Langsung ke konten utama

Corat Coret Di Toilet - Eka Kurniawan

Makan Bakmi Nyemek Di Banyumas

Bakmi Nyemek Masakan Yudha

Perbedaan budaya dan bahasa membuat saya susah untuk membaca nama kuliner satu ini, entah Bahasa  Jawa dialek Banyumasan ataupun Bahasa Jawa  dialek Mataraman. Suatu ketika saya membantu teman dalam berdagang kuliner di dekat alun-alun Banyumas, pelanggan pertama saat itu muncul dan menyebutkan menu yang dipilihnya. "Mas, saya pesan 'nyemek' (Nye:mēk) satu sama es teh manis satu" pintanya. Sementara saya kebingunggan karena dia menyebutkan nye:mēk, dan baru aku sadar bahwa dia meminta 'nyemek'. Ternyata saya salah pengucapan/pembacaan, saya sendiri membaca 'nyemek' dengan nyè:mēk!!! 

Yudha, teman saya yang sedang berbisnis kuliner ini, mempunyai jiwa yang sama dengan bapaknya terutama dalam keahlian kuliner dan bisnis. Cita rasa masakan yang dihasilkan oleh tangannya pun tak jauh beda dengan cita rasa yang dihasilkan oleh Yudha Senior! Perlu diketahui bahwa Bakmi Areng Lik Taufik adalah bakmi areng terkenal di Kota Purwokerto. Keahlian memasak yang dimiliki Yudha bukan saja 'ruh' dari bapaknya yang masuk dalam dirinya, tetapi juga dia mendapatkan beberapa ilmu kuliner dari SMK jurusan tataboga sebelumnya. Jadi tidak perlu diragukan akan masakan yang dia buat.

Yudha mengatakan bahwa mie atau masakan yang dibuat dengan pembakaran areng mempunyai citra rasa yang berkarakter daripada pembakaran dengan gas maupun minyak tanah. Saya sendiri bisa membedakan karena di rumah menggunakan kayu bakar dan juga gas LPG, menurut pengalaman yang pernah saya rasakan bahwa perkataan Yudha ada benarnya. 

Singkat cerita sepulang dari pendakian gunung Prau Wonosobo, saya meminta Yudha untuk membuatkan satu porsi nyemek. Lima belas menit kemudian nyemek sudah terhidang di depan saya, harum semerbak wangi rempah-rempah. Mie gepeng kuning dengan cacahan daging membuat saya tergoda untuk segera memakannya. Porsi yang diberikan Yudha mungkin porsi 'umat lain' sehingga menyisakan banyak sekali terlebih saat itu dalam mulut saya terdapat 5 lubang sariawan dan kepala sedikit pusing efek dari perjalanan jauh. Maafkan saya tidak bisa menghabiskan porsi 'umat lain' itu. 

Yudha Sedang Memasak Bakmi

Nyemek sendiri terbuat dari Mie kuning gepeng, cacahan daging, gorengan mirip dengan empek-empek. Nyemek disajikan dengan kerupuk, acar, gorengan maupun yang lainnya sebagai lauk tambahan. Nyemek sendiri mirip dengan bakmi pada umumnya hanya yang membuat beda adalah kuahnya yang lebih sedikit daripada bakmi pada umumnya. Tekstur mie nyemek begitu nikmat karena dimasak tidak terlalu matang dan tidak mentah, ditambah dengan rasa manis dan asin yang tidak terlalu. Cacahan daging, sayuran seperti kol dan acar membuat kesegaran tersendiri. Ingat!! Nyemek dimakan paling enak saat masih panas/hanggat. Jadi lebih baik makan nyemek di warungnya langsung daripada dibawa ke rumah (keburu dingin). 

Menurut sejarah dan cerita bakmi nyemek berasal dari Bahasa Jawa dialek Banyumasan, Sumpiuh yang berarti tidak basah tidak kering. Pada umumnya bakmi nyemek banyak didagangkan di wilayah bekas Keresidenan Banyumasan mulai dari Kabupaten Cilacap, Banyumas, Banjarnegara, Purbalingga dan Kota Purwokerto sendiri. 

Ruangan Makan Di Warung Bakmi Areng Yudha 

Jika Anda sekalian berkunjung ke Purwokerto Kota jangan lupa cicipi bakmi areng milik Lik Taufik di kawasan Pasar Wage, sementara jika sedang melewati Banyumas boleh mampir dan cicipi Bakmi Areng Punya Yudha di dekat Alun-alun Banyumas tepatnya sebelah timur puskesmas Banyumas.

Komentar

Unknown mengatakan…
makanannya enak banget kak, pengen nyoba kak
Wassalam

Postingan populer dari blog ini

Nama-nama Tai

Sega, beras yang ditanak Apa benar bahasa Jawa itu terlalu 'manut' ke bahasa Indonesia maupun bahasa Inggris? Tampaknya ada benarnya juga, bahasa Jawa terpengaruh/meminjam banyak kosa kata dari bahasa Indonesia maupun bahasa Inggris. Kekurangan kosakata dalam bahasa Jawa memang kebanyakan untuk hal-hal seperti teknologi ataupun hal lainnya. Jangan berkecil hati untuk penutur bahasa Jawa di seluruh dunia! Perlu diingatkan bahasa Jawa mempunyai keunikan tersendiri, misalnya saja untuk belajar bahasa Jawa 'satu paket' atau juga keseluruhan dari bahasa kasar/ngoko, bahasa sedang/madya hingga bahasa halus/kromo, sama saja belajar tiga bahasa!! Bayangkan belajar tiga bahasa, apa gak repot ya?! Itulah keistimewaan bahasa Jawa. Bersyukur! Berbagai keistimewaan bahasa Jawa juga terdapat di istilah-istilah yang sangat detail/spesifik pada suatu beda yang mengalami sebuah perubahan sedikit maupun perubahan besar. Misalnya saja untuk rangkaian nama dari sebuah padi/po...

Mengenal Tanaman Kangkung Bandung (Kangkung Pagar)

Kangkung Bandung, sudah tahu tanaman ini? Menurut buku  biologi tanaman ini berasal dari Amerika Latin (Colombia, Costa Rica). Ciri tanaaman ini tumbuh tidak terlalu tinggi cuma sekitar satu meter sampai dua meter maksimal tumbuhnya. Kangkung Bandung tidak bisa dimakan layaknya kangkung rabut atau kangkung yang ditanam di atas air. Bentuk daun menyerupai kangkung yang bisa dimasak (bentuk hati) begitu juga dengan bentuk bunganya. Bunganya berbentuk terompet berwarna ungu muda terkadang juga ada yang berwarna putih. Batang Kangkung Bandung cukup kuat sehingga memerlukan tenaga cukup untuk memotongnya (tanpa alat).  Tanaman Kangkung Bandung Sebagai Patok Alami Pematang Sawah Fungsi dan manfaat Kangkung Bandung sendiri belum diketahui banyak, beberapa sumber mengatakan tanaman ini bisa dijadikan obat dan dijadikan kertas. Pada umumnya masyarakat desa menjadikan Kangkung Bandung sebagai tanaman untuk ciri (patok) batas antar pemantang sawah. Daya tumbuh tanaman ini cuk...

Menegang dan Mengeras Oleh Nyai Gowok

Ah...sialan! Padahal aku sudah kenal buku ini sejak Jakarta Islamic Book Fair tahun 2014 lalu! Menyesal-menyesal gak beli saat itu, kupikir buku itu akan sehambar novel-novel dijual murah. Ternyata aku salah, kenapa mesti sekarang untuk meneggang dan mengeras bersama Nyai Gowok. Dari cover buku saya sedikit kenal dengan buku tersebut, bang terpampang di Gramedia, Gunung Agung, lapak buku di Blok M dan masih banyak tempat lainnya termasuk di Jakarta Islamic Book Fair. Kala itu aku lebih memilih Juragan Teh milik Hella S Hasse dan beberapa buku agama, yah begitulah segala sesuatu memerlukan waktu yang tepat agar maknyus dengan enak. Judul Nyai Gowok dan segala isinya saya peroleh dari podcast favorit (Kepo Buku) dengan pembawa acara Bang Rame, Steven dan Mas Toto. Dari podcast mereka saya menjadi tahu Nyai Gowok dan isi alur cerita yang membuat beberapa organ aktif menjadi keras dan tegang, ah begitulah Nyi Gowok. Jujur saja ini novel kamasutra pertama yang saya baca, sebelumnya tidak pe...