Langsung ke konten utama

Corat Coret Di Toilet - Eka Kurniawan

Pertemuan Keluarga Besar Banjar Dan Kroya

Berbagai moment istimewa dalam kehidupan tidak serta merta berlangsung dengan terus menerus namun moment istimewa terjadi di waktu yang sangat lama. Moment istimewa kali ini yang saya rasakan adalah bertemunya kubu besar keluarga Banjar dengan kubu besar keluarga Kroya. Pertemuan besar ini memang sangat langka bisa jadi dalam rentang 3-5 tahun atau saat ada acara yang istimewa.

Harus menyusul!!!

Akhir desember 2017 waktu istimewa untuk sepupu saya yang akan menikah. Peristiwa istimewa ini tidak mungkin diabaikan begitu saja oleh semua anggota keluarga besar di Banjar. Berbagai persiapan untuk menghadiri pesta pernikahan itu sudah disiapkan dengan matang, maklum jarak yang cukup jauh dari Banjar ke Maos di Jawa Tengah. Sekitar 2 mobil jenis van membawa rombongan. Rombongan pertama dari keluarga Uwa Sawin yang hanya diisi beberapa orang saja yakni Uwa Muah, Teguh dan ang Eeng. Walaupun sedikit tapi ada satu mobil tambahan dari keluarga Sidareja yakni kakak ipar dan keluarganya yang berisikan 4 orang.

Ang Eeng dan Keluarga

Acara pernikahan itu memang menjadi ajang reuni keluarga besar. Terbukti setelah acara pernikahan kami dari pihak keluarga Banjar beranjak ke kota Kroya untuk mengunjugi sanak saudara. Di Kroya sendiri kami berkumpul dengan semua anggota keluarga tak terkecuali Bu Gede Manisem yang sedang dagang pun dijemput paksa untuk kumpul. Pesta keluarga di mulai.

Segenap Keluarga

Selapas temu kangen kedua belah pihak, Kami keluarga Banjar melanjutkan perjalanan untuk sekedar plesiran ke pantai Widarapayung. Istilahnya sambil menyelam minum air, sangat disayangkan jika tidak mampir ke tempat wisata ini karena memang jaraknya yang cukup dekat dengan rumah saudara kami.

Di Atas Menara

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Nama-nama Tai

Sega, beras yang ditanak Apa benar bahasa Jawa itu terlalu 'manut' ke bahasa Indonesia maupun bahasa Inggris? Tampaknya ada benarnya juga, bahasa Jawa terpengaruh/meminjam banyak kosa kata dari bahasa Indonesia maupun bahasa Inggris. Kekurangan kosakata dalam bahasa Jawa memang kebanyakan untuk hal-hal seperti teknologi ataupun hal lainnya. Jangan berkecil hati untuk penutur bahasa Jawa di seluruh dunia! Perlu diingatkan bahasa Jawa mempunyai keunikan tersendiri, misalnya saja untuk belajar bahasa Jawa 'satu paket' atau juga keseluruhan dari bahasa kasar/ngoko, bahasa sedang/madya hingga bahasa halus/kromo, sama saja belajar tiga bahasa!! Bayangkan belajar tiga bahasa, apa gak repot ya?! Itulah keistimewaan bahasa Jawa. Bersyukur! Berbagai keistimewaan bahasa Jawa juga terdapat di istilah-istilah yang sangat detail/spesifik pada suatu beda yang mengalami sebuah perubahan sedikit maupun perubahan besar. Misalnya saja untuk rangkaian nama dari sebuah padi/po...

Mengenal Tanaman Kangkung Bandung (Kangkung Pagar)

Kangkung Bandung, sudah tahu tanaman ini? Menurut buku  biologi tanaman ini berasal dari Amerika Latin (Colombia, Costa Rica). Ciri tanaaman ini tumbuh tidak terlalu tinggi cuma sekitar satu meter sampai dua meter maksimal tumbuhnya. Kangkung Bandung tidak bisa dimakan layaknya kangkung rabut atau kangkung yang ditanam di atas air. Bentuk daun menyerupai kangkung yang bisa dimasak (bentuk hati) begitu juga dengan bentuk bunganya. Bunganya berbentuk terompet berwarna ungu muda terkadang juga ada yang berwarna putih. Batang Kangkung Bandung cukup kuat sehingga memerlukan tenaga cukup untuk memotongnya (tanpa alat).  Tanaman Kangkung Bandung Sebagai Patok Alami Pematang Sawah Fungsi dan manfaat Kangkung Bandung sendiri belum diketahui banyak, beberapa sumber mengatakan tanaman ini bisa dijadikan obat dan dijadikan kertas. Pada umumnya masyarakat desa menjadikan Kangkung Bandung sebagai tanaman untuk ciri (patok) batas antar pemantang sawah. Daya tumbuh tanaman ini cuk...

Menegang dan Mengeras Oleh Nyai Gowok

Ah...sialan! Padahal aku sudah kenal buku ini sejak Jakarta Islamic Book Fair tahun 2014 lalu! Menyesal-menyesal gak beli saat itu, kupikir buku itu akan sehambar novel-novel dijual murah. Ternyata aku salah, kenapa mesti sekarang untuk meneggang dan mengeras bersama Nyai Gowok. Dari cover buku saya sedikit kenal dengan buku tersebut, bang terpampang di Gramedia, Gunung Agung, lapak buku di Blok M dan masih banyak tempat lainnya termasuk di Jakarta Islamic Book Fair. Kala itu aku lebih memilih Juragan Teh milik Hella S Hasse dan beberapa buku agama, yah begitulah segala sesuatu memerlukan waktu yang tepat agar maknyus dengan enak. Judul Nyai Gowok dan segala isinya saya peroleh dari podcast favorit (Kepo Buku) dengan pembawa acara Bang Rame, Steven dan Mas Toto. Dari podcast mereka saya menjadi tahu Nyai Gowok dan isi alur cerita yang membuat beberapa organ aktif menjadi keras dan tegang, ah begitulah Nyi Gowok. Jujur saja ini novel kamasutra pertama yang saya baca, sebelumnya tidak pe...