Langsung ke konten utama

Corat Coret Di Toilet - Eka Kurniawan

Makam Nike Ardilla

Jenuh Aku mendengar
Manisnya kata cinta
Lebih baik sendiri

Petikan syair lagu yang sangat popular pada masa itu, saat sang legenda masih menyapa dengan senyum manisnya. Sayang sekali, Tuhan memberikan hal yang terbaik kepada sang bintang untuk beristirahat dari riuhnya dunia. Kepergian sang legenda tidak serta merta mematahkan kecintaan sang peminat berat pada bintang idolanya, terbukti berjuta lantunan doa dari peminat setianya terus mengalir. Perlu diketahui bahwa para peminat Nike Ardilla selalu berziarah untuk berdoa di setiap hari kelahiran dan hari kematiannya, mereka berziarah setiap tahun dua kali biasanya dilakukan dengan rombongan disertai ketua fans, tak sedikit pula fans yang berkunjung bukan pada kedua waktu tersebut.

Makam Nike Ardilla Dan Bapaknya

Hari ini, tak sengaja mengunjugi makam Nike Ardilla. Wah beruntung sekali karena bisa mengunjugi makam sang legenda walaupun saya sendiri bukan fans berat tapi cukup menganggumi suara dan jiwa sosialnya. Saya sendiri tidak tahu kehidupannya saat masih hidup, maklum saja saat itu saya masih kecil. Menurut berbagai artikel maupun penuturan beberapa orang yang saya temui mengatakan bahwa Nike Ardilla mempunyai karakter yang luar biasa terutama tentang jiwa sosialnya yang dinilai tinggi. Sebut saja sekolah untuk para penyandang cacat, SLB pernah didirikan oleh kocek sang bintang. Sumber terpercaya lainnya berasal dari kakak perempuan saya sendiri dimana saat dia masih remaja dan tinggal di Bandung pernah bertabrakan badan dengan Nike Ardilla di dalam sebuah mall, bukannya memarahi kakak perempuan saya melainkan dia meminta maaf duluan. Tentu saja cerita-cerita nyata dari sang bintang sangat menginspirasi para fans termasuk saya sendiri.

Baru lima menit berada di rumah teman, saya tidak kuat dengan rasa penasaran untuk berkunjung ke makam orang terkenal itu. Langsung saja saya meminta teman untuk menemani saya ke makam Nike Ardilla. Berjalan hanya lima menit dari rumahnya melewati kawasan pemakaman hingga cungkub Nike Ardilla (rumah untuk makam).

Deratan Perasasti Dari Fans

Nike Ardilla dimakamkan di area tempat pemakaman umum Cidudu, kelurahan Lebaklipung, Kecamatan Imbanegara, Ciamis. Komplek pemakaman yang cukup luas di atas bukit. Cungkub Nike Ardilla berada di badan bukit, peziarah tidak akan bingung mencari makam Nike Ardilla karena diantara makam lain, makam Nike Ardilla dan ayahnya sangat mencolok dengan dibangunnya sebuah cungkub atau rumah untuk makam. Cungkub beratapkan genting yang dicat dengan warna gelap sementara tiang cungkub dicat warna hijau dan putih. Tampak cat masih terlihat baru baik pada tralis gerbang maupun pada dinding cungkub. Saya pikir pemugaran ini didedikasikan kepada peziarah yang datang pada tanggal 19 Maret, dimana Nike Ardilla meninggal dunia.

Makam Nike Ardilla sendiri dikelilingi benteng dan mempunyai batas, mungkin wilayah yang dibenteng masuk ke dalam wilayah makam keluarga. Beberapa jenis bunga tertabur di atas makam. Makam mempunyai batu nisan yang cukup tinggi berwarna hitam bertuliskan nama asli sang bintang, Raden Ratna Dilla. Selain bunga juga terdapat satu tabung transparant berisikan air bening. Suasana di pemakaman terasa damai dan wangi. Dinding tembok pembatas dihiasi beberapa perasasti yang dipersembahkan oleh para peminat dan beberapa oleh rumah produksi rekaman. Perasasti tersebut berisikan syair lagu yang pernah dinyanyikan mendiang beserta pesan tersendiri dan disertakan nama peminat ataupun oragnisasi yang mempersembahkannya. 

Patung Marmer Dan Mushola Nurul Ardillah

Seorang lelaki jangkung berkulit kuning pucat dengan potongan rambut sisir pinggir mengagetkan saya dari belakang. "Sudah berdoa mas!?" Dia menyapa dengan kalimat pertanyaan. Saya memperkenalkan diri terlebih dahulu sebelum menjawab pertanyaanya. Beberapa pertanyaan sederhana keluar dari mulut kami berdua bertukar akan pengalaman ataupun alasan menyukai Nike Ardilla ataupun cerita pendukung lainnya yang berkaitan dengan Nike Ardilla. 

Herman, nama yang dia sodorkan sebagai pengenalan kepada saya. Mas Herman bercerita bahwa dirinya peminat Nike Ardilla sejak tahun 2009, sebelumnya dia hanya seorang penggemar biasa tapi saat tahun tersebut dia mulai bergabung dan menjadi peminat fanatik. Boleh dibilang tiap tahun berziarah dua kali ke makam sang pujaan. Sejak kecil dia sudah kenal dengan suara Nike Ardilla dan mulai suka saat memasuki bangku SMP. Pria dari Jakarta ini mempunyai segudang alasan untuk mengidolakan Nike Ardilla salah satu yang diucapkannya adalah suara emas, dan jiwa sosial. Alasan yang tak jauh berbeda dengan peminat Nike Ardilla yang lainnya. Tak lupa mas Herman mengenakan baju bergambar Nike Ardilla saat berziarah, tangan sebelah juga menggenggam satu kaos berwarna merah bergambar Nike Ardilla juga, entah buat siapa kaos yang ditangan sebelahnya. 

Herman, seorang peminat Nike Ardilla sedang berdoa

Peminat fanatik bukan saja soal mengkoleksi kaset-kaset ataupun gambar dari sang idola, mas Herman contohnya mempersembahkan kalimat indah yang diukir di sebuah perasasti dan ditempel tepat di selatan makan Nike Ardilla. Seberkas Sinar judul perasasti yang dia buat bersama temannya. Kalimat indah dari seorang peminat terurai menjadi dalam sebuah paragraf indah. Mas Herman sendiri menceritakan bahwa dirinya menginap di rumah ibu Nike Ardilla, namun sayang ibu Nike Ardilla tidak berada di rumah jadi dia hanya ditemani assisten saja. Tak banyak yang saya bicarakan saat itu, saya mempersilakan dia untuk berdoa atau membaca surat dari kitab suci. 

Perasasti yang dibuat Herman

Ada sisi menarik lainnya di pemakaman ini yakni patung Nike Ardilla yang tepat berada di mushola. Patung yang terbuat dari marmer menggambarkan sosok wajah Nike Ardilla dengan kerudung. Tidak ada keterangan lebih di perasasti tersebut, mungkin karena terenggus waktu keterangan perasasti hilang. Mushola di pemakaman tersebut diberi nama Nurul Ardillah. Mushola tersebut nampaknya tidak terurus, wajar saja karena lokasi mushola di tengah-tengah kawasan pemakaman jadi tidak ada jemaat yang menggunakannya kecuali saat acara tertentu misalnya haul Nike Ardilla atau acara lainnya.

Rasa penasaran sudah hilang, saya kembali ke rumah teman untuk bertamu kembali.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Nama-nama Tai

Sega, beras yang ditanak Apa benar bahasa Jawa itu terlalu 'manut' ke bahasa Indonesia maupun bahasa Inggris? Tampaknya ada benarnya juga, bahasa Jawa terpengaruh/meminjam banyak kosa kata dari bahasa Indonesia maupun bahasa Inggris. Kekurangan kosakata dalam bahasa Jawa memang kebanyakan untuk hal-hal seperti teknologi ataupun hal lainnya. Jangan berkecil hati untuk penutur bahasa Jawa di seluruh dunia! Perlu diingatkan bahasa Jawa mempunyai keunikan tersendiri, misalnya saja untuk belajar bahasa Jawa 'satu paket' atau juga keseluruhan dari bahasa kasar/ngoko, bahasa sedang/madya hingga bahasa halus/kromo, sama saja belajar tiga bahasa!! Bayangkan belajar tiga bahasa, apa gak repot ya?! Itulah keistimewaan bahasa Jawa. Bersyukur! Berbagai keistimewaan bahasa Jawa juga terdapat di istilah-istilah yang sangat detail/spesifik pada suatu beda yang mengalami sebuah perubahan sedikit maupun perubahan besar. Misalnya saja untuk rangkaian nama dari sebuah padi/po...

Mengenal Tanaman Kangkung Bandung (Kangkung Pagar)

Kangkung Bandung, sudah tahu tanaman ini? Menurut buku  biologi tanaman ini berasal dari Amerika Latin (Colombia, Costa Rica). Ciri tanaaman ini tumbuh tidak terlalu tinggi cuma sekitar satu meter sampai dua meter maksimal tumbuhnya. Kangkung Bandung tidak bisa dimakan layaknya kangkung rabut atau kangkung yang ditanam di atas air. Bentuk daun menyerupai kangkung yang bisa dimasak (bentuk hati) begitu juga dengan bentuk bunganya. Bunganya berbentuk terompet berwarna ungu muda terkadang juga ada yang berwarna putih. Batang Kangkung Bandung cukup kuat sehingga memerlukan tenaga cukup untuk memotongnya (tanpa alat).  Tanaman Kangkung Bandung Sebagai Patok Alami Pematang Sawah Fungsi dan manfaat Kangkung Bandung sendiri belum diketahui banyak, beberapa sumber mengatakan tanaman ini bisa dijadikan obat dan dijadikan kertas. Pada umumnya masyarakat desa menjadikan Kangkung Bandung sebagai tanaman untuk ciri (patok) batas antar pemantang sawah. Daya tumbuh tanaman ini cuk...

Menegang dan Mengeras Oleh Nyai Gowok

Ah...sialan! Padahal aku sudah kenal buku ini sejak Jakarta Islamic Book Fair tahun 2014 lalu! Menyesal-menyesal gak beli saat itu, kupikir buku itu akan sehambar novel-novel dijual murah. Ternyata aku salah, kenapa mesti sekarang untuk meneggang dan mengeras bersama Nyai Gowok. Dari cover buku saya sedikit kenal dengan buku tersebut, bang terpampang di Gramedia, Gunung Agung, lapak buku di Blok M dan masih banyak tempat lainnya termasuk di Jakarta Islamic Book Fair. Kala itu aku lebih memilih Juragan Teh milik Hella S Hasse dan beberapa buku agama, yah begitulah segala sesuatu memerlukan waktu yang tepat agar maknyus dengan enak. Judul Nyai Gowok dan segala isinya saya peroleh dari podcast favorit (Kepo Buku) dengan pembawa acara Bang Rame, Steven dan Mas Toto. Dari podcast mereka saya menjadi tahu Nyai Gowok dan isi alur cerita yang membuat beberapa organ aktif menjadi keras dan tegang, ah begitulah Nyi Gowok. Jujur saja ini novel kamasutra pertama yang saya baca, sebelumnya tidak pe...