Langsung ke konten utama

Corat Coret Di Toilet - Eka Kurniawan

1441: Hari Ke-19

Telat nulis! Saking sibuknya hari kemarin (Selasa) jadi nggak ingat sama sekali soal tulis-menulis di blog. Baiklah, saya mencoba apa yang saya dapatkan hari kemarin. 

Hmmmm... Pagi kemarin ada yang istimewa, diawali mencuci baju, rikat-rikat rumah, dan mendengarkan radio. Semua terasa membosankan dan aku menikmatinya. Aneh. Sesi pagi diakhiri dengan mengajar sedikit ilmu fotografi kepada teman/tetangga yang sedang gandrung fotografi. Harapannya semua ilmu yang saya berikan bermanfaat hingga ujung waktu. 

Terik matahari semakin membara membakar semua kulit manusia yang terlalu lama terpapar sinarnya. Aku di ruanganku yang tercinta, merasakan panasnya udara. Katanya seperti neraka, tapi aku pikir tidak seperti itu sebuah berada yang sejati. Baiklah, siang ini diisi dengan molor. Selanjutnya setelah 30-40 menit dalam alam liar bawah sadar, saya kembali membantu orang tua yang menyiapkan berkatan untuk acara jabel. Tahu kan apa itu jabel? Jabel adalah tradisi komunitas Jawa dimana seseorang membawa makanan berupa tumpeng untuk dimakan bersama dengan tujuan rasa berterima kasih kepada Tuhan yang telah memberi rezeki berupa panen. Jabel diselenggarakan umumnya pada malam atau dua hari sebelum panen. 

Saya pikir tradisi itu memang tradisi Hindu yang selalu mempersembahkan pada Dewi Sri, namun Islam datang dan menjadi agama mayoritas masyarakat Jawa hingga terjadi asimilasi. Fenomena ini bisa dibilang unik, haram, mubah, sunnah, penuh kerelijiusan, atau apapun yang Anda pikirkan. Yang pasti upacara ini diselenggarakan dengan rasa syukur, memberi (berbagai) rezeki kepada orang lain dan membawa kebahagiaan.

Selepas semua selesai pada jam 18:30 WIB saya berangkat ke Banjar guna mencapai barang idaman. Tentunya untuk dibeli dan dipakai, sayang barang yang dicari tidak ada. Kalaupun ada harganya terlampau mahal, gak kuat di dhuwit! 

Buku yang saya baca seharian kemarin hanya satu judul saja Melampaui Batas oleh Agustinus Wibowo, sementara buku Otobiografi Mahatma Gandhi dilenyapkan dulu sementara waktu. Ya saya terlalu menikmati perjalanan dari Agustinus, segala temuan dalam perjalanan membuat saya selalu wooow wooow wooow. Seperti memutar waktu yang pernah aku torehkan pada tahun 2017 dimana saya melakukan perjalanan backpacker ke Timur Indonesia. Pada bukunya saya melihat manusia itu sendiri mempunyai batasnya sendiri baik dalam segi apapun itu, ya termasuk dalam segi kenegaraan. Sejatiné manusia itu harus ingat batas.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Nama-nama Tai

Sega, beras yang ditanak Apa benar bahasa Jawa itu terlalu 'manut' ke bahasa Indonesia maupun bahasa Inggris? Tampaknya ada benarnya juga, bahasa Jawa terpengaruh/meminjam banyak kosa kata dari bahasa Indonesia maupun bahasa Inggris. Kekurangan kosakata dalam bahasa Jawa memang kebanyakan untuk hal-hal seperti teknologi ataupun hal lainnya. Jangan berkecil hati untuk penutur bahasa Jawa di seluruh dunia! Perlu diingatkan bahasa Jawa mempunyai keunikan tersendiri, misalnya saja untuk belajar bahasa Jawa 'satu paket' atau juga keseluruhan dari bahasa kasar/ngoko, bahasa sedang/madya hingga bahasa halus/kromo, sama saja belajar tiga bahasa!! Bayangkan belajar tiga bahasa, apa gak repot ya?! Itulah keistimewaan bahasa Jawa. Bersyukur! Berbagai keistimewaan bahasa Jawa juga terdapat di istilah-istilah yang sangat detail/spesifik pada suatu beda yang mengalami sebuah perubahan sedikit maupun perubahan besar. Misalnya saja untuk rangkaian nama dari sebuah padi/po...

Mengenal Tanaman Kangkung Bandung (Kangkung Pagar)

Kangkung Bandung, sudah tahu tanaman ini? Menurut buku  biologi tanaman ini berasal dari Amerika Latin (Colombia, Costa Rica). Ciri tanaaman ini tumbuh tidak terlalu tinggi cuma sekitar satu meter sampai dua meter maksimal tumbuhnya. Kangkung Bandung tidak bisa dimakan layaknya kangkung rabut atau kangkung yang ditanam di atas air. Bentuk daun menyerupai kangkung yang bisa dimasak (bentuk hati) begitu juga dengan bentuk bunganya. Bunganya berbentuk terompet berwarna ungu muda terkadang juga ada yang berwarna putih. Batang Kangkung Bandung cukup kuat sehingga memerlukan tenaga cukup untuk memotongnya (tanpa alat).  Tanaman Kangkung Bandung Sebagai Patok Alami Pematang Sawah Fungsi dan manfaat Kangkung Bandung sendiri belum diketahui banyak, beberapa sumber mengatakan tanaman ini bisa dijadikan obat dan dijadikan kertas. Pada umumnya masyarakat desa menjadikan Kangkung Bandung sebagai tanaman untuk ciri (patok) batas antar pemantang sawah. Daya tumbuh tanaman ini cuk...

Menegang dan Mengeras Oleh Nyai Gowok

Ah...sialan! Padahal aku sudah kenal buku ini sejak Jakarta Islamic Book Fair tahun 2014 lalu! Menyesal-menyesal gak beli saat itu, kupikir buku itu akan sehambar novel-novel dijual murah. Ternyata aku salah, kenapa mesti sekarang untuk meneggang dan mengeras bersama Nyai Gowok. Dari cover buku saya sedikit kenal dengan buku tersebut, bang terpampang di Gramedia, Gunung Agung, lapak buku di Blok M dan masih banyak tempat lainnya termasuk di Jakarta Islamic Book Fair. Kala itu aku lebih memilih Juragan Teh milik Hella S Hasse dan beberapa buku agama, yah begitulah segala sesuatu memerlukan waktu yang tepat agar maknyus dengan enak. Judul Nyai Gowok dan segala isinya saya peroleh dari podcast favorit (Kepo Buku) dengan pembawa acara Bang Rame, Steven dan Mas Toto. Dari podcast mereka saya menjadi tahu Nyai Gowok dan isi alur cerita yang membuat beberapa organ aktif menjadi keras dan tegang, ah begitulah Nyi Gowok. Jujur saja ini novel kamasutra pertama yang saya baca, sebelumnya tidak pe...