Undangan adalah suatu ajakan seseorang yang akan melakukan hajat kepada orang lain, disampaikan baik dalam bentuk lisan (ucapan langsung, pengumuman melalui penggeras suara) maupun tertulis baik resmi maupun tidak resmi. Mungkin begitulah definisi dari sebuah undangan. Untuk jelasnya silahkan buka kamus Bahasa Indonesia yang sudah disempurnakan. Undangan bukan saja untuk acara besar seperti pernikahan, acara sunatan maupun acara pertunangan tetapi juga undangan bisa digunakan untuk acara kecil lainnya misalnya kenduri, among-among, undangan makan malam dan yang lainnya.
Mengenai undangan saya ingin berbagi keunikan yang ada di tempat saya, Ciamis/Banjar. Ada beberapa tradisi yang cukup unik dalam sebuah undangan di sini. Tradisi unik ini memang mempunyai umur masih muda bukan dari warisan leluhur yang cukup lama (zaman kerjaan), saya bisa berani mengatakan demikian karena hal ini terjadi sejak saya masih kecil dan sebelumnya tidak ada. Entah siapa yang memulai hal unik dalam sebuah undangan di tempat saya ini. Apakah orang Sunda atau orang Jawa yang memulainya? Saya tidak tahu.
Undangan Dengan Selusin Gelas |
Undangan unik ini kemungkinan terjadi karena menilai sisi manfaat yang dihasilkan dari sebuah undangan. Bisa jadi karena pergeseran makna dalam menerima undangan berupa kertas biasa. Entahlah itu terjadi sedemikian cepat dan sedemikian cepat masyarakat menerimanya. Apa saja sih undangan unik itu?!. Berikutnya diantaranya:
1. Undangan Dengan Mie Instant
Undangan dengan mie instan baru terjadi saat populernya makanan instan ini kira-kira saat saya masuk kelas 5/6 SD sekitar tahun 2001, dimana masyarakat di sini memanfaatkan mie instan untuk sebuah undangan. Mungkin dilihat dari sebuah manfaat yang langsung didapat dari sang penerima undangan, penerima undangan bisa menikmati/memakan undangan tersebut. Di sisi lain kemapuhan undangan mie instant mendatangkan tamu lebih banyak saat hari H datang (dulu) namun sekarang nilai sebuah undangan mie instan bergeser kembali ke nilai paling rendah. Bisa dikata undangan dengan mie instan bernilai sunnah/perlu tidak perlu untuk dihadiri. Biasanya penerima undangan yang tidak terlalu kenal/jarak yang agak jauh tidak akan datang pada hari H, sementara orang yang menerima undangan mie instan cukup dekat akan datang.
Bagaimana tatacara mengundang dengan mie instant? Cukup mudah untuk mengundang sesekali dengan mie instan yakni dengan menulis tangan/ketik komputer lalu difotokopi banyak untuk ditempelkan dijegreg/dihekter ataupun ditempelkan di mie instant tersebut. Setiap satu orang undangan satu mie instan jadi bukan satu kardus mie instant. Kalimat dalam undangan yang tertempel di mie isntan cukup instan diantaranya tulisan undangan yang cukup besar, salam dalam agama islam, penulisan spesfikasi acara apakah itu sunatan/pernikahan/gusaran, waktu acara, informasi hiburan, informasi keluarga pengundang, informasi yang menikah/sunatan/gusar dan jarang sekali menuliskan orang yang turut diundang.
Undangan mie instan biasa disebarkan untuk keperluan acara pernikahan, sunatan ataupun gusaran. Oh ya saya jelaskan terlebih dahulu apa itu gusaran, gusaran sendiri berasal dari budaya Sunda dimana anak perempuan dikerik atau dipotong bagian giginya.
2. Undangan Dengan Sendok Makan
Baru-baru ini ada lagi undangan dengan sendok makan dengan isi 10-12 biji sendok makan. Undangan ini mempunyai kemiripan dalam hal kertas undangan yang tertempel pada undangan mie instan. Perbedaan hanya pada barang yang berbentuk sendok makan. Nilai dari sebuah undangan sendok adalah nilai keharusan dalam kehadiran di acara tersebut karena dinilai dengan harga sendok yang lumayan mahal. Jadi cukup malu jika ada seseorang tidak berangkat ke undangan padahal dia telah menerima undangan sendok makan tersebut.
3. Undangan Dengan Mangkok Ataupun Gelas
Sama halnya dengan nomor 1 dan 2 hanya berbeda nilai sebuah undangan dan barang yang diterima sebagai undangan. Nilai undangan ini wajib dihadiri karena nilai yang cukup besar bayangkan saja nilai dari selusin gelas maupun satu set mangkok. Biasanya undangan ini sebagai pengganti undangan berupa makanan/sorogan, nanti saya jelaskan.
4. Undangan Rokok Ataupun Gula Aren
Undangan berupa rokok atau gula aren biasanya berasal dari seorang yang cukup kaya di wilayah Sidamulih ataupun wilayah gunung yang mempunyai industri gula aren. Undangan ini mempunyai nilai yang sangat lebih dan si penerima undangan wajib datang dengan amplop atau nilai pemberian yang bernilai juga. Undangan ini biasanya disampaikan untuk kerabat, keluarga, sahabat dekat, orang terdekat, tetangga yang mempunyai nilai kedekatan/kehormatan lebih. Sistem informasi undangan mirip dengan nomor satu yakni dengan secarik kertas.
5. Undangan Makanan/Nyorog/Noros/Toros
Mungkin inilah yang paling tua diantara undangan unik lainnya. Terbukti dengan adanya nama atau sebutan spesifik, Nyorog (B. Jawa) dan Noros/Toros (B. Sunda). Apa saja isi undangan ini? Telah saya sebutkan bahwa isi undangan ini berupa makanan siap makan biasanya berisi satu kelapan besar/satu besek nasi, lauk berupa daging/telor/ikan, lauk goreng kentang, kerupuk, lodeh kacang merah/blekotok, lodeh buncis, lodeh mie bihun. Semua itu dalam satu set brengkesan/besek. Sistem informasi pengundang biasanya ada yang disertakan dalam bentuk secarik kertas sama halnya nomor satu, ada juga yang disampaikan secara lisan. Undangan sorogan yang disampaikan secara lisan biasanya penerima undangan orang dekat jadi tidak terlalu sulit untuk menginggat hari H dalam undangan.
Nilai undangan ini merupakan yang paling agung karena berupa makanan. Wajib datang dengan amplop atau pemberian yang setara. Undangan ini biasanya disampaikan untuk kerabat, keluarga dekat, orang terhormat, dan lain sebagainya.
Demikian keunikan undangan yang terjadi di masyarakat sekitar Pamarican/Banjar. Sebagai informasi undangan berupa kertas resmi biasanya digunakan untuk mengundang teman sebaya/pemuda/orang terhormat misalnya dalam acara pernikahan. Jarang sekali undangan kertas resmi untuk acara sunatan maupun gusaran.
Komentar