Langsung ke konten utama

Corat Coret Di Toilet - Eka Kurniawan

Dikembalikan

Dua hari yang lalu perasaan berkecamuk entah karena apa?! Tapi saya yakin firasat ada yang kembali mengusik pola pikir dan ketenangan hati. Terutama  pasca dihilangkaannya sebuah hubungan. Pagi itu bunyi pemberitahuan telpon genggam pintar saya berbunyi agak keras. Bunyi itu saya samakan dengan pemberitahuan lainnya baik itu SMS, MMS, eMail, Facebook dan yang lainnya. Entahlah emosi kian memuncak, mungkin sudah firasat!

SMS dari kantor pos, saya terima. Isinya menginformasikan bahwa barang kiriman/paket dari SF sedang dikirim. Orang yang cukup sebulan saya tinggalkan karena masalah jati diri saya. Kini kembali dengan perantara kantor pos. Sontak semua gemetar seakan mesin waktu mengaduk kembali peristiwa manis sebelumnya yang tak mungkin orang bisa lupakan; melupakan sebuah moment tidaklah mungkin tapi menerima kenyataan lebih memungkinkan bagi setiap orang dan bahkan keharusan.

Semua data tentang SF dibedah kembali termasuk memasukan nomor hpnya dan Instagram untuk menghubungi kembali. Respon tercepat dari WhatsApp. Dibalas dalam 15-20 menit kemudian. Berbasa-basi soal kabar menjadi pembuka tirai percapakan, tak banyak yang ditulis untuk menyampaikan segala sesuatu kepadanya. Saya pikir ini adalah jalan terbaik karena paham pada diri saya yang banyak dosa. Dia menanyakan kesembuhan dan Kesehatan saya. Pura-pura tidak mengerti. Dan diam. Dibalasnya kembali dia akan menjelaskan barang apa dan kenapa dikembalikan. Saya paham! 

Entah kapan mau dijelaskan, saya tidak peduli. Jelas saya paham pada diri sendiri. Bersifat memelas maupun untuk kembali dicintai, dikenang maupun hal manis lainnya bukan pilihan yang tepat bagi pendosa. Diam dan paham sudah cukup. Bukan soal tebak menebak apa yang dikirimkan kembali pada saya, tapi sebuah kepastian pasti barang itu. Hormat atau tidak hormat soal peristiwa ini saya tidak mempermasalahkannya, dipakai terus atau dibuang saya juga tidak mempermasalahkannya karena saat itu hanya sekedar memberi untuk mendapatkan manfaat dari barang tersebut. Sekarang saya tidak sedih/kecewa/ataupun hal melankolis lainnya. Saya hanya merasa bersyukur dan paham siapa saya. 

14/2/18 selepas olahraga. Pesan WhatsApp kembali berbunyi kali ini dari sahabat saya di kantor pos, memberi tahu bahwa kiriman sudah sampai. Mendung bukan halangan untuk mengambilnya. Selepas diambil bungkusan itu terbungkus rapih dengan koran dan solasiban warna krim. Saya buka acak karena koran pembungkus basah terkena air hujan. Masih seperti yang dulu masih rapih dan bersih barang itu saya buka dan kembali saya simpan di lemari. Kupikir ada secarik kertas sebagai pesan tertentu ternyata tidak. 

Saat itu hujan 

Sebagai kenangan hidup, tepat setelah membuka bungkusan itu saya tulis di sini. Terima kasih untuk semuanya.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Nama-nama Tai

Sega, beras yang ditanak Apa benar bahasa Jawa itu terlalu 'manut' ke bahasa Indonesia maupun bahasa Inggris? Tampaknya ada benarnya juga, bahasa Jawa terpengaruh/meminjam banyak kosa kata dari bahasa Indonesia maupun bahasa Inggris. Kekurangan kosakata dalam bahasa Jawa memang kebanyakan untuk hal-hal seperti teknologi ataupun hal lainnya. Jangan berkecil hati untuk penutur bahasa Jawa di seluruh dunia! Perlu diingatkan bahasa Jawa mempunyai keunikan tersendiri, misalnya saja untuk belajar bahasa Jawa 'satu paket' atau juga keseluruhan dari bahasa kasar/ngoko, bahasa sedang/madya hingga bahasa halus/kromo, sama saja belajar tiga bahasa!! Bayangkan belajar tiga bahasa, apa gak repot ya?! Itulah keistimewaan bahasa Jawa. Bersyukur! Berbagai keistimewaan bahasa Jawa juga terdapat di istilah-istilah yang sangat detail/spesifik pada suatu beda yang mengalami sebuah perubahan sedikit maupun perubahan besar. Misalnya saja untuk rangkaian nama dari sebuah padi/po

Menegang dan Mengeras Oleh Nyai Gowok

Ah...sialan! Padahal aku sudah kenal buku ini sejak Jakarta Islamic Book Fair tahun 2014 lalu! Menyesal-menyesal gak beli saat itu, kupikir buku itu akan sehambar novel-novel dijual murah. Ternyata aku salah, kenapa mesti sekarang untuk meneggang dan mengeras bersama Nyai Gowok. Dari cover buku saya sedikit kenal dengan buku tersebut, bang terpampang di Gramedia, Gunung Agung, lapak buku di Blok M dan masih banyak tempat lainnya termasuk di Jakarta Islamic Book Fair. Kala itu aku lebih memilih Juragan Teh milik Hella S Hasse dan beberapa buku agama, yah begitulah segala sesuatu memerlukan waktu yang tepat agar maknyus dengan enak. Judul Nyai Gowok dan segala isinya saya peroleh dari podcast favorit (Kepo Buku) dengan pembawa acara Bang Rame, Steven dan Mas Toto. Dari podcast mereka saya menjadi tahu Nyai Gowok dan isi alur cerita yang membuat beberapa organ aktif menjadi keras dan tegang, ah begitulah Nyi Gowok. Jujur saja ini novel kamasutra pertama yang saya baca, sebelumnya tidak pe

Mengenal Tanaman Kangkung Bandung (Kangkung Pagar)

Kangkung Bandung, sudah tahu tanaman ini? Menurut buku  biologi tanaman ini berasal dari Amerika Latin (Colombia, Costa Rica). Ciri tanaaman ini tumbuh tidak terlalu tinggi cuma sekitar satu meter sampai dua meter maksimal tumbuhnya. Kangkung Bandung tidak bisa dimakan layaknya kangkung rabut atau kangkung yang ditanam di atas air. Bentuk daun menyerupai kangkung yang bisa dimasak (bentuk hati) begitu juga dengan bentuk bunganya. Bunganya berbentuk terompet berwarna ungu muda terkadang juga ada yang berwarna putih. Batang Kangkung Bandung cukup kuat sehingga memerlukan tenaga cukup untuk memotongnya (tanpa alat).  Tanaman Kangkung Bandung Sebagai Patok Alami Pematang Sawah Fungsi dan manfaat Kangkung Bandung sendiri belum diketahui banyak, beberapa sumber mengatakan tanaman ini bisa dijadikan obat dan dijadikan kertas. Pada umumnya masyarakat desa menjadikan Kangkung Bandung sebagai tanaman untuk ciri (patok) batas antar pemantang sawah. Daya tumbuh tanaman ini cukup baik d