Langsung ke konten utama

Corat Coret Di Toilet - Eka Kurniawan

Datang Saat Musimnya!


Jajaran durian untuk dijual

Tanah Indonesia, bagi saya tanah yang paling diberkati karena banyak sekali tanaman yang tubuh dan berbuah untuk dimanfaatkan oleh manusia. Segala hasil dari pepohonan yang tumbuh di tanah Indonesia membuat kesejahteraan tersendiri untuk Indonesia. Sangat beruntung sekali Indonesia dan bersyukurlah menjadi orang Indonesia. Saya ingin sedikit cerita tentang suatu keberkatan yang diberikan Tuhan Di tanah Pamarican, saya sendiri sangat bersyukur hidup di Pamarican, bagaimana tidak bersyukur hampir semua tanaman tumbuh dengan subur, melimpahnya hasil bumi yang sangat sulit sekali jika kita kekurangan pangan. Ya saya paham, beberapa masyarakat masih bergantung pada padi sebagai bahan pangan utama. Kalau ditelisik lebih lanjut sangat banyak sekali bahan pangan pengganti padi misalnya dengan singkong, jagung, umbi-umbian dan sumber karbohidrat lainnya. Soal tanaman karbohidrat sebagai bahan pangan memang cukup mudah ditemukan dan ditanam di wilayah Pamarican. Ada hal lainnya yang membuat Pamarican begitu kaya yakni konstribusinya terhadap pasokan buah-buahan di pasar kota-kota besar.

Berbagai jenis buah-buahan tropis tumbuh subur di wilayah Pamarican, sangat wajar sekali Pamarican menjadi basis pemasok utama buah-buahan khususnya manggis, dukuh, pisitan, mangga, rambutan, kolangkaling, durian, maupun bacang. Buah-buahan tropis tersebut salah satunya tembus ke pasar ekspor ke negara Asia Timur dan Timur Tengah. Paman saya sebagai penadah buah-buahan sering diminta ekportir buah untuk mempersiapkan buah manggis dengan kualitas tertentu untuk keperluan ekspor ke negara Arab maupun Asia Timur. Cukup membanggakan karena sudah tembus pasar internasional. Selain pasar internasional, buah-buahan asal Pamarican juga selalu menjadi pemasok buah-buahan untuk pasar kota besar misalnya pasar Tasikmalaya, Bandung, Banjar dan kota lainnya.

Peta Kecamatan Pamarican

Keberuntungan tersebut membuat saya sangat bersyukur karena selalu mendapatkan buah-buahan dengan harga sangat murah daripada membeli di kota maupun di daerah lainnya. Bahkan tak sedikit tetangga ataupun sanak keluarga selalu memberi buah-buahan tropis gratis kepada saya, khususnya saat musim panen. Beruntung sekali!!! 

Ada beberapa waktu dimana buah-buahan tropis tidak keluar atau tidak berbuah terutama jika hujan sepanjang tahun yang artinya dalam satu tahun tidak ada musim kemarau yang cukup panjang. Seperti teori pertaninan yang pernah saya baca bahwa stress air (kemarau) akan merangsang pohon berkembang dan berbuah dengan kualitas yang cukup baik. Musim hujan sepanjang tahun biasanya hanya menghasilkan buah-buahan sekitar 10-30% saja dan hampir tidak berbuah. Mungkin karena tidak ada stress air. 

Baiklah, saya akan petakan dimana buah-buahan tropis itu mayoritas ditanam di wilayah Pamarican. Mungkin ini akan membantu anda yang senang berburu buah tropis maupun yang menginginkan harga yang sangat miring.

Rambutan 

Buah berbulu ini asli dari kepulauan Asia Tenggara termasuk semenanjung Malaysia. Kepopuleran buah tropis ini bisa disandingkan sama dengan yang lainnya misalnya manggis, maupun durian. Tekstur daging buah yang lembut dan kenyal membuat orang pada umumnya menyukai. Selain tekstur rasa manis dan baunya juga masih bisa diterima dengan baik oleh orang luar negri khususnya negara di luar wilayah Asia Tenggara.

Rambutan Baru Dipetik

Pohon buah rambutan sangat mudah ditanam baik di wilayah pegunungan maupun dataran rendah namun tanaman ini lebih subur dan cocok di daratan rendah. Karena saking mudahnya tangan  ini tumbuh maka wajar setiap rumah di wilayah Pamarican mempunyai 1-3 pohon rambutan di pekarangan rumah maupun kebun milik masyarakat setempat. Beberapa desa di kecamatan Pamarican banyak ditanami pohon rambutan diantaranya: hampir di seluruh desa Bangunsari, Sukahurip, Kertahayu, Sukajadi, Bantarsari, Sukajaya, Pamarican dan yang lainnya. Datanglah ke desa tersebut dimulai dari November hingga awal Maret, kemungkinan besar anda akan mendapatkan harga yang sangat murah bahkan diberi gratis oleh masyarakat terutama yang sedang panen.

Rambutan ini mempunyai banyak air 

Durian 

Boleh dibilang dia merupakan raja dari buah-buahan tropis, mungkin orang menjatuhkan predikat 'raja' pada buah tersebut karena rasa unik, bau yang unik dan menyengat sekali sehingga orang-orang sepakat untuk menjadikannya sebuah 'raja' di jajaran buah tropis.

Buah tropis ini juga merupakan buah asli kepulauan Asia Tenggara, berbagai negara khususnya Thailand, Indonesia dan Malaysia mempunyai jenis unggulannya sendiri. Pamarican sendiri memiliki banyak jenis durian unggulan yang didapatkan dari pembelian benih dan ada juga jenis durian yang masih alami (durian lokal). Layaknya seorang raja yang banyak disukai rakyatnya dan juga dibenci sebagian rakyatnya, buah durian yang menjadi raja buah tropis juga bernasib demikian, tidak semua orang menyukai. 

Durian lokal yang rasanya menggigit

Karakter durian membentuk sebuah kebencian dan ketidaksukaan terhadap sebagian orang. Bukan hanya orang luar negri saja yang tidak suka melain orang dari kepulauan Asia Tenggara juga demikian. Saya sendiri sangat suka dengan durian, favorite durian yang saya sukai adalah yang tidak terlalu manis.

Sidamulih, Mekarmulya, Pasirnegara, Margajaya, Pamarican, dan beberapa desa lainnya merupakan sentral durian. Durian yang ditanam tidak mempunyai spesifikasi jenis karena ditanam perorang di kebun milik perorangan juga. Saat musim panen tiba harga bisa sangat jatuh misalnya saja pada tahun ini (2018) harga termurah durian yang dijual di jalan untuk ukuran kecil berkisar Rp 5000-1000. Jika anda mengunjugi langsung ke petani mungkin akan lebih murah lagi. Datanglah pada bulan November sampai dengan bulan Maret, persiapkan teknik menawar yang bagus, jika anda seorang Sunda berbicaralah seperti warga lokal pasti akan mendapatkan harga terbaik.

Dukuh dan kerabatnya

Lagi-lagi buah tropis menjadi andalan Di wilayah pamarican, ya maklumlah Pamarican masih masuk ke wilayah geografis kepulauan Asia Tenggara. Dukuh mempunyai karakter rasa yang unik dengan rasa umumnya manis. Beberapa daerah di Indonesia mempunyai jenis dukuh unggulan misalnya saja wilayah Komering, Sumatera Selatan. Oh ya selain dukuh jangan lupa kerabat keluarga dukuh-dukuhan seperti pisitan ataupun kokosan yang mempunyai rasa asam manis yang segar!!! Wah kebayang makan kokosan di siang yang panas. Huuuh seger....

Buah dukuh, sumber Wikipedia Indonesia

Dukuh dan pisitan/kokosan/langsat merupakan masih satu saudara bahkan ada yang menyebutnya saudara kembar! Ya patut diakui juga karena kedua jenis buah yang berbeda tapi mirip mempunyai bentuk yang persis sekali sehingga orang yang jarang makan kedua buah tersebut akan sedikit bingung untuk membedakannya. Perbedaan mungkin dari segi rasa dimana dukuh kebanyakan manis sementara kokosan lebih asam manis, sekian itu juga dari daging buah dimana daging dukuh lebih kenyal sementara kokosan sedikit lebih cair. Satu lagi yang membedakan adalah kulitnya! Kulit dukuh agak tebak dan bisa dikupas Senen kokosan tipis dan susah dikupas karena kokosan sendiri mempunyai cara makan tersendiri misalnya dengan cara mengigit langsung buahnya. Saat digigit biji dan daging buah keluar ke dalam mulut dan terasa deh asem manis...segar!

Sedikit banyak orang Pamarican yang menanam kedua jenis tanaman buah tersebut khususnya di wilayah Pamarican, Mekarmulya, Sidamulih, Pasirnegara, dan Margajaya. Umumnya musim panen datang pada Februari sampai dengan April.

Manggis

Inilah si ratu buah tropis! Manggis. Usut punya usut ternyata manggis ini mempunyai cerita yang cukup unik utamanya pemberian predikat sebagai ratu buah tropis. Dari googling yang saya lakukan buah manggis adalah buah yang sangat diinginkan oleh ratu Inggris, Queen Victoria. Sang ratu menawarkan harga 100£ untuk mendapatkan buah ini. Cerita ini bukan bualan semata melainkan sebuah sejarah yang tercantum pada buku karya David Fairchild seorang penjelajah buah-buahan yang dikeluarkan tahun 1930. Luar biasa ternyata sejarahnya!

Manggis dengan kualitas rendah

Seperti yang saya sebutkan di bagian mukadimah artikel ini bahwa manggis adalah sangat istimewa di Pamarican karena sudah tembus pasar internasional. Beberapa wilayah sebagai pemasok utama yakni Sidamulih, Pamarican, Margajaya, Mekarmulya dan yang lainnya. Musim panen manggis berbarengan dengan rambutan, dukuh dan buah lainnya dimulai dari November sampai Maret. Setelah membeli manggis jangan lupa permainan tebak-tebak buah manggis ya!

Gowok/Kupa

Hayo siapa yang enggak tahu buah ini?! Buah ini hanya orang-orang tertentu saja yang tahu karena ketidakpooulernya buah ini, kenapa bisa tidak popular? Mungkin karena rasa asam yang pada umumnya ditemukan di setiap buah tak jarang juga buah yang sedikit manis. Buah ini menurut ilmu nomenclature masih dalam satu keluarga jambu-jambuan, sepintas tidak mirip jambu hanya mirip ujungnya saja. Bagi saya malah lebih mirip dengan anggur atau buah jenis beri lainnya. 

Buah gowok, sumber Wikipedia Indonesia

Kandungan asam yang cukup membuat orang mengernyitkan dahinya membuat buah ini menduduki kasta yang cukup rendah dan bahkan orang sekarang banyak yang sudah lupa. Saya sendiri sering makan buah itu saat musimnya, saat musimnya satu plastik kecil dihargai 1000-3000 rupiah saja. Wilayah Pamarican yang mempunyai banyak pohon buah gowok terutama di wilayah pegunungan seperti Pamarican, Sidamulih, Margajaya, Mekarmulya dan sebagian lainnya.

Mangga 

Sama halnya dengan rambutan yang merupakan buah wajib yang ditanam di pekarangan rumah, buah mangga ini selalu ada di setiap pekarangan rumah bukan hanya di pekarangan rumah saja bahkan banyak di kebun walaupun tidak ada masyarakat maupun pihak lain yang menanam pohon mangga secara khusus dengan lahan luas. Jenis mangga yang ditanam di wilayah Pamarican sangat beragam dan tidak mempunyai kekhususan jenis mangga tersendiri. 

Mangga yang sudah ranum

Entah karena apa, buah mangga selalu mempunyai harga yang cukup bagus dalam arti tidak terlalu turun drastis di pasar, padahal di musim panen. Entahlah tapi kenyataannya seperti itu. Memang wilayah Pamarican mempunyai banyak pohon mangga tapi mungkin hanya dikonsumsi sendiri, hanya sedikit yang dijual ke pasar. Jadi wajar harga mangga lebih stabil walaupun saat musim panen. Disarankan datang saat April - Juni dimana masa itu mangga bisa berbuah hanya dalam jumlah sedikit. Ataupun anda bisa datang saat Agustus sampai November dimana mayoritas mangga berbuah lebat. Wilayah yang bisa dikunjungi hampir seluruh wilayah kecamatan Pamarican.

Limus/Bacang

Sempat menjadi andalan bagi orang Sidamulih maupun Mekarmulya tapi seiringnya perubahan kesukaan manusia buah ini menjadi kelas dua atau sebut saja kasta cukup rendah. Buah yang masih satu keluarga dekat dengan buah mangga ini mempunyai rasa asam manis dengan bau yang  tajam. Serat yang melimpah menyelimuti daging dari buah bacang ini. Biasanya buah bacang digunakan sebagai bahan tambahan untuk membuat es campur, sop buah ataupun jus. 


Bacang biasanya sebagai campuran rujak 

Bacang hadir umunya di bulan September hingga Desember. Saat puncak musim kadang pemilik pohon bacang tidak menjualnya dan kebanyakan terbengkalai begitu saja, mungkin karena harga yang sangat jatuh hingga petani enggan menjualnya ke pasar. Mereka biasanya berpikir tenaga dan ongkos kirim ke pasar lebih besar daripada harga daripada harga jual buah bacang.

Sawo

Sawo, sumber Wikipedia Indonesia

Sukajadi, desa paling ujung timur dari kecamatan Pamarican mempunyai konstribusi dalam hal buah-buahan khususnya sawo. Sudah sejak zaman ibu saya masih menjadi kembang desa, Sukajadi terkenal akan produksi sentral sawo. Sawo Sukajadi mempunyai karakter rasa yang baik dan juga kualitas sawo yang baik juga. 

Sawo seperti berbuah sepanjang masa namun ada beberapa bulan yang cukup signifikan dalam berbuah misalnya pada bulan Desember hingga Februari. Selain itu ada bulan-bulan tertentu yang menghasilkan buah namun tidak terlalu banyak yakni pada bulan April dan Mei. 

Sebenarnya masih banyak buah-buahan yang belum saya tulis misalnya saja seperti pepaya jenis California, jambu kristal, jambu air merah, jambu biji dan lain sebagainya. Dari sekian penjelasan di atas semoga anda sekalian selalu bersyukur akan kehadirat Tuhan di tanah subur ini dan jangan lupa tentukan bulan yang tepat untuk pesta buah di Pamarican!
Salam.

Pohon jambu di pekarangan rumah

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Nama-nama Tai

Sega, beras yang ditanak Apa benar bahasa Jawa itu terlalu 'manut' ke bahasa Indonesia maupun bahasa Inggris? Tampaknya ada benarnya juga, bahasa Jawa terpengaruh/meminjam banyak kosa kata dari bahasa Indonesia maupun bahasa Inggris. Kekurangan kosakata dalam bahasa Jawa memang kebanyakan untuk hal-hal seperti teknologi ataupun hal lainnya. Jangan berkecil hati untuk penutur bahasa Jawa di seluruh dunia! Perlu diingatkan bahasa Jawa mempunyai keunikan tersendiri, misalnya saja untuk belajar bahasa Jawa 'satu paket' atau juga keseluruhan dari bahasa kasar/ngoko, bahasa sedang/madya hingga bahasa halus/kromo, sama saja belajar tiga bahasa!! Bayangkan belajar tiga bahasa, apa gak repot ya?! Itulah keistimewaan bahasa Jawa. Bersyukur! Berbagai keistimewaan bahasa Jawa juga terdapat di istilah-istilah yang sangat detail/spesifik pada suatu beda yang mengalami sebuah perubahan sedikit maupun perubahan besar. Misalnya saja untuk rangkaian nama dari sebuah padi/po...

Mengenal Tanaman Kangkung Bandung (Kangkung Pagar)

Kangkung Bandung, sudah tahu tanaman ini? Menurut buku  biologi tanaman ini berasal dari Amerika Latin (Colombia, Costa Rica). Ciri tanaaman ini tumbuh tidak terlalu tinggi cuma sekitar satu meter sampai dua meter maksimal tumbuhnya. Kangkung Bandung tidak bisa dimakan layaknya kangkung rabut atau kangkung yang ditanam di atas air. Bentuk daun menyerupai kangkung yang bisa dimasak (bentuk hati) begitu juga dengan bentuk bunganya. Bunganya berbentuk terompet berwarna ungu muda terkadang juga ada yang berwarna putih. Batang Kangkung Bandung cukup kuat sehingga memerlukan tenaga cukup untuk memotongnya (tanpa alat).  Tanaman Kangkung Bandung Sebagai Patok Alami Pematang Sawah Fungsi dan manfaat Kangkung Bandung sendiri belum diketahui banyak, beberapa sumber mengatakan tanaman ini bisa dijadikan obat dan dijadikan kertas. Pada umumnya masyarakat desa menjadikan Kangkung Bandung sebagai tanaman untuk ciri (patok) batas antar pemantang sawah. Daya tumbuh tanaman ini cuk...

Menegang dan Mengeras Oleh Nyai Gowok

Ah...sialan! Padahal aku sudah kenal buku ini sejak Jakarta Islamic Book Fair tahun 2014 lalu! Menyesal-menyesal gak beli saat itu, kupikir buku itu akan sehambar novel-novel dijual murah. Ternyata aku salah, kenapa mesti sekarang untuk meneggang dan mengeras bersama Nyai Gowok. Dari cover buku saya sedikit kenal dengan buku tersebut, bang terpampang di Gramedia, Gunung Agung, lapak buku di Blok M dan masih banyak tempat lainnya termasuk di Jakarta Islamic Book Fair. Kala itu aku lebih memilih Juragan Teh milik Hella S Hasse dan beberapa buku agama, yah begitulah segala sesuatu memerlukan waktu yang tepat agar maknyus dengan enak. Judul Nyai Gowok dan segala isinya saya peroleh dari podcast favorit (Kepo Buku) dengan pembawa acara Bang Rame, Steven dan Mas Toto. Dari podcast mereka saya menjadi tahu Nyai Gowok dan isi alur cerita yang membuat beberapa organ aktif menjadi keras dan tegang, ah begitulah Nyi Gowok. Jujur saja ini novel kamasutra pertama yang saya baca, sebelumnya tidak pe...