Alhamdulillah Puji Tuhan hari ini semakin baik dari hari kemarin, pagi ini tidak terlalu meler. Hanya sore saja meler sampai hidung panas, nyeri tenggorokan sudah hilang ditelan pahitnya Methylprednisolone. Demam juga lenyap bagai kuntilanak bertemu cahaya matahari pagi, lenyap sudah. Istirahat, mengurung diri, olahraga ringan menjadi terapi sendiri buatku.
Kegiatan hari ini berkunjung ke puskesmas Pamarican untuk saling intim dengan teman-teman seperjuangan dua tahun lalu. Bersyukur aku mempunyai mereka yang lebih mencintaiku, aku kadang tidak bisa membalas kecintaan mereka padaku. Skala cintanya tidak tervalidasi dengan alat ukur manapun, alhamdulillah Tuhan memberiku sahabat yang selalu membawa kebahagiaan.
Membaca buku elektronik sudah dua hari absen, sudah sedikit jenuh melihat layar telpon genggam. Mata sakit, pusing dan jenuh jadi alasan utama, kini saya beralih ke kajian filsafat. Saya ingin menggali kembali tema-tema dasar filsafat, sekarang bagian Ontologi dan Fenomenologi. Wah jika dibandingkan dulu (2018) saat pertama belajar filsafat, susah sekali mencerna apa itu fenomenologi dan ontologi, bersyukur hari ini paham!.
Kegiatan baca Alquran terhenti sehari saat sakit tenggorokan, kali ini hanya beberapa lembar saja dan juga tidak setiap waktu sembahyang. Merupakan penyesalan tersendiri terlebih membuang waktu suci ke dalam kesia-siaan. Karena sakit inilah yang harus dijalani untuk mengambil banyak hikmah yang terselip dalam setiap sudut-sudut kehidupan.
Terima kasih untuk harapan doanya, entah itu doa beneran atau mengaminkan formalitas. Tapi saya percaya itu bagian perhatian yang indah dan harapan yang baik untukku. Aku paham aku adalah Majnun yang selalu gila pada Laila, khusu dan tak peduli pada hal lain. Kamu...kamu...kamu... Hanya sayang Majnun yang hanya cinta pada Laila yang fana, bukan Laila yang hakiki, yang Maha-Maha dan segalanya.
Komentar