Langsung ke konten utama

Corat Coret Di Toilet - Eka Kurniawan

Pilar - Destinasi Wisata di Langkaplancar

Langkap lancar merupakan salah satu kecamatan yang terisolasi sejak dulu. Saat menjadi wilayah Kabupaten Ciamis pun demikian tetap menjadi daerah yang terisolasi dan kini harapan baru untuk penduduk Langkap lancar yang bergabung dengan Daerah Otonomi Baru (DOB) Kabupaten Pangandaran yang berdiri sejak 2012.

Terlihat beberapa perkembangan infrastruktur jalan yang mulai bagus namun tentu saja tidak semua ras jalan dalam kondisi baik. Banyak harapan daerah utara Kabupaten Pangandaran ini menjadi pintu gerbang yang megah. Predikat daerah terisolasi ini memang bukan saja menyakitkan hati para penduduknya tetapi juga segenap pejabatnya. Dibalik predikat tersebut diyakini warga Langkap lancar mempunyai tingkat kesejahteraan lebih baik karena mempunyai sumber daya alam yang begitu kaya.

Eksis Dulu Ah
Hampir semua wilayah kecamatan Langkap lancar adalah pegunungan. Kondisi tanah yang begitu banyak humus menghidupkan masyarakatnya menjadi sejahtera. Terlihat kegembiraan saat penduduk memanen apa yang mereka tanam.

Kabupaten Pangandaran adalah salah satu kabupaten yang mengandalkan sektor wisatanya.  Tentu saja pantai Pangandaran adalah pembuka keran wisatawan untuk datang ke wilayah pesisir selatan Jawa Barat ini. Semakin terkenal akan keindahan pantai Pangandaran tentu saja semakin banyak wisatawan yang berkunjung bukan hanya dari dalam negri namun juga dari luar negeri. Bak jamur di musim hujan industri pariwisata di Kabupaten baru ini berkembang lebih cepat daripada kabupaten induknya, Ciamis.

Bukan hanya pantai Pangandaran saja yang sekarang menjadi terkenal atau hits dikalangan wisatawan tetapi banyak objek wisata yang baru yang lebih populer seperti Green Canyon atuh disebut juga Cukang Taneuh, Citumang, Santirah, Pantai Karang Nini, Pantai Batu Hiu dan pantai lainnya yang indah.

Objek wisata di pesisir mungkin lebih terkenal daripada objek wisata yang berada di wilayah utara Kabupaten Pangandaran salah satunya adalah Pilar yang berlokasi di Kecamatan Langkap lancar. Pilar adalah salah satu mutiara utara Kabupaten Pangandaran yang tersembunyi dan belum dipoles sempurna oleh pemerintahan setempat.

Pilar di Langkaplancar
Pilar menyajikan pemandangan yang indah dari atas pegunungan selatan Parahyangan Timur.  Pemandangan berupa hamparan pegunungan dan hamparan pasir yang berkilau di pesisir selatan. Layaknya gardu pandang yang bisa melihat landskap 360 derajat pegunungan dan samudera Hindia yang luas di selatan (terlihat Pulau Nusakambangan, Pantai Pangandaran sampai dengan Pantai Batu Karas).

Pilar menjadi tempat favorit pemuda yang ingin sekedar membuat cerita cinta, penasaran akan pemandangan alam dan ingin melepas penat di akhir pekan. Teduhnya perkebunan karet dan pemandangan yang indah membuat para pengunjung betah untuk membuang waktu di Pilar.

Akses menuju pilar dari Pamarican memang memerlukan upaya yang tidak mudah dan hemat.  Jalan yang rusak membuat waktu tempuh menjadi lebih lama dan membuat badan menjadi sakit karena guncangan yang kuat. Dari arah Parigi akses jalan lebih baik daripada dari Pamarican.

Pilar tidak jauh dari jalan utama yang menghubungkan Langkap Lancar dan Parigi. Masuk ke perkebunan karet sekitar 500 meter dari jalan raya. Tidak terdapat tanda ataupun rambu keterangan tempat wisata hanya saja terdapat plang kecil ukuran 50x30 cm yang terbuat dari kayu triplek ditulis dengan menggunakan kapur ataupun cairan semacam tipex. Karena ukuran plang yang kecil mengakibatkan wisatawan kebingungan dalam menemukan lokasi wisata ini.

Gazebo
Terdapat gapura yang terbuat dari bambu. Karena bambu tidak tahan akan cuaca sehingga kekuatan dan ketahanan bambu berkurang karena jamur yang berkembang biak.  Selain gapura bambu bangun lain seperti gazebo - gazebo dan tempat duduk di Pilar menggunakan bahan bambu juga.  Tidak ada waring ataupun cafetaria di sini hanya ada warung dadakan dari masyarakat sekitar jika akhir pekan ataupun saat musim liburan.

Sistem tiket belum tersedia di Pilar hanya saja ada orang yang dipercayai oleh orang setempat untuk menjadi petugas kebersihan, petugas parkir dan mungkin menjadi petugas moral para pengunjung yang bisa saja melakukan tindakan amoral. Tindakan amoral sering dijumpai karena memang Pilar berada di tengah hutan karet atau perkebunan karet dan agak jauh dari pemukiman masyarakat. Cukup memberikan uang sebesar Rp 5000 kepada petugas yang berada di sana.  Saya sendiri tidak tahu berapa besaran uang yang ditarik secara resmi. Hanya saja ada uang Rp 5000 saya langsung kasih ke petugas.

Bersantai di hammock
Selain menikmati keindahan alam pegunungan dan landskap bibir pantai selatan yang mempesona, Anda juga bisa  memasang  hammock,  mendirikan tenda untuk camping. Ada satu lagi yang menarik dari Pilar yakni aktivitas petani karet yang sedang memanen getah karet dan pengumpulan getah karet. Tapi bagi Anda yang tidak suka bau khas karet jangan sampai Anda mendekati aktivitas para petani karet tentu saja Anda akan mual bahkan muntah karena bau khas karet yang menyeruak. Sebuah gazebo bertingkat terbuat dari bambu membuat Pilar semakin cantik hanya saja kondisi sekarang tidak memungkinkan untuk 6 orang naik ke atas karena kekuatan bambu yang mulai keropos.

Cuaca cerah adalah salah satu hal utama untuk menikmati pemandangan sekitar Pilar.  Semua landskap akan terlihat jelas dan indah berbeda saat mendung datang semua menjadi samar namun bisa dinikmati. Cuaca hujan tidak dianjurkan karena tidak ada tempat berteduh yang aman. Demikian tulisan saya tentang Pilar.  Tulisan ini bersumber pada kunjungan saya di akhir bulan November 2016. Mungkin ada perubahan yang lebih baik dari akses jalan dan fasilitas di Pilar.  Semoga bermanfaat. Kepareng......

Komentar

Admin htrik.com mengatakan…
Keren juga mas bro

Postingan populer dari blog ini

Nama-nama Tai

Sega, beras yang ditanak Apa benar bahasa Jawa itu terlalu 'manut' ke bahasa Indonesia maupun bahasa Inggris? Tampaknya ada benarnya juga, bahasa Jawa terpengaruh/meminjam banyak kosa kata dari bahasa Indonesia maupun bahasa Inggris. Kekurangan kosakata dalam bahasa Jawa memang kebanyakan untuk hal-hal seperti teknologi ataupun hal lainnya. Jangan berkecil hati untuk penutur bahasa Jawa di seluruh dunia! Perlu diingatkan bahasa Jawa mempunyai keunikan tersendiri, misalnya saja untuk belajar bahasa Jawa 'satu paket' atau juga keseluruhan dari bahasa kasar/ngoko, bahasa sedang/madya hingga bahasa halus/kromo, sama saja belajar tiga bahasa!! Bayangkan belajar tiga bahasa, apa gak repot ya?! Itulah keistimewaan bahasa Jawa. Bersyukur! Berbagai keistimewaan bahasa Jawa juga terdapat di istilah-istilah yang sangat detail/spesifik pada suatu beda yang mengalami sebuah perubahan sedikit maupun perubahan besar. Misalnya saja untuk rangkaian nama dari sebuah padi/po...

Mengenal Tanaman Kangkung Bandung (Kangkung Pagar)

Kangkung Bandung, sudah tahu tanaman ini? Menurut buku  biologi tanaman ini berasal dari Amerika Latin (Colombia, Costa Rica). Ciri tanaaman ini tumbuh tidak terlalu tinggi cuma sekitar satu meter sampai dua meter maksimal tumbuhnya. Kangkung Bandung tidak bisa dimakan layaknya kangkung rabut atau kangkung yang ditanam di atas air. Bentuk daun menyerupai kangkung yang bisa dimasak (bentuk hati) begitu juga dengan bentuk bunganya. Bunganya berbentuk terompet berwarna ungu muda terkadang juga ada yang berwarna putih. Batang Kangkung Bandung cukup kuat sehingga memerlukan tenaga cukup untuk memotongnya (tanpa alat).  Tanaman Kangkung Bandung Sebagai Patok Alami Pematang Sawah Fungsi dan manfaat Kangkung Bandung sendiri belum diketahui banyak, beberapa sumber mengatakan tanaman ini bisa dijadikan obat dan dijadikan kertas. Pada umumnya masyarakat desa menjadikan Kangkung Bandung sebagai tanaman untuk ciri (patok) batas antar pemantang sawah. Daya tumbuh tanaman ini cuk...

Menegang dan Mengeras Oleh Nyai Gowok

Ah...sialan! Padahal aku sudah kenal buku ini sejak Jakarta Islamic Book Fair tahun 2014 lalu! Menyesal-menyesal gak beli saat itu, kupikir buku itu akan sehambar novel-novel dijual murah. Ternyata aku salah, kenapa mesti sekarang untuk meneggang dan mengeras bersama Nyai Gowok. Dari cover buku saya sedikit kenal dengan buku tersebut, bang terpampang di Gramedia, Gunung Agung, lapak buku di Blok M dan masih banyak tempat lainnya termasuk di Jakarta Islamic Book Fair. Kala itu aku lebih memilih Juragan Teh milik Hella S Hasse dan beberapa buku agama, yah begitulah segala sesuatu memerlukan waktu yang tepat agar maknyus dengan enak. Judul Nyai Gowok dan segala isinya saya peroleh dari podcast favorit (Kepo Buku) dengan pembawa acara Bang Rame, Steven dan Mas Toto. Dari podcast mereka saya menjadi tahu Nyai Gowok dan isi alur cerita yang membuat beberapa organ aktif menjadi keras dan tegang, ah begitulah Nyi Gowok. Jujur saja ini novel kamasutra pertama yang saya baca, sebelumnya tidak pe...