Langsung ke konten utama

Corat Coret Di Toilet - Eka Kurniawan

Probowangi Sang Penghubung

Lelah sudah terselesaikan dengan tidur yang cukup semalam. Kini di pagi yang cerah (24/10/16) dunia terasa lebih segar dengan pepohonan yang masih rindang dan sejuknya udara di lingkungan Ketapang - Banyuwangi. 

Waktu chek out penginapan yakni jam 10:00 pagi, tentunya saya memanfaatkan waktu yang tersisa 4 jam untuk bersantai ria di dalam kamar. Berhubung jadwal kereta Probowangi yang masih lama (13:30) tentunya pemanfaatan waktu adalah hal terbaik. Menulis cerita yang tertunda di blog mengisi waktu yang tersisa di penginapan sederhana nan murah. 

Waktu chek out telah tiba tanpa pengusiran yang galak ataupun peringatan chek out dari pemilik penginapan. Bahkan sang pemilik menganjurkan saya untuk istirahat kembali di penginapan sampai jadwal keberangkatan kereta Probowangi. Dengan menyesal saya meninggalkan kamar penginapan. Tapi cukup beruntung karena bisa berbagi cerita dengan bapak - bapak penjual makanan di sekitar Stasiun Banyuwangi Baru. 

Perut memelas dengan mengeluarkan bunyi khas yang ada sejak awal manusia pertama yang merasakan sebuah sensasi lapar. Penundaan rasa lapar bagi saya kurang begitu bagus untuk badan saya yang terlalu lelah dan lemah. Sepucuk nasi dengan lauk ikan laut berserta krupuk ikan saya beli dengan harga Rp 6000 saja. Sangat menguntungkan tentunya bagi yang berdompet recehan seperti saya. 

Masa menunggu yang terlalu lama membuat saya bosan menjalaninya. Rasa bosan saya tepis dengan bergabung dengan mbah - mbah yang sedang meracik rokok keretek dengan mesin sederhana buatan Cina. Suatu aktivitas yang menarik bagi saya karena kegiatan seperti memang jarang dilakukan oleh orang - orang. 

Teman perjalanan kali ini tidak begitu menyenangkan karena semua sibuk dengan telpon genggam masing - masing. Inilah perubahan sosial yang terjadi di Pulau Jawa. Rasa rindu akan sapaan ramah orang - orang Hindu di kepulauan Sunda lesser.
Dua orang kakek mendemokan cara pembuatan rokok keretek

Komentar

BUDY JULLIANTO mengatakan…
seru perjalanannya maz
Waluyo Ibn Dischman mengatakan…
Lumayan mas seru karena sebulan di jalan hehehehe. Kapan nih ngetrip bareng?

Postingan populer dari blog ini

Nama-nama Tai

Sega, beras yang ditanak Apa benar bahasa Jawa itu terlalu 'manut' ke bahasa Indonesia maupun bahasa Inggris? Tampaknya ada benarnya juga, bahasa Jawa terpengaruh/meminjam banyak kosa kata dari bahasa Indonesia maupun bahasa Inggris. Kekurangan kosakata dalam bahasa Jawa memang kebanyakan untuk hal-hal seperti teknologi ataupun hal lainnya. Jangan berkecil hati untuk penutur bahasa Jawa di seluruh dunia! Perlu diingatkan bahasa Jawa mempunyai keunikan tersendiri, misalnya saja untuk belajar bahasa Jawa 'satu paket' atau juga keseluruhan dari bahasa kasar/ngoko, bahasa sedang/madya hingga bahasa halus/kromo, sama saja belajar tiga bahasa!! Bayangkan belajar tiga bahasa, apa gak repot ya?! Itulah keistimewaan bahasa Jawa. Bersyukur! Berbagai keistimewaan bahasa Jawa juga terdapat di istilah-istilah yang sangat detail/spesifik pada suatu beda yang mengalami sebuah perubahan sedikit maupun perubahan besar. Misalnya saja untuk rangkaian nama dari sebuah padi/po

Sebutan Bentuk Penis dalam Tradisi Bali

Unggahan kali ini terinspirasi dari status ataupun thread  dari seorang netizen dari dunia Twitter @Kismin666oys. Thread ini sangat menarik sekali dan isinya pun sangat jarang sekali dibahas, terlebih Indonesia negara yang agamis. Netizen ini berasal dari Bali, tahu kan Bali?! Pulau indah penuh seni, agamis dan surgawi. Selama ini saya plesiran di wilayah Indonesia hanya ada dua wilayah yang menjual dengan "pantang" kontol-kontolan alias hiasan berbentuk penis. Dua wilayah itu adalah Jogjakarta dan Bali saja, yang lainnya masih malu-malu. Dalam dunia kesehatan penis dianggap hal lumrah, namun di kalangan masyarakat awam Indonesia adalah hal tabu. Tapi tidak demikian jika kita mengorek sejarah leluhur kita, semisal saja candi Sukuh yang terkenal penggambaran betapa sucinya hubungan seksual. Pada agama leluhur yang kini masih eksis di Bali dalam beberapa kitab ada ajaran suci mengenai seksual yakni Kamasutra. Ilmu olah seksual yang diperuntukan untuk menuju kesempur

Pernah Gudikan (Scabies)

Kulit Paha Yang Terkena Gudik Pernah dapat kutukan?! Entah kutukan dari siapa juga! Kutukan paling tidak dibayangkan dengan suatu keadaan yang tidak baik terutama kulit yang menjadi rusak, bentol-bentol ataupun bernanah dan lainnya. Biasanya gambaran kutukan di sintron Indonesia seperti itu. Entah kenapa kutukan selalu menjurus ke penyakit kulit. Mungkinkah karena kulit yang langsung nampak di mata sehingga orang yang terkena "kutukan" akan dihindari orang lain?! Bisa jadi. Bagi saya dan manusia lainnya mungkin sepakat dengan apa yang saya pikirkan bahwa kulit merupakan komponen kepercayaan diri seseorang. Kepercayaan seseorang akan mundur ataupun turun ketika mendapatkan kulitnya bopeng, belang, ada jamurnya, bentol-bentol, gudikan, bekas jerawat ataupun cacar terutama di bagian muka, lengan, dan kaki yang bisa dilihat langsung oleh orang lain. Keadaan seperti itu sungguh sangat menyiksa batin! Contoh kasus beberapa hari belakang saya mendapatkan kutukan dari k