Anirna dhustha - Orang yang menyuruh pergi penjahat.
Anirna lingga - Orang yang menyamar di tempat penjahat.
Anirna pandaya - Orang yang mempunyai perkara bersandar pada orang yang sudah pergi.
Anirna parosa (parusa) - Orang yang mengabaikan perintah raja.
Anirna patra - Orang yang memungkiri tulisannya sendiri.
Anirna warsa - waktu (jerih payah).
Anirna yukti - Orang yang gelap hati.
Anjabung alus - Menipu of dengan kata-kata manis.
Anjagakaké endhogé si blorok - Orang yang mengharapkan barang sesuatu yang belum tentu.
Anjajah desa milang kori - Orang yang berpergian hingga pelosok, masuk ke rumah-rumah.
Anjaring angin - Orang yang sangat ingat dan waspada terhadap niat/kehendak of lain yang belum lahir.
Anjaring lemut - Orang yang sangat ingat dan waspada terhadap niat/kehendak of lain yang belum lahir.
Anjujul wuwul - 1 Orang yang rugi kehilangan barang pula. 2 Orang yang kehilangan barang, mengupahi orang yang mencari sementara barang belum ditemui.
Anteng kitiran - 1 Orang yang banyak tingkah. 2 Orang yang tangganya tidak bisa diam.
Anggadebog bosok - Orang yang buruk hati dan rupanya.
Anggap tuna - Menganggu/meraba.
Anggayuh tuna - Menganggu/meraba.
Anggajah elar - Orang yang serba sanggup, tidak segan kepada atasan, tidak merasa kesulitan menghadapi hal yang rumit.
Anggampang tan wruh ing kunthara manawa - Menganggap gampang sesuatu, tidak tahu akan segala sesuatu yang mungkin terjadi.
Anggayuh ing tawang pejah tan wikara - Orang yang berjanji menangkap penjahat, penjahat tidak tertangkap melainkan dia dibunuh penjahat.
Anggayuh-gayuh luput - Orang yang baru terkena sial, segala keinginannya tidak terlaksana.
Anggayuh ing aluhur - Orang yang berjanji menangkap penjahat, penjahat tidak tertangkap melainkan dia dibunuh penjahat.
Anggayuh ing tawang - Orang yang berjanji menangkap penjahat, penjahat tidak tertangkap melainkan dia dibunuh penjahat.
Anggayuh tuna - Orang yang menuduh tanpa ada bukti.
Anggedobrol (Ngedebrus) - 1 Orang yang mempunyai banyak janji tetapi tidak dipenuhi janjinya. 2 Orang yang menyiarkan berita bohong.
Anggelak racak - Membangkitkan hati yang buruk.
Anggedholi buntuting macan - Orang yang percaya ujar penjahat, atau mengikuti langkah perbuatannya.
Anggendhog saksi - Orang menjadi saksi.
Anggeni - Orang yang telah diberi bagian masih meminta lagi.
Anggentèni karang ulu - Wanita yang kawin dengan mantan suami kakak perempuannya.
Anggenthong umos - 1 Orang yang tidak bisa menyimpan rahasia. 2 Orang pemboros, tidak menyimpan harta benda.
Anggepuk kemiri kopong - Orang yang mempunyai pamrih sesuatu yang tidak berfaedah.
Anggèrèd ori saka ing pucuk - 1 Pekerjaan mudah yang dibuat susah. 2 Orang yang mempunyai masalah awalnya satu lawan satu, kemudian menjadi banyak orang tersangkut.
Anggetak angop - Orang yang memerintahkan sesuatu dengan mendadak sehingga membuat orang lain kaget.
Anggitik troi - Orang yang mendapatkan keuntungan.
Anggugat kala - Orang yang membangkitkan masalah yang telah usai.
Anggugat kayu aking - Menggugat orang yang sudah mati.
Anggupita sabda - Orang yang berbuat-buat (mengarah).
Angguskara - Orang yang mempunyai perkara yang dapat digugatkan atau diadukan, tidak mau menggugat.
Anggutuk apilamur - Orang memfitnah/berbuat jahat pura-pura tidak tahu.
Anggutuk lor kena kidul - Orang yang mempunyai maksud kepada seseorang jatuhnya ke orang lain yang tidak dimaksudkan.
Angimbu cihna - Orang yang dibajak, dirampok menemukan alat bukti tetapi tidak melapor.
Angin silem ing warih - Penjahat yang tidak menampakkan maksud tujuannya.
Angalang-aling - Orang yang berniat jelek melihat suasana, jika sepi mencuri dan jika tertangkap beribu alasan.
Anglung-angleng ganda unén ombyong-ombyong - Orang di pegunungan sudah mulai menyebar padi di huma.
Angon angin - Orang yang dapat mencari waktu yang baik.
Angon iriban - Melihat mimik wajah orang yang akan dihubungi.
Angon mangsa - Orang yang dapat mencari waktu yang baik.
Angon ulat - Melihat mimik wajah orang yang akan dihubungi.
Angon ulat ngumbar tangan - Orang yang bertujuan buruk, mengawaskan pandangan orang lain jika terlena tangannya mengambil barang orang lain.
Angorong pasanakan - Orang yang suka perempuan tidak peduli istri sanak-saudara digauli.
Angun-angun angadu pucuking eri - Pemegang peradilan.
Apatra ina pracaya - Mengadili dengan surat tertulis tanpa saksi.
Apepikat gantung - Hakim yang mengharapkan orang berselisih.
Apik kemripik nancang kirik - Orang yang berlagak suci (sok suci), dalam hatinya kotor.
Api ora - 1 Orang yang pura-pura tidak tahu akan sesuatu hal. 2 Mau, pura-pura tidak mau.
Arep jamuré emoh watangé - Orang yang ingin keuntungan, namun tidak mau terlibat.
Asaraya sudama - Orang memberi saran/bantuan kepada penjahat.
Asor timbang - 1 Orang kecil berlawanan orang besar. 2 Sama pintar dalam satu bidang pengetahuan, tapi kalah dalam bidang lain.
Asta candhala - Orang berkelahi.
Asu rebut balung - 1 Orang yang merebutkan barang kecil tak berharga. 2 Orang yang saling membantah hingga ramai.
Asu munggah ing papahan - Pria yang mengawini mantan istri kakaknya.
Asuwala saksi - 1 Saksi yang tidak disetujui dalam hati. 2 Bertentangan dengan saksi.
Ateken saksi - Orang yang bertengkar karena laporan saksi.
Ati bengkong oleh oncong - Orang yang bertujuan jelek mendapatkan jalan.
Atoya marta - Orang yang kendor dalam ucapannya (nyalinya kendor).
Awak pendhek budi ciblek - Orang kecil berbudi rendah.
Awasali saksi - Bersaksikan anak (saksi hanya satu orang) sehingga kesaksiannya tidak sah.
Sumber: Mardiwarsito, L.1992.Peribahasa Dan Saloka Jawa.Jakarta:BalaiPustaka
Komentar