Bukan niat untuk memaksa kehendak sepenuhnya, hanya saja sebagai tantangan. Apa? Memacumu untuk menjadi hal yang gemilang perlu ada pecut lain, ternyata pecut itu kalah. Dan aku tersingkir dengan malu dan gugup. Kamu memang berbeda dan aku harus berjalan dengan hal yang berbeda pula. Menyusuri pola yang ada, mungkin aku akan menjadi ikan di lautan luas. Menyusuri palung, air asin dan hal yang ajaib lainnya.
Kehendaku bukan menjerumuskan dan kamu paham. Yang tidak paham hanyalah aku yang belum paham akan pola yang ada. Kuat untuk bertahan seperti yang selalu kamu ucapkan usai saling curiga, "mengalir saja" dan "jalani saja dulu". Sihirmu terlalu lekat untukku, akupun takut untuk meninggalkan dengan kegoisan. Terlalu takut untuk kehilangan barang sejenak.
Bagiku ini teka-teki antara kotak hitam dan putih yang berjejeran, berpola dan mempunyai jalannya. Mencintaimu adalah sebuah misteri yang tidak seluruhnya misteri, hanya saja pesanmu itu selalu nyata. Dijalani dan mengalir seperti menyusuri bengawan luas nan panjang hingga pada muara.
Ini bukanlah sebuah kekalahan bagiku, hanya sebuah pelajaran yang salah interpretasi menjadi sebuah kegagalan ego. Dan aku beruntung untuk melenyapkan sejumlah ego yang ada, kamu adalah bab demi bab pelajaran yang mesti dikerjakan dengan kenetralan.
Komentar