Langsung ke konten utama

Corat Coret Di Toilet - Eka Kurniawan

Pesan Bijak Jawa dalam Perinsip Ma Lima

Yang pertama adalah ma-madat 'pemadat'. Secara lahir batin hal ini adalah cela, tetapi dianggap wajar saja bagi yang biasa ber- madat. Kebiasaan madat adalah perbuatan nista, menyebabkan kesengsaraan.

Tentang madat, tidak baik diceritakan, tercela, mengotori batin bila diucapkan. Dalam masyarakat ramai, bahan-bahan untuk madat disebar merata, diisap dan menyebabkan pikirannya melayang, merasa senang, tubuhnya serasa lepas, darahnya terasa tenang. Pemadat mera- sa bahwa seluruh bagian tubuhnya sehat, kemarahannya menjadi reda Semakin lama, kekuatan badannya semakin berkurang, akhirnya men jadi sarang penyakit.

Yang kedua adalah ma-madon 'melacur'. Tentang hal ini belum dijabarkan dengan baik. Hal-hal yang mustahil, hendaknya dipahami dengan pikir dan rasa. Agar gairah asmara terus mengalir, para pelaku madon berpenampilan baik. Mereka tidak dapat dipercaya dan tidak tahu malu, kebiasaan bohong disembunyikan, meminta perhatian, namun banyak halangannya.

Mereka sering mengingkari janji, lalai, kesetiaannya sering ber- lebihan, senang berbohong, sering muncul sifat jahatnya. Akhirnya mereka terkena penyakit rajasinga, menyerang, rusak badannya hingga seperti mayat, disertai rasa sakit dan tersiksa. Sumsum tulangnya menjadi bernanah sehingga mempercepat kematian. Jauhilah hal itu, jangan diterjang agar terhindar dari kerusakan badan.

Ketiga, mabok, peminum tuak dan sejenisnya. Pertama kali dikenal melalui suatu jamuan pertemuan. Peminum merasa berani tanpa disertai rasa canggung ataupun segan untuk membuka rahasia. Mereka enggan untuk berhenti mabuk-mabukan. Mereka lupa jati dirinya, berkata seperti burung, ucapannya terlihat memberontak, membinasakan, bagai raksasa garang tetapi menyesatkan dan rendah budi. Peminum mempunyai kelakuan rendah, menyimpang sehingga muncul tanggapan menghinakannya. Setiap orang mengetahui bahwa peminum bersifat rapuh, perutnya rusak, badannya sengsara. Bila hukumannya datang, peminum gemetar seperti orang yang kalah atau kedinginan. Akibatnya, perutnya buncit dan merupakan sarang penyakit. Diharapkan para pemuda mempelajari akibat-akibat minum.

Keempat main judi, penjudi. Bagi yang beruntung terus-menerus mujur. Bila kalah, penjudi akan terkoyak-koyak, tanpa pertimbangan pikir. Keunggulan dalam berjudi selalu diusahakan, mereka akan terus du- duk berjudi dan baru berdiri bila mendapat uang pembeli makanan. Bila menang, mereka akan menyia-nyiakan uang semata-mata uang selawat jenazah. Bila kalah, mereka kebingungan, terlena bagaikan dalam tabir mimpi. Bila gagal, mereka akan menghadapi lawan tanpa mengenal lelah dan memanfaatkan judi untuk berjaya kembali.

Main judi memang tidak enak, karena pada kenyataannya tak bermanfaat dan bohong belaka. Mereka meminjam uang untuk menu- tup untung dan menghinakannya dirinya lahir batin. Hatinya tidak menentu, mengajak orang lain untuk bertekad merendahkan martabat- nya. Main judi berarti melanggar jalan keutamaan karena hanya berusaha agar dirinya menang. Bila menang dalam berjudi, mereka bertambah membabi buta dan menghinakan sesama. Uangnya berceceran karena tujuan utama mereka hanyalah berjudi. Oleh karena itu diharapkan hendaklah menghentikan kebiasaan berjudi.

Kelima maling 'pencuri', tidak bosan-bosannya menggempur rumah, terutama yang banyak mempunyai barang-barang berharga, rumah orang kaya. Setelah mendapatkannya, mereka akan menggasak barang-barang tersebut, dengan takabur dan membodohkan syariat Nabi. Mereka berusaha keras merampas barang kekayaan orang. Bila tertangkap, mereka menangis, di buang di tanah seberang, tubuhnya rusak dan hilanglah kelincahannya.

Sumber tulisan dari Serat Centhini Tambangraras-Amongraga IV - UGM Press.


Komentar

Postingan populer dari blog ini

Nama-nama Tai

Sega, beras yang ditanak Apa benar bahasa Jawa itu terlalu 'manut' ke bahasa Indonesia maupun bahasa Inggris? Tampaknya ada benarnya juga, bahasa Jawa terpengaruh/meminjam banyak kosa kata dari bahasa Indonesia maupun bahasa Inggris. Kekurangan kosakata dalam bahasa Jawa memang kebanyakan untuk hal-hal seperti teknologi ataupun hal lainnya. Jangan berkecil hati untuk penutur bahasa Jawa di seluruh dunia! Perlu diingatkan bahasa Jawa mempunyai keunikan tersendiri, misalnya saja untuk belajar bahasa Jawa 'satu paket' atau juga keseluruhan dari bahasa kasar/ngoko, bahasa sedang/madya hingga bahasa halus/kromo, sama saja belajar tiga bahasa!! Bayangkan belajar tiga bahasa, apa gak repot ya?! Itulah keistimewaan bahasa Jawa. Bersyukur! Berbagai keistimewaan bahasa Jawa juga terdapat di istilah-istilah yang sangat detail/spesifik pada suatu beda yang mengalami sebuah perubahan sedikit maupun perubahan besar. Misalnya saja untuk rangkaian nama dari sebuah padi/po

Menegang dan Mengeras Oleh Nyai Gowok

Ah...sialan! Padahal aku sudah kenal buku ini sejak Jakarta Islamic Book Fair tahun 2014 lalu! Menyesal-menyesal gak beli saat itu, kupikir buku itu akan sehambar novel-novel dijual murah. Ternyata aku salah, kenapa mesti sekarang untuk meneggang dan mengeras bersama Nyai Gowok. Dari cover buku saya sedikit kenal dengan buku tersebut, bang terpampang di Gramedia, Gunung Agung, lapak buku di Blok M dan masih banyak tempat lainnya termasuk di Jakarta Islamic Book Fair. Kala itu aku lebih memilih Juragan Teh milik Hella S Hasse dan beberapa buku agama, yah begitulah segala sesuatu memerlukan waktu yang tepat agar maknyus dengan enak. Judul Nyai Gowok dan segala isinya saya peroleh dari podcast favorit (Kepo Buku) dengan pembawa acara Bang Rame, Steven dan Mas Toto. Dari podcast mereka saya menjadi tahu Nyai Gowok dan isi alur cerita yang membuat beberapa organ aktif menjadi keras dan tegang, ah begitulah Nyi Gowok. Jujur saja ini novel kamasutra pertama yang saya baca, sebelumnya tidak pe

Mengenal Tanaman Kangkung Bandung (Kangkung Pagar)

Kangkung Bandung, sudah tahu tanaman ini? Menurut buku  biologi tanaman ini berasal dari Amerika Latin (Colombia, Costa Rica). Ciri tanaaman ini tumbuh tidak terlalu tinggi cuma sekitar satu meter sampai dua meter maksimal tumbuhnya. Kangkung Bandung tidak bisa dimakan layaknya kangkung rabut atau kangkung yang ditanam di atas air. Bentuk daun menyerupai kangkung yang bisa dimasak (bentuk hati) begitu juga dengan bentuk bunganya. Bunganya berbentuk terompet berwarna ungu muda terkadang juga ada yang berwarna putih. Batang Kangkung Bandung cukup kuat sehingga memerlukan tenaga cukup untuk memotongnya (tanpa alat).  Tanaman Kangkung Bandung Sebagai Patok Alami Pematang Sawah Fungsi dan manfaat Kangkung Bandung sendiri belum diketahui banyak, beberapa sumber mengatakan tanaman ini bisa dijadikan obat dan dijadikan kertas. Pada umumnya masyarakat desa menjadikan Kangkung Bandung sebagai tanaman untuk ciri (patok) batas antar pemantang sawah. Daya tumbuh tanaman ini cukup baik d