Nabok nyilih tangan - Orang berbuat jahat menyuruh orang lain.
Naga mamangsa tanpa tyala - Orang menuduh bukan ke satu orang saja melainkan banyak orang dan selalu berganti-ganti.
Nagara mawa tata, desa mawa cara - Orang berbuat sesuatu menurut peraturan negara dan adat istiadat setempat.
Nambong laku - Orang berlaku pura-pura tidak tahu akan hal sesuatu.
Nambung laku - Orang yang menyamar ke tempat musuh.
Nampek/nampel puluk - Orang yang membuat kecewa orang lain yang telah mendapatkan sesuatu yang menyenangkan.
Namur tilas - Orang yang menghilangkan bekas/jejak, tetap digolongkan sebagai pencuri/orang jahat.
Nandur pari ijo - Berbuat kebaikan kepada orang yang tidak bisa membalas.
Nandur wiji keli - Orang yang merawat keturunan orang baik-baik/bangsawan yang hidupnya terlantar.
Nantang weya - Orang yang berjalan di malam hari tidak membawa obor atau senter sehingga ditangkap bak maling.
Nanggung gempaling warangka bedhahing bebed - Orang yang menjadi penanggung jawab atas kesalahan seseorang, dipanggil oleh pemerintah atau majikannya.
Napuk rai - Orang yang membuat malu orang lain di tempat ramai.
Nasabi dengkul - Orang yang memperjuangkan keuntungan anak cucu.
Natas tali gumantung - Hakim memutuskan perkara tetapi keputusan itu tidak terlaksana.
Nebak wong mangan - Orang yang mengecewakan orang lain yang mendapatkan keuntungan/kebahagiaan.
Nekad praya - Orang yang hanya nekat untuk memenuhi nafsu hatinya.
Nemu gudel - Orang menemukan barang sesuatu tercecer.
Nemu kuwuk - Orang yang berseteru, dibenci atau orang yang mempunyai maksud jelek terhadap seseorang, sewaktu sendirian dia diserang/dihajar.
Nibani sabda p(u)rusa - Orang menguman-uman, memaki tanpa sebab.
Nibani tilas - Orang yang mencari jejak pencuri masuk ke tanah/rumah orang lain dan menemukan bukti, akhirnya didakwa memfitnah si pemilik tanah/rumah.
Nidra pramana - 1 Orang yang berzina. 2 Orang yang mempunyai tujuan membunuh berpura-pura menjadi teman baik.
Nilib lurah - Orang yang mempunyai perkara melangkahi pemimpinnya.
Nimpet aculawet tan wrin ing baya - Orang yang merahasiakan peristiwa pembunuhan.
Nimur durjana - Orang yang menyuruh pergi penjahat.
Nini papaes - Memperbarui/memeperbaiki barang yang sudah tua.
Ningar kawanguran - Orang mengambil ternak orang lain dengan alasan karena ternak itu memakan tanamannya.
Ninggal bocah ana ing bandulan/waton - 1 Menghawatirkan sanak saudara yang sedang dalam kesulitan. 2 Meninggalkan barang sesuatu yang sewaktu-waktu bisa tertimpa kemalangan.
Niru paksi/upaksi - Orang yang tidak tahu, mengaku tahu.
Nistha pariwasa/nista wasa pariwasa - Penjahat sudah merusak pagar, tertangkap.
Nistha pradana - Orang yang meminjam uang, mungkir.
Nitipake daging saereb - Anak perempuan yang diperistri orang.
Nogog - Orang yang senang tinggal di tempat ia bertamu karena jamuannya.
Nrang westhi - Menempuh bahaya, Orang yang sengaja menempuh kesulitan.
Nrenggiling api mati - Orang jahat pura-pura tenang.
Nucuk angiberake - Orang datang karena diundang untuk bertamu, mendapatkan jamuan dimakan dan dibawa pulang juga.
Nugraha ati kirda - Lelaki meminjam/meminjami pakaian kepada perempuan lain tanpa sepengetahuan istri.
Numbak tambuh - Pura-pura tidak tahu.
Numbuk bentus - 1 Mengerjakan barang sesuatu dengan tergesa-gesa. 2 Orang yang mempunyai kerja kekurangan biaya berusaha kesana kemari untuk menutupi kekurangan.
Numpal keli - Orang berpergian membonceng.
Nuntumake balung pisah - Orang yang berbesanan.
Nunggak semi - Bernama sama dengan ayah, kakek.
Nusup dawaning tampar - Orang yang melacak perkara.
Nututi kidang lumayu - Orang yang menginginkan sesuatu yang langka/mustahil.
Nututi balang tiba - Menyesali kata-kata yang menyakiti orang lain.
Nututi layangan pedhot - 1 Orang yang membuang tenaga dan waktu untuk mencari barang hilang yang nilainya remeh. 2 Mengejar perkara yang tak kunjung selesai.
Sumber: Mardiwarsito, L.1992.Peribahasa Dan Saloka Jawa.Jakarta:BalaiPustaka
Komentar