Langsung ke konten utama

Corat Coret Di Toilet - Eka Kurniawan

KENANGAN: Voice of Vietnam (VOV)

Swara sing unik kerna khas logat Vietnam sing terbata - bata dadhi hal sing menarik kerna si penyiar asli wong Vietnam udhu kang Indonesia, ora kaya penyiar radio liannè semisal radio Jepang,  Taiwan,  VOA,  BBC atawa DW sing sakabeh penyiar wong Indonesia. Ibu Thuy salah siji penyiar sing paling edhek karo Enyong kerna sering komunikasi nang facebook. 

Radio Vietnam disiarna 3 kali sedina 2 jam siaran langsung kang Hanoi - Vietnam. Program acara akeh - akehè program budaya lan perspektif politik Vietnam selain gue uga ana program unik mirip kaya program acara nang RRI yague acara pedesaan Vietnam njeronè acara gue ana penjelasan program apa bae sing ana nang desa - desa Vietnam. 

Perkenalan budaya Vietnam lewih menarik jereku ketimbang masalah lainné kerna budaya lewih adem ketimbang politik nek politik memang terus panas atawa sering bergejolak apa maning hubungan masalah Vietnam karo China nang Laut China Kidul. 

Rata-rata signal VOV (Voice Of Vietnam) SINPO 55545 walaupun radio cilik (ora terkenal)  tapi signal maen. Kenangan legi kang radio Vietnam gie Enyong sering ulih kartu pos lan pernak - pernik kang Vietnam sing khas mirip kaya budaya cina utamanè kang kalender sing digawe kang kain lan dilukis ala cina. Majalah penerbangan Vietnam Airline pernah dikirim go aku lumayan ana bahan wacaan sing go nambah ilmu. 

Pasar pendengar radio Vietnam memang kalah karo radio liannè sing nang dunia. Nek jereku sih radio Vietnam sekelas karo VOI (Voice Of Indonesia),  Radio Malaysia atawa Radio Thailand. Enyong bisa ngomong kaya gie kerna ndleng kang jumlah surat lan pendengar sing cokan diwacakna nang acara kotak pos. 

Kerna pengaruh sekang radio Vietnam sing nyeritakna keindahan alam Vietnam dadhi pengin mbanget lunga meng Vietnam apa maning rega duit Dong Vietnam lewih murah kang Rupiah Indonesia. Mudah-mudahan bisa lunga menganah sekalian dolan meng radio Vietnam.
Kertu Verfikasi kang radio VOV Hanoi

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Nama-nama Tai

Sega, beras yang ditanak Apa benar bahasa Jawa itu terlalu 'manut' ke bahasa Indonesia maupun bahasa Inggris? Tampaknya ada benarnya juga, bahasa Jawa terpengaruh/meminjam banyak kosa kata dari bahasa Indonesia maupun bahasa Inggris. Kekurangan kosakata dalam bahasa Jawa memang kebanyakan untuk hal-hal seperti teknologi ataupun hal lainnya. Jangan berkecil hati untuk penutur bahasa Jawa di seluruh dunia! Perlu diingatkan bahasa Jawa mempunyai keunikan tersendiri, misalnya saja untuk belajar bahasa Jawa 'satu paket' atau juga keseluruhan dari bahasa kasar/ngoko, bahasa sedang/madya hingga bahasa halus/kromo, sama saja belajar tiga bahasa!! Bayangkan belajar tiga bahasa, apa gak repot ya?! Itulah keistimewaan bahasa Jawa. Bersyukur! Berbagai keistimewaan bahasa Jawa juga terdapat di istilah-istilah yang sangat detail/spesifik pada suatu beda yang mengalami sebuah perubahan sedikit maupun perubahan besar. Misalnya saja untuk rangkaian nama dari sebuah padi/po

Menegang dan Mengeras Oleh Nyai Gowok

Ah...sialan! Padahal aku sudah kenal buku ini sejak Jakarta Islamic Book Fair tahun 2014 lalu! Menyesal-menyesal gak beli saat itu, kupikir buku itu akan sehambar novel-novel dijual murah. Ternyata aku salah, kenapa mesti sekarang untuk meneggang dan mengeras bersama Nyai Gowok. Dari cover buku saya sedikit kenal dengan buku tersebut, bang terpampang di Gramedia, Gunung Agung, lapak buku di Blok M dan masih banyak tempat lainnya termasuk di Jakarta Islamic Book Fair. Kala itu aku lebih memilih Juragan Teh milik Hella S Hasse dan beberapa buku agama, yah begitulah segala sesuatu memerlukan waktu yang tepat agar maknyus dengan enak. Judul Nyai Gowok dan segala isinya saya peroleh dari podcast favorit (Kepo Buku) dengan pembawa acara Bang Rame, Steven dan Mas Toto. Dari podcast mereka saya menjadi tahu Nyai Gowok dan isi alur cerita yang membuat beberapa organ aktif menjadi keras dan tegang, ah begitulah Nyi Gowok. Jujur saja ini novel kamasutra pertama yang saya baca, sebelumnya tidak pe

Mengenal Tanaman Kangkung Bandung (Kangkung Pagar)

Kangkung Bandung, sudah tahu tanaman ini? Menurut buku  biologi tanaman ini berasal dari Amerika Latin (Colombia, Costa Rica). Ciri tanaaman ini tumbuh tidak terlalu tinggi cuma sekitar satu meter sampai dua meter maksimal tumbuhnya. Kangkung Bandung tidak bisa dimakan layaknya kangkung rabut atau kangkung yang ditanam di atas air. Bentuk daun menyerupai kangkung yang bisa dimasak (bentuk hati) begitu juga dengan bentuk bunganya. Bunganya berbentuk terompet berwarna ungu muda terkadang juga ada yang berwarna putih. Batang Kangkung Bandung cukup kuat sehingga memerlukan tenaga cukup untuk memotongnya (tanpa alat).  Tanaman Kangkung Bandung Sebagai Patok Alami Pematang Sawah Fungsi dan manfaat Kangkung Bandung sendiri belum diketahui banyak, beberapa sumber mengatakan tanaman ini bisa dijadikan obat dan dijadikan kertas. Pada umumnya masyarakat desa menjadikan Kangkung Bandung sebagai tanaman untuk ciri (patok) batas antar pemantang sawah. Daya tumbuh tanaman ini cukup baik d