Langsung ke konten utama

Corat Coret Di Toilet - Eka Kurniawan

Mengenal Jengkol

Jengkol Siap Dikubur

Banyak stigma negatif terhadap jenis sayuran atau jenis kacang-kacangan ini, bukan hanya orang lokal Asia Tenggara saja yang menganggap sayuran ini sesuatu yang memuakan, hal yang buruk atau sebuah neraka. Ya itu adalah alasan wajar bagi setiap orang yang tidak suka jengkol. Semua paham bahwa jengkol mempunyai bau yang khas sekali karena mengandung zat tertentu yang bisa menimbulkan bau yang khas.

Banyak nama panggilan yang disematkan pada sayur ini, ada yang bilang piring terbang atau UFO, ati macan, buah simalakama, kancing leavis/jeans. Sementara nama lokal dari berbagai bahasa di Asia Tenggara seperti Jering, Luk Neang, Da Yin Thee dan masih banyak sebutan dari bahasa lokal lainnya.

Kandungan gizi pada jengkol tidak boleh disepelekan begitu saja, banyak kandungan gizi yang bermanfaat bagi tubuh seperti lemak, protein tinggi, vitamin A & B, fosfor, kalsium, asam jengkolat, dan zat besi. Dari kandungan nutrisi tersebut terbukti banyak manfaat dari jengkol dan ada pula efek "boomerang" jika dikonsumsi berlebihan seperti gagal ginjal dan keracunan jengkol (jengkolan).

Citarasa yang Pas pada Jengkol
Jengkol tipis dengan daging yang tebal, jika seseorang suka kentang maka akan merasakan sensasi rasa kentang pada jengkol. Jengkol yang baik akan mengeluarkan rasa dan sensasi saat makan cumi, kentang dan udang. Cara masak udang dan cumi cuma ada dua yakni dimasak cepat biasanya akan terasa kenyal, bouncy (rasa krek) atau dimasak lama sehingga terasa kenyal saat dimakan. Untuk prefensi rasa itu pada jengkol adalah saat dimasak sebentar itu akan menghasilkan rasa bouncy dan kenyal, empuk dan rasa kentangnya.

Ada yang bilang jengkol seperti hati, sebenarnya orang yang mengatakan jengkol itu seperti hati itu, orang yang berusaha untuk menjelaskan rasa protein dan lemak dari jengkol. Perlu diketahui bahwa jengkol mempunyai nilai protein tertinggi dari jenis kacang-kacangn, untuk 100 gram jéngkol mengandung 23,3 gram protein. Sementara kandung dari sereal seperti gandum hanya berisi 13,7 gram dan tempe sebesar 18,3 gram. Sangat wajar jika anda sekalian memakan jengkol terasa nikmat, seperti nikmatnya makan daging.

Untuk mendapatkan jengkol yang terbaik adalah jengkol yang bukan yang muda, melain jengkol yang sudah tua dengan bentukan bulat, sekel, keras dan tebal seperti bentukan piring terbang (UFO) . Jengkol yang mempunyai fisik baik, jelas mempunyai kualitas yang baik juga. Jengkol muda akan terasa lebih sepat kalau dimakan segar untuk cocol sambal, sementara saat disemur jengkol muda terasa tidak empuk dan rasanya tidak maksimal. Jengkol yang tua mempunyai bentuk fisik yang tebal dengan keharuman yang khas, saat dimakan akan terasa lebih krek dan lebih kenyal saat disemur. 

Cara Mengolah Jengkol  
Pada masyarakat dahulu orang Indonesia mengolah jengkol itu dengan menanam biji jengkol di tanah atau disebut sepi (bahasa Sunda). Penguburan jengkol ini bertujuan agar kadar bau berkurang/hilang dan rasanya pulen. Umumnya orang dulu mengubur jengkol di dalam tanah selama dua sampai tiga minggu agar zat bau dari jengkol terserap (dinetralkan) oleh tanah. Bagi masyarakat perkotaan yang tidak mempunyai lahan atau pekarangan rumah bisa saja mencari sejumpuk tanah masukkan ke wadah semacam toples untuk memeram jengkol. Jika dirasa terlalu ribet ada cara lainnya yang cukup mudah dalam urusan menghilangkan bau jengkol.

Ada cara lainnya yangbisa jadi alternatif untuk mengolah jengkol agar bebas dari bau seperti merendam dengan air bening mentah dalam 24 jam, setiap jam air bening tersebut selalu diganti. Bau yang dikeluarkan jengkol masih tetap ada hanya berkurang beberapa persen saja, namun cukup membantu. Cara selanjutnya yang cukup banyak dilakukan pada masa kini adalah dengan dimasak dengan daun salam, sereh dan garam cukup banyak untuk menghilangkan bau dari jengkol. Selanjutnya dikasih baking soda agar lebih renyah dan empuk. Memasak dengan rempah-rempah ini tidak bisa dilakukan dalam satu jam saja alias butuh waktu sekitar 2-3 jam. Peralatan masak tekanan tinggi atau presto bisa menjadi solusi dengan 20 menit untuk penghilangan bau oleh rempah-rempah dan selanjutnya 20 menit untuk pemasakannya dengan soda kue agar hasilnya lebih mantap.

Pada umumnya bau jengkol bukan pas mulut yang memakan, tapi pada hasil akhir metabolisme tubuh kita yakni air seni. Setelah konsumsi jengkol umumnya air seni menjadi sangat bau dan susah dihilangkan di toilet.Jika Anda memakan jengkol tanpa dioleh dengan pembuangan bau seperti di atas, ada cara lainnya untuk menghilangkan bau jengkol pada air seni. Anda cukup meminum tablet vitamin B Kompleks ataupun multivitamin lainnya, meminum vitamin tersebut akan meleburkan zat jengkol dengan sisa metabolisme dari vitamin. 

Kenapa stigma negatif jengkol selalu ada pada zaman sekarang? Karena masyarakat modern hari ini tidak pernah mempraktekkan cara memasak yang menghilangkan bau khas dari jengkol, sehingga orang-orang berstigma negatif pada jengkol yang super bau. Demikian dari saya semoga bermanfaat untuk kesejahteraan dapur kita! 

Never waste your hunger to bad food

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Nama-nama Tai

Sega, beras yang ditanak Apa benar bahasa Jawa itu terlalu 'manut' ke bahasa Indonesia maupun bahasa Inggris? Tampaknya ada benarnya juga, bahasa Jawa terpengaruh/meminjam banyak kosa kata dari bahasa Indonesia maupun bahasa Inggris. Kekurangan kosakata dalam bahasa Jawa memang kebanyakan untuk hal-hal seperti teknologi ataupun hal lainnya. Jangan berkecil hati untuk penutur bahasa Jawa di seluruh dunia! Perlu diingatkan bahasa Jawa mempunyai keunikan tersendiri, misalnya saja untuk belajar bahasa Jawa 'satu paket' atau juga keseluruhan dari bahasa kasar/ngoko, bahasa sedang/madya hingga bahasa halus/kromo, sama saja belajar tiga bahasa!! Bayangkan belajar tiga bahasa, apa gak repot ya?! Itulah keistimewaan bahasa Jawa. Bersyukur! Berbagai keistimewaan bahasa Jawa juga terdapat di istilah-istilah yang sangat detail/spesifik pada suatu beda yang mengalami sebuah perubahan sedikit maupun perubahan besar. Misalnya saja untuk rangkaian nama dari sebuah padi/po

Menegang dan Mengeras Oleh Nyai Gowok

Ah...sialan! Padahal aku sudah kenal buku ini sejak Jakarta Islamic Book Fair tahun 2014 lalu! Menyesal-menyesal gak beli saat itu, kupikir buku itu akan sehambar novel-novel dijual murah. Ternyata aku salah, kenapa mesti sekarang untuk meneggang dan mengeras bersama Nyai Gowok. Dari cover buku saya sedikit kenal dengan buku tersebut, bang terpampang di Gramedia, Gunung Agung, lapak buku di Blok M dan masih banyak tempat lainnya termasuk di Jakarta Islamic Book Fair. Kala itu aku lebih memilih Juragan Teh milik Hella S Hasse dan beberapa buku agama, yah begitulah segala sesuatu memerlukan waktu yang tepat agar maknyus dengan enak. Judul Nyai Gowok dan segala isinya saya peroleh dari podcast favorit (Kepo Buku) dengan pembawa acara Bang Rame, Steven dan Mas Toto. Dari podcast mereka saya menjadi tahu Nyai Gowok dan isi alur cerita yang membuat beberapa organ aktif menjadi keras dan tegang, ah begitulah Nyi Gowok. Jujur saja ini novel kamasutra pertama yang saya baca, sebelumnya tidak pe

Mengenal Tanaman Kangkung Bandung (Kangkung Pagar)

Kangkung Bandung, sudah tahu tanaman ini? Menurut buku  biologi tanaman ini berasal dari Amerika Latin (Colombia, Costa Rica). Ciri tanaaman ini tumbuh tidak terlalu tinggi cuma sekitar satu meter sampai dua meter maksimal tumbuhnya. Kangkung Bandung tidak bisa dimakan layaknya kangkung rabut atau kangkung yang ditanam di atas air. Bentuk daun menyerupai kangkung yang bisa dimasak (bentuk hati) begitu juga dengan bentuk bunganya. Bunganya berbentuk terompet berwarna ungu muda terkadang juga ada yang berwarna putih. Batang Kangkung Bandung cukup kuat sehingga memerlukan tenaga cukup untuk memotongnya (tanpa alat).  Tanaman Kangkung Bandung Sebagai Patok Alami Pematang Sawah Fungsi dan manfaat Kangkung Bandung sendiri belum diketahui banyak, beberapa sumber mengatakan tanaman ini bisa dijadikan obat dan dijadikan kertas. Pada umumnya masyarakat desa menjadikan Kangkung Bandung sebagai tanaman untuk ciri (patok) batas antar pemantang sawah. Daya tumbuh tanaman ini cukup baik d