Langsung ke konten utama

Corat Coret Di Toilet - Eka Kurniawan

1441: Hari Kelima

"Orang yang tidak mempunyai tekad dan tenggelam dalam keseharian dapat kehilangan waktu, tetapi orang yang mempunyai kebulatan tekad tidak pernah kehilangan waktu". Dawuh terakhir dari Kanjeng Wali Heiddeger di pengawal hari menuju hari kelima bulan sakral ini. Ya tema waktu memang adalah hal yang sering diceritakan dalam Alquran, beberapa kali tema waktu selalu muncul. Ini menunjukkan bahwa Islam sangat memperhatikan pada waktu, baik waktu yang vulgar maupun waktu subjektif.

Dawuh Rasullullah Muhammad mengatakan pentingnya waktu, bunyi dhawuhnya kurang lebih seperti ini: "Sehatmu sebelum sakitmu, lapangmu sebelum sempitmu...." Dari sinilah saya lebih fokus pada waktu, baik waktu mekanis ataupun subjektif. Pada masa pandemi ini paling tidak bisa mengerjakan apapun yang ada baik membaca, berkebun, mendengarkan radio et cetera yang bisa berujung pada kemanfaatan. Untuk bahan bacaan setelah Heiddeger, saya alihkan ke sastra anak agar otak segar, buku elektronik itu berisi hanya 85 halaman saja. Cukup menghibur bukan?! Buku kedua ada profil Siddhartha Gautama, yang mempunyai 180 halaman. Mungkin dua buku elektronik tersebut bisa tertelan mudah seperti agar-agar rumput laut, glegek...glegek...glegek... Tak sampai empat sampai lima jam saja. 

Pagi, Siang & Sore
Ketiga waktu itu terisi dengan agak buyar, membaca sedikit dan mengerjakan pekerjaan rumah yang masih terbengkalai. Sore hari untuk gowes dan tidak ada kegiatan lainnya. Mandek! Mungkin inilah yang disebut ketidakbulatan tekad dan tenggelam dalam keseharian. Kehilangan waktu! 

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Nama-nama Tai

Sega, beras yang ditanak Apa benar bahasa Jawa itu terlalu 'manut' ke bahasa Indonesia maupun bahasa Inggris? Tampaknya ada benarnya juga, bahasa Jawa terpengaruh/meminjam banyak kosa kata dari bahasa Indonesia maupun bahasa Inggris. Kekurangan kosakata dalam bahasa Jawa memang kebanyakan untuk hal-hal seperti teknologi ataupun hal lainnya. Jangan berkecil hati untuk penutur bahasa Jawa di seluruh dunia! Perlu diingatkan bahasa Jawa mempunyai keunikan tersendiri, misalnya saja untuk belajar bahasa Jawa 'satu paket' atau juga keseluruhan dari bahasa kasar/ngoko, bahasa sedang/madya hingga bahasa halus/kromo, sama saja belajar tiga bahasa!! Bayangkan belajar tiga bahasa, apa gak repot ya?! Itulah keistimewaan bahasa Jawa. Bersyukur! Berbagai keistimewaan bahasa Jawa juga terdapat di istilah-istilah yang sangat detail/spesifik pada suatu beda yang mengalami sebuah perubahan sedikit maupun perubahan besar. Misalnya saja untuk rangkaian nama dari sebuah padi/po

Menegang dan Mengeras Oleh Nyai Gowok

Ah...sialan! Padahal aku sudah kenal buku ini sejak Jakarta Islamic Book Fair tahun 2014 lalu! Menyesal-menyesal gak beli saat itu, kupikir buku itu akan sehambar novel-novel dijual murah. Ternyata aku salah, kenapa mesti sekarang untuk meneggang dan mengeras bersama Nyai Gowok. Dari cover buku saya sedikit kenal dengan buku tersebut, bang terpampang di Gramedia, Gunung Agung, lapak buku di Blok M dan masih banyak tempat lainnya termasuk di Jakarta Islamic Book Fair. Kala itu aku lebih memilih Juragan Teh milik Hella S Hasse dan beberapa buku agama, yah begitulah segala sesuatu memerlukan waktu yang tepat agar maknyus dengan enak. Judul Nyai Gowok dan segala isinya saya peroleh dari podcast favorit (Kepo Buku) dengan pembawa acara Bang Rame, Steven dan Mas Toto. Dari podcast mereka saya menjadi tahu Nyai Gowok dan isi alur cerita yang membuat beberapa organ aktif menjadi keras dan tegang, ah begitulah Nyi Gowok. Jujur saja ini novel kamasutra pertama yang saya baca, sebelumnya tidak pe

Mengenal Tanaman Kangkung Bandung (Kangkung Pagar)

Kangkung Bandung, sudah tahu tanaman ini? Menurut buku  biologi tanaman ini berasal dari Amerika Latin (Colombia, Costa Rica). Ciri tanaaman ini tumbuh tidak terlalu tinggi cuma sekitar satu meter sampai dua meter maksimal tumbuhnya. Kangkung Bandung tidak bisa dimakan layaknya kangkung rabut atau kangkung yang ditanam di atas air. Bentuk daun menyerupai kangkung yang bisa dimasak (bentuk hati) begitu juga dengan bentuk bunganya. Bunganya berbentuk terompet berwarna ungu muda terkadang juga ada yang berwarna putih. Batang Kangkung Bandung cukup kuat sehingga memerlukan tenaga cukup untuk memotongnya (tanpa alat).  Tanaman Kangkung Bandung Sebagai Patok Alami Pematang Sawah Fungsi dan manfaat Kangkung Bandung sendiri belum diketahui banyak, beberapa sumber mengatakan tanaman ini bisa dijadikan obat dan dijadikan kertas. Pada umumnya masyarakat desa menjadikan Kangkung Bandung sebagai tanaman untuk ciri (patok) batas antar pemantang sawah. Daya tumbuh tanaman ini cukup baik d