Langsung ke konten utama

Corat Coret Di Toilet - Eka Kurniawan

Kalender Bali Susunan I Kt. Bangbang Gde Rawi

Halaman Depan Kalender

Akhir tahun lalu (2017) saya sempat berkunjung ke Bali untuk ikut merayakaan hari raya Galungan dan Kuningan, suatu kebanggan buat saya karena dapat menyaksikan langsung perayaan umat Hindu Bali. Sejuta budaya Bali terus lestari bukan hanya dari seni tari, musik ataupun tradisi keagamaan lainnya namun juga dengan penanggalan Bali yang masih tetap eksis di kalangan masyarakat Bali.

Kesempatan untuk memperoleh kenangan manis dari Bali, saya sendiri membeli kalender khas Bali, tentunya oleh-oleh ini awet dalam setahun ya hehehehe. Kalender Bali saya jadikan oleh-oleh karena keunikannya yang mengusung berbagai jenis sistem kalender dimulai dari sistem lunar dan solar misalnya saja sistem lunar dari kalender Islam Hijri dan kalender Tiongkok, sistem solar hanya ada dari sistem Georgian alias penanggalan nasional, adapun sistem campuran seperti sistem kalender Jawa dan Bali. Jadi dalam satu paket kalender terdapat berbagai sistem kalender jadi kalau dilihat akan rumit sekali bagi orang yang terbiasa menggunakan dua sistem kalender (Georgian dan Hijri) atau satu sistem Georgian saja.

Foto Penyusun Kalender


Kalender Bali mempunyai banyak sekali penyusunnya, kali ini saya membeli karya dari I Ketut Bangbang Gede Rawi dan anak-anaknya dari salah satu toko buku lumayan besar di pusat perbelanjaan Tiara Dewata, harga kalender Bali ini cukup murah yakni Rp 8000 saja. Kertas yang digunakan memang agak tipis dan tidak colorful, panjang kertas sekitar 50 cm dan lebar sekitar 30 cm saja. Setiap bulan mendapatkan satu lembar kertas jadi jumlah kertas keseluruhan 12 lembar. Tentu saja kalender ini diperuntukan di dinding. Foto sang penyusun pun tersemat di kalender ini.

Bagian atas kalender terdapat keterangan bulan dan tahun dalam kalender Georgian, Hijri, Kalender Bali (Saka), Kalender Imlek (Tionghoa), Kalender Jepang dan kalender Buddha. Pinggir kanan kalender terdapat informasi atau keterangan baik buruknya waktu berdasarkan kalender Bali, keterangan tanggal-tanggal dimana umat hindu melaksanakan ibadah khusus, informasi gerhana dan informasi tentang hari besar dalam kalender Georgian seperti tahun baru, tanggal peringatan, hari besar keagamaan yang tidak mendapatkan libur resmi, selain itu terdapat kata-kata mutiara. Semua itu ditulis dengan tinta merah.

Sisi kanan terdapat informasi mengenai wuku, nama-nama hari dalam sistem kalender Bali, Georgian, Tionghoa dan Jepang. Nama hari dalam kalender Bali ditulis dengan aksara Bali sementara Yang lainnya menggunakan aksara Romawi. Ada juga informasi ingkel tiap baris minggunya. Sisi tengah bawah terdapat informasi tanggal perayaan suci umat Hindu yang diselenggarakan di tiap-tiap pura di Bali. Informasi tempat dan waktu ibadah sangat sepesifik. Paling bawah dari kalender terdapat do'a-do'a umat Hindu Bali berserta terjemahan dalam bahasa Indonesia.
Setiap kotak penanggalan terdapat informasi bulan dan tanggal dari setiap sistem kalender misalnya pada tanggal 1 Januari 2018 terdapat keterangan bertepatan dengan hari/tanggal dari kalender Hijri (Rabiulakhir 14), kalender Tionghoa (Cap It Gwe 15). Sementara keterangan lainnya seperti perhitungan seperti sistem keberuntungan Fengshui misalnya Urip = 4+5, Sato, Kajeng, Umanis, Urukung, Sri, Raksasa, Pepet, Ludra, Erangan, Watek = Suku-Uler, Lintang = Kelapa. Selain itu terdapat informasi bulan dalam kalender Bali.
Informasi Tentang Wayang


Dibalik lembaran terakhir dari kalender terdapat informasi tentang wayang yang menceritakan tentang bentuk-bentuk wayang di Nusantara, lakon wayang, dalang, fungsi wayang dan tatacara bagaimana sang dalang saat hendak memainkan wayang. Lembar kedua terdapat informasi berupa pengaruh-pengaruh hari 35 rupa terhadap kelahiran manusia dalam kalender Bali/Jawa misalnya kelahiran pada hari minggu/ahad wage : Lintang uluku, lakunya angin, satria wibawa, suka berkerja, dan yang lainnya. Ramalan lainnya dari tinjauan bintang/horoskop misalnya Taurus dll. Ada juga informasi tentang pengaruh dari Wuku, misalnya wuku sinta, landep, ukir dll. Informasi yang lainnya adalah pelengkap arti ala ayuning dewasa kalender bulanan dewasa Bali.

Demikian informasi keunikan dari kalender Bali yang merangkul semua berbagai sistem kalender dari berbagai budaya dan kepercayaan/agama. Selain merangkul untuk kedamaian dan teloransi kalender juga tetap melestarikan budaya dan agama khususnya Hindu Bali, dan Jawa. Bagi saya kalender ini juga sangat nasionalis karena mencantumkan hari-hari peringatan khusus misalnya hari TNI, hari pendidikan dan peringatan lainnya.

Baiklah semoga kalender ini merefleksikan kedamaian umat beragama dan kesukuan di Indonesia. 

Salam.....

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Nama-nama Tai

Sega, beras yang ditanak Apa benar bahasa Jawa itu terlalu 'manut' ke bahasa Indonesia maupun bahasa Inggris? Tampaknya ada benarnya juga, bahasa Jawa terpengaruh/meminjam banyak kosa kata dari bahasa Indonesia maupun bahasa Inggris. Kekurangan kosakata dalam bahasa Jawa memang kebanyakan untuk hal-hal seperti teknologi ataupun hal lainnya. Jangan berkecil hati untuk penutur bahasa Jawa di seluruh dunia! Perlu diingatkan bahasa Jawa mempunyai keunikan tersendiri, misalnya saja untuk belajar bahasa Jawa 'satu paket' atau juga keseluruhan dari bahasa kasar/ngoko, bahasa sedang/madya hingga bahasa halus/kromo, sama saja belajar tiga bahasa!! Bayangkan belajar tiga bahasa, apa gak repot ya?! Itulah keistimewaan bahasa Jawa. Bersyukur! Berbagai keistimewaan bahasa Jawa juga terdapat di istilah-istilah yang sangat detail/spesifik pada suatu beda yang mengalami sebuah perubahan sedikit maupun perubahan besar. Misalnya saja untuk rangkaian nama dari sebuah padi/po...

Mengenal Tanaman Kangkung Bandung (Kangkung Pagar)

Kangkung Bandung, sudah tahu tanaman ini? Menurut buku  biologi tanaman ini berasal dari Amerika Latin (Colombia, Costa Rica). Ciri tanaaman ini tumbuh tidak terlalu tinggi cuma sekitar satu meter sampai dua meter maksimal tumbuhnya. Kangkung Bandung tidak bisa dimakan layaknya kangkung rabut atau kangkung yang ditanam di atas air. Bentuk daun menyerupai kangkung yang bisa dimasak (bentuk hati) begitu juga dengan bentuk bunganya. Bunganya berbentuk terompet berwarna ungu muda terkadang juga ada yang berwarna putih. Batang Kangkung Bandung cukup kuat sehingga memerlukan tenaga cukup untuk memotongnya (tanpa alat).  Tanaman Kangkung Bandung Sebagai Patok Alami Pematang Sawah Fungsi dan manfaat Kangkung Bandung sendiri belum diketahui banyak, beberapa sumber mengatakan tanaman ini bisa dijadikan obat dan dijadikan kertas. Pada umumnya masyarakat desa menjadikan Kangkung Bandung sebagai tanaman untuk ciri (patok) batas antar pemantang sawah. Daya tumbuh tanaman ini cuk...

Menegang dan Mengeras Oleh Nyai Gowok

Ah...sialan! Padahal aku sudah kenal buku ini sejak Jakarta Islamic Book Fair tahun 2014 lalu! Menyesal-menyesal gak beli saat itu, kupikir buku itu akan sehambar novel-novel dijual murah. Ternyata aku salah, kenapa mesti sekarang untuk meneggang dan mengeras bersama Nyai Gowok. Dari cover buku saya sedikit kenal dengan buku tersebut, bang terpampang di Gramedia, Gunung Agung, lapak buku di Blok M dan masih banyak tempat lainnya termasuk di Jakarta Islamic Book Fair. Kala itu aku lebih memilih Juragan Teh milik Hella S Hasse dan beberapa buku agama, yah begitulah segala sesuatu memerlukan waktu yang tepat agar maknyus dengan enak. Judul Nyai Gowok dan segala isinya saya peroleh dari podcast favorit (Kepo Buku) dengan pembawa acara Bang Rame, Steven dan Mas Toto. Dari podcast mereka saya menjadi tahu Nyai Gowok dan isi alur cerita yang membuat beberapa organ aktif menjadi keras dan tegang, ah begitulah Nyi Gowok. Jujur saja ini novel kamasutra pertama yang saya baca, sebelumnya tidak pe...