Langsung ke konten utama

Corat Coret Di Toilet - Eka Kurniawan

Pasar Malam Di Cijulang

Pernah ke pasar malam atau orang sekarang lebih senang menyebutnya PM? Sedari kecil saya sudah beberapa kali pergi ke pasar malam musiman. Banyak hal yang menarik yang terjadi di pasar malam, bukan hanya soal jam aktivitas pasar yang dimulai dari sore sampe larut malam tetapi juga dengan wahana permainan, kuliner dan barang-barang murah yang dijajakan pedagang.

Hari ke dua tampak sepi

Saat kunjugan wisata ke Cijulang, saya berkesempatan untuk menikmati kembali pasar malam musiman. Pasar malam di daerah biasanya diselenggarakan secara musiman yang dilaksanakan mungkin setahun sekali ataupun bisa dua tahun sekali, biasanya diselenggarakan di alun-alun kota kecamatan ataupun di lapangan kota kecamatan. Pasar malam musiman di daerah bagi saya sangat menarik daripada pasar malam permanen seperti pasar malam di Pasirgombong, Jababeka, Cikarang. Pasar malam permanen di Pasirgombong buka sepanjang tahun dengan barang dagangan yang sama seperti itu juga, tidak ada wahana permainan seperti kora-kora maupun rumah hantu.

Pasar malam musiman kali ini diselenggarakan di lapangan kota kecamatan Cijulang yang tepat berdekatan dengan kosan Rylo. Saya sendiri saat itu tinggal di kosan Rylo/Gingin wajar magnet penasaran semakin kencang untuk sekedar menikmati suasana pasar malam. Beruntung sekali saya mengunjugi pasar malam saat pembukaan jadi ramai sekali saat itu.

Riuh teriakan ketakutan, kegembiraan ataupun perasaan lainnya oleh para penumpang kora-kora, mengundang orang di jalan raya penasaran dengan apa yang terjadi di pasar malam ataupun penasaran dengan susana pasar malam itu sendiri. Saking semangatnya saya sempat dua kali berkunjung ke pasar malam yakni di hari pertama dan hari kedua. Kunjugan pertama saya ditemani Gingin dengan tujuan membeli lauk-pauk untuk makan malam. Kunjugan kedua kami bertiga (Rylo, Gingin dan Saya) berangkat untuk sekedar menikmati suasana tanpa membeli apapun, namun sayang di hari kedua sepi pengunjung mungkin karena pengaruh cuaca yang gerimis dan berangin kencang.

Wahana Permainan Yang Biasanya Ramai

Hari Pertama

Kunjugan ini istimewa karena banyak sekali pengunjung utamanya riuh teriakan ketakutan kegembiraan para pengunjung di wahana kora-kora, ombak banyu, ataupun keseruan anak-anak yang menunggang komedi putar. Mungkin karena hari pertama dan sebelumnya hujan jadi orang agak sungkan untuk datang. Jajanan banyak ditemukan baik di dalam area pasar malam maupun di luar area, kebanyakan jajanan khas pasar malam adalah martabak manis/asin, cotton candy alias harum manis, dan yang lainnya. Seperti biasanya barang murah dijual dengan harga yang hampir sama dengan pasar biasa mungkin karena sekarang banyak sekali industri jadi barang semuanya murah baik di pasar biasa maupun pasar malam. Dulu pasar malam adalah tempat barang murah namun kini semuanya sama.

Hanya sekali putaran saya dan Gingin cukup menikmati suasana pasar malam selepas itu kami kembali ke kosan untuk makan malam.

Hari Kedua
Sore itu sudah tampak mendungkung dengan hembusan angin yang cukup besar, kami yang tidak terbiasa hidup di pinggir pantai/pesisir melihat gejala alam seperti itu membuat cukup ketakutan. Berangsur angin lebih stabil dan berganti dengan mendung. Walaupun cuca begitu mencekam tidak membuat kami membatalkan untuk pergi ke pasar malam.
Hari kedua kami bertemu kembali wisatawan Rusia yang bertemu di pantai Batukaras sore hari itu. Tampaknya mereka sangat menikmati suasana walaupun pengunjung saat itu tidak banyak. Beberapa wahana permainan kosong oleh penumpang. Tak berapa lama gerimis mengundang hujan yang cukup besar dan kami pun pulang.

Selamat Malam

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Nama-nama Tai

Sega, beras yang ditanak Apa benar bahasa Jawa itu terlalu 'manut' ke bahasa Indonesia maupun bahasa Inggris? Tampaknya ada benarnya juga, bahasa Jawa terpengaruh/meminjam banyak kosa kata dari bahasa Indonesia maupun bahasa Inggris. Kekurangan kosakata dalam bahasa Jawa memang kebanyakan untuk hal-hal seperti teknologi ataupun hal lainnya. Jangan berkecil hati untuk penutur bahasa Jawa di seluruh dunia! Perlu diingatkan bahasa Jawa mempunyai keunikan tersendiri, misalnya saja untuk belajar bahasa Jawa 'satu paket' atau juga keseluruhan dari bahasa kasar/ngoko, bahasa sedang/madya hingga bahasa halus/kromo, sama saja belajar tiga bahasa!! Bayangkan belajar tiga bahasa, apa gak repot ya?! Itulah keistimewaan bahasa Jawa. Bersyukur! Berbagai keistimewaan bahasa Jawa juga terdapat di istilah-istilah yang sangat detail/spesifik pada suatu beda yang mengalami sebuah perubahan sedikit maupun perubahan besar. Misalnya saja untuk rangkaian nama dari sebuah padi/po...

Mengenal Tanaman Kangkung Bandung (Kangkung Pagar)

Kangkung Bandung, sudah tahu tanaman ini? Menurut buku  biologi tanaman ini berasal dari Amerika Latin (Colombia, Costa Rica). Ciri tanaaman ini tumbuh tidak terlalu tinggi cuma sekitar satu meter sampai dua meter maksimal tumbuhnya. Kangkung Bandung tidak bisa dimakan layaknya kangkung rabut atau kangkung yang ditanam di atas air. Bentuk daun menyerupai kangkung yang bisa dimasak (bentuk hati) begitu juga dengan bentuk bunganya. Bunganya berbentuk terompet berwarna ungu muda terkadang juga ada yang berwarna putih. Batang Kangkung Bandung cukup kuat sehingga memerlukan tenaga cukup untuk memotongnya (tanpa alat).  Tanaman Kangkung Bandung Sebagai Patok Alami Pematang Sawah Fungsi dan manfaat Kangkung Bandung sendiri belum diketahui banyak, beberapa sumber mengatakan tanaman ini bisa dijadikan obat dan dijadikan kertas. Pada umumnya masyarakat desa menjadikan Kangkung Bandung sebagai tanaman untuk ciri (patok) batas antar pemantang sawah. Daya tumbuh tanaman ini cuk...

Menegang dan Mengeras Oleh Nyai Gowok

Ah...sialan! Padahal aku sudah kenal buku ini sejak Jakarta Islamic Book Fair tahun 2014 lalu! Menyesal-menyesal gak beli saat itu, kupikir buku itu akan sehambar novel-novel dijual murah. Ternyata aku salah, kenapa mesti sekarang untuk meneggang dan mengeras bersama Nyai Gowok. Dari cover buku saya sedikit kenal dengan buku tersebut, bang terpampang di Gramedia, Gunung Agung, lapak buku di Blok M dan masih banyak tempat lainnya termasuk di Jakarta Islamic Book Fair. Kala itu aku lebih memilih Juragan Teh milik Hella S Hasse dan beberapa buku agama, yah begitulah segala sesuatu memerlukan waktu yang tepat agar maknyus dengan enak. Judul Nyai Gowok dan segala isinya saya peroleh dari podcast favorit (Kepo Buku) dengan pembawa acara Bang Rame, Steven dan Mas Toto. Dari podcast mereka saya menjadi tahu Nyai Gowok dan isi alur cerita yang membuat beberapa organ aktif menjadi keras dan tegang, ah begitulah Nyi Gowok. Jujur saja ini novel kamasutra pertama yang saya baca, sebelumnya tidak pe...