vietnam. Jenama kopi instan itu adalah G7 CA PHE THU THIET, milik perusahaan besar kopi Vietnam. Perusahaan kopi ini menyediakan berbagai produk kopi instan yang didagangkan ke beberapa negara dunia. G7 CA PHE THU THIET mempunyai beberapa jenis diantaranya: G7 2in1, G7 3in1, Pure Black, Cappuccino, Strong X2, Passiona dan White Coffee. Di Indonesia sendiri kopi Vietnam G7 3in1 masih dijual secara online melalui Shopie.Id, Bukalapak dan yang lainnya. Setiap toko online membandrol harga yang bermacam macam, berkisar dari Rp 70.000 sampai 150.000.  Cara Penyeduhan Cara penyeduhan seperti pada umumnya kopi instan lainnya dengan air panas baik 80°C atau 100°C atau bisa menggunakan air es sebagai hidangan kopi dingin. Siapkan cangkir kopi, sobek bagian atas kemasan, masukkan kopi, tuang air panas atau d

Mengenal Tanaman Kangkung Bandung (Kangkung Pagar)

Kangkung Bandung, sudah tahu tanaman ini? Menurut buku  biologi tanaman ini berasal dari Amerika Latin (Colombia, Costa Rica). Ciri tanaaman ini tumbuh tidak terlalu tinggi cuma sekitar satu meter sampai dua meter maksimal tumbuhnya. Kangkung Bandung tidak bisa dimakan layaknya kangkung rabut atau kangkung yang ditanam di atas air. Bentuk daun menyerupai kangkung yang bisa dimasak (bentuk hati) begitu juga dengan bentuk bunganya. Bunganya berbentuk terompet berwarna ungu muda terkadang juga ada yang berwarna putih. Batang Kangkung Bandung cukup kuat sehingga memerlukan tenaga cukup untuk memotongnya (tanpa alat).  Tanaman Kangkung Bandung Sebagai Patok Alami Pematang Sawah Fungsi dan manfaat Kangkung Bandung sendiri belum diketahui banyak, beberapa sumber mengatakan tanaman ini bisa dijadikan obat dan dijadikan kertas. Pada umumnya masyarakat desa menjadikan Kangkung Bandung sebagai tanaman untuk ciri (patok) batas antar pemantang sawah. Daya tumbuh tanaman ini cukup baik d