Langsung ke konten utama

Corat Coret Di Toilet - Eka Kurniawan

Jelajah Kuliner Di Sekitar Kota Banjar Jawa Barat

Siapa yang tidak suka makan dan makanan?! Semua pasti suka kendati ada beberapa jenis makanan yang dilarang ataupun yang tidak suka. Kali ini saya akan merangkum tempat kuliner langganan saya di wilayah sekitar Kota Banjar dan sekitarnya. Soal rasa mungkin tergantung lidah masing-masing, dan saya tidak pastikan rasa masih sama saat saya mencicipinya, kemungkinan juru masak yang berganti ataupun hal yang lainnya. Artikel ini hanya sebatas pendapat saya dalam berkuliner.

Kota Banjar

1. Batagor Kuah Depan Kantor Pos Banjar
Batagor kuah depan kantor pos Banjar bernama Batagor Asep ini mempunyai rasa yang khas berkarakter. Isi batagor yang renyah dan lembut membuat lidah dan perut cepat wareg. Batagor kuah berisikan batagor, tetelan atau juga disebut tulang lunak, satu buah telor ayam negri dibelah dua.  Di warung tenda ini menyediakan dua macam sajian utama yakni batagor kering dan kuah. Satu porsi batagor kuah Rp 12.000. Untuk minuman tersedia teh hangat (gratis) dan minuman botol dingin. Bagi saya warung ini bernilai 3,5 dari 5 bintang!

Batagor Kantor Pos

2. Jajanan Taman Kota Lapang Bhakti
Di taman kota ini memang banyak sekali yang menjual aneka makanan baik tradisional maupun makanan yang sering dijumpai di jalanan mulai dari cilok hingga candy catton. Stand jajanan mulai buka pada sore sampai malam hari saja, pagi tutup. Tapi pagi Ada beberapa yang buka terutama pedagang dengan gerobak seperti penjual nasi kuning dan ketoprak/kupat tahu. Cukup mahal untuk satu porsi kupat tahu di pagi hari sekitar Rp 8000-10000 dengan rasa yang super biasa.

3. Alun-alun Kota Banjar
Sore hingga malam hari waktunya semua pedagang berkumpul di wilayah ini baik pedagang pakaian, mainan maupun jajanan.

4. Alun-alun Langensari
Pagi dan sore hari biasanya pedagang berjualan tapi lebih banyak saat sore sampai malam hari. Pedagang jajanan banyak juga.

5. Komplek Bendung Dobo
Komplek bendungan ini terdapat banyak sekali warung-warung kecil penjual kuliner. Kebanyakan warung menyediakan es kelapa muda segar. Sambil menikmati aneka jajanan

6. Rest Area Banjar Atas Alias BA
Seperti halnya dengan komplek bendungan Dobo, rest area Banjar menjual berbagai makanan dan jajanan dan kelapa muda segar juga tersedia.

Area Kuliner Banjar

Untuk wilayah Kota Banjar sendiri saya jarang jelajah kuliner mencicipi dan memetakan warung dengan cita rasa terbaik.

Pamarican 

1. Bajigur Hangat Alun-alun Pamarican
Minimum tradisional Sunda ini selalu tersedia di malam hari khususnya di alun-alun Pamarican. Harganya satu gelas Rp 2,500 mungkin sekarang bisa Rp 3000. Bagi saya cukup enak dengan kepekatan cairannya. Tapi sayang lidah saya bilang terlalu manis. Jahenya terasa sekali. Kolang-kaling boleh disebut sedikit. Boleh dicoba saat hawa dingin. Bintang 3.

2. Mie Ayam Madura
Warung Madura ini menyediakan dua menu utama yakni mie ayam dan sate Madura dengan dua varian yakni sate kambing dan sate ayam. Bagi saya mie ayam yang dijual sangat biasa tapi kuantitas daging dan mienya banyak. Mie lembut dan kenyal, buatan tangan sendiri bukan mie pabrikan. Untuk yang suka tulang boleh meminta irisan daging ganti dengan tulang. Harga Rp 8000 - 10.000. Fasilitas tempat duduk semuanya menggunakan bangku. Bintang 3.

3. Mie Ayam Kampung Nambo
Perbedaan dari mie ayam lainnya adalah daging yang digunakan. Mie Ayam Kampung ini menggunakan daging ayam kampung. Jelas tekstur daging lebih berserat dan mempunyai cita rasa tersendiri karena daging ayam kampung. Untuk Mie cukup kenyal karena dibuat sendiri. Tepat duduk ada yang lesehan dan juga bangku. Harga satu porsi Rp 10.000 - 12.000. Bintang 3.

Warung Surabi

4. Aneka Jajanan Alun-alun Pamarican
Alun-alun Pamarican menjadi tempat tersendiri untuk penjual jajanan. Tak hanya jajanan seperti gorengan, cilok dan yang lainnya melainkan jajanan tradisional khusus dari etnis Jawa yakni pecel, gembus, kari keong tutut, jiwel, cetil dan yang lainnya. Makanan tradisional ini sangat laris sekali, biasanya tak sampai jam 9 malam sudah habis. Jajanan lainnya ada martabak mini yang cukup murah dari harga Rp 1500 - 2500 per biji. Harga tergantung rasa, rasa keju biasanya lebih mahal. Jasuke atau jagung susu keju tersedia, hanya saja terlalu manis bagi saya, manisnya gatal di tenggorokan. Pedagang jajanan di alun-alun mulai ada dari jam 3:30 sore sampai larut malam.

5. Soto Banyumas Kubangpari
Salah satu kebanggan kampung saya adalah Soto Banyumas Yusuf. Lokasinya tepat di timur MTs Kubangpari. Soto Yusuf mempunyai karakter rasa tersendiri. Daging biasanya dari mentok ataupun ayam kampung. Kubangpari memang sejak lama sudah terkenal akan sotonya. Tentu soto di Kubangpari berbeda dengan lainnya. Soto di Kubangpari yang merupakan orang-orang turunan dari Banyumas selalu menyajikan soto Banyumas. Nilai 3,5.

6. Beberapa Warung Surabi
Panganan lokal ini sudah naik daun beberapa tahun lalu sejak orang-orang Bandung merubah kasta panganan ini dengan kreasi super sedap seperti surabi telor, surabi keju dan yang lainnya. Di kecamatan Pamarican sendiri mempunyai warung surabi di beberapa titik misalnya di dekat Desa Neglasari, Di Dekat Masjid Cibenda, Dekat Alfamart Kertahayu, Dekat Jembatan Citalahab Kertahayu, dan di Batukuya. Yang paling enak menurut saya adalah yang di Neglasari.

7. Kuliner Tradisional Jawa Di Pasar Tradisional Karangcengek
Anda bisa menjajal jajanan tradisional Di Pasar tradisional komunitas Jawa ini tapi hanya 2 hari saja dalam seminggu. Hari pasar Karangcengek jatuh pada hari senin dan kamis. Jajanan tradisional yang dijual berupa cetil, kelepon, bubur lemu, bubur manis, untuk cacing, tai kuda, agar-agar, pecel, gembus dan yang lainnya. Pasar ini buka dari jam 6 pagi sampai jam 11 siang saja. Jadi lebih baik datang lebih awal misalnya dari jam 6:30 pagi sampai jam 8 pagi. Biasanya jam 9 jajanan sudah habis terjual. Ingat jangan membawa uang pecahan besar, soalnya akan menghambat kembalian. Mending bawa uang pecahan kecil saja dari 1000 - 10.000.

Kue Onde Isi Gula Aren Dijual Di Pasar Karangcengek 


Banjarsari

1. Bakso Rucan
Salah satu bakso terbaik yang saya rasakan. Tekstur serat daging terasa sekali, tidak terasa ada juga penguat rasa di daging maupun kuah. Karakter kuah asli benar-benar dari kaldu yang dibuat sendiri. Ada berbagai jenis bakso yang dijual seperti bakso tulangan, bakso sum-sum, bakso rusuk, dan yang lainnya. Untuk minuman saya sarankan mencoba es honje (buah dari bunga kecombrang) segar dan rasanya unik. Satu porsi bakso biasa Rp 12.000, bakso paling mahal Rp 25.000 yakni bakso rusuk dan sum-sum. Sayang sekali tidak ada bakso bakar seperti di bakso presiden, Malang. Fasilitas terdapat lesehan dan bangku aka cafe sederhana. Bintang 4.

Bakso Tulangan, Rucan Banjarsari

2. Cilok Kuah Kubangpari
Cilok kuah ini terletak di jalan Kubangpari, Banjarsari. Tak jauh dari pesantren Persis. Satu porsi seharga Rp 6000-10000 tergantung banyak sedikitnya tulang rawan. Bakso kuah ingin menggunakan tahu, mie dan tulang lunak layaknya mie bakso. Tekstur cilok kenyal dan lembut karena dibuat sendiri dengan bahan pilihan. Bintang 3,5.

3. Alun-alun Banjarsari
Seperti halnya dengan alun-alun kota ataupun kota kecamatan lain, alun-alun Banjarsari juga didapati berbagai macam pedagang jajanan (street food). Sekali-kali boleh dicoba untuk menikmati kuliner di alun-alun ini.

Penilaian ini hanyalah bersifat subjektif belaka sesuai dengan cita rasa yang diperoleh oleh lidah penulis. Mohon maaf jika ada pertentangan dalam berpandangan. Terima kasih.

Salaam Kuliner!

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Nama-nama Tai

Sega, beras yang ditanak Apa benar bahasa Jawa itu terlalu 'manut' ke bahasa Indonesia maupun bahasa Inggris? Tampaknya ada benarnya juga, bahasa Jawa terpengaruh/meminjam banyak kosa kata dari bahasa Indonesia maupun bahasa Inggris. Kekurangan kosakata dalam bahasa Jawa memang kebanyakan untuk hal-hal seperti teknologi ataupun hal lainnya. Jangan berkecil hati untuk penutur bahasa Jawa di seluruh dunia! Perlu diingatkan bahasa Jawa mempunyai keunikan tersendiri, misalnya saja untuk belajar bahasa Jawa 'satu paket' atau juga keseluruhan dari bahasa kasar/ngoko, bahasa sedang/madya hingga bahasa halus/kromo, sama saja belajar tiga bahasa!! Bayangkan belajar tiga bahasa, apa gak repot ya?! Itulah keistimewaan bahasa Jawa. Bersyukur! Berbagai keistimewaan bahasa Jawa juga terdapat di istilah-istilah yang sangat detail/spesifik pada suatu beda yang mengalami sebuah perubahan sedikit maupun perubahan besar. Misalnya saja untuk rangkaian nama dari sebuah padi/po...

Mengenal Tanaman Kangkung Bandung (Kangkung Pagar)

Kangkung Bandung, sudah tahu tanaman ini? Menurut buku  biologi tanaman ini berasal dari Amerika Latin (Colombia, Costa Rica). Ciri tanaaman ini tumbuh tidak terlalu tinggi cuma sekitar satu meter sampai dua meter maksimal tumbuhnya. Kangkung Bandung tidak bisa dimakan layaknya kangkung rabut atau kangkung yang ditanam di atas air. Bentuk daun menyerupai kangkung yang bisa dimasak (bentuk hati) begitu juga dengan bentuk bunganya. Bunganya berbentuk terompet berwarna ungu muda terkadang juga ada yang berwarna putih. Batang Kangkung Bandung cukup kuat sehingga memerlukan tenaga cukup untuk memotongnya (tanpa alat).  Tanaman Kangkung Bandung Sebagai Patok Alami Pematang Sawah Fungsi dan manfaat Kangkung Bandung sendiri belum diketahui banyak, beberapa sumber mengatakan tanaman ini bisa dijadikan obat dan dijadikan kertas. Pada umumnya masyarakat desa menjadikan Kangkung Bandung sebagai tanaman untuk ciri (patok) batas antar pemantang sawah. Daya tumbuh tanaman ini cuk...

Menegang dan Mengeras Oleh Nyai Gowok

Ah...sialan! Padahal aku sudah kenal buku ini sejak Jakarta Islamic Book Fair tahun 2014 lalu! Menyesal-menyesal gak beli saat itu, kupikir buku itu akan sehambar novel-novel dijual murah. Ternyata aku salah, kenapa mesti sekarang untuk meneggang dan mengeras bersama Nyai Gowok. Dari cover buku saya sedikit kenal dengan buku tersebut, bang terpampang di Gramedia, Gunung Agung, lapak buku di Blok M dan masih banyak tempat lainnya termasuk di Jakarta Islamic Book Fair. Kala itu aku lebih memilih Juragan Teh milik Hella S Hasse dan beberapa buku agama, yah begitulah segala sesuatu memerlukan waktu yang tepat agar maknyus dengan enak. Judul Nyai Gowok dan segala isinya saya peroleh dari podcast favorit (Kepo Buku) dengan pembawa acara Bang Rame, Steven dan Mas Toto. Dari podcast mereka saya menjadi tahu Nyai Gowok dan isi alur cerita yang membuat beberapa organ aktif menjadi keras dan tegang, ah begitulah Nyi Gowok. Jujur saja ini novel kamasutra pertama yang saya baca, sebelumnya tidak pe...