Langsung ke konten utama

Corat Coret Di Toilet - Eka Kurniawan

Peribahasa Dan Seloka Bahasa Jawa : T

Talebak-talebik - Tidak merata.

Tamba kangen - Segala tinggalan orang yang akan berpergian.

Tamba kesel - Berbagi makanan untuk orang/tamu yang datang dari jauh.

Tambal butuh - Barang sesuatu sebagai pengganti barang lain yang diperlukan.

Tambang parantian - Tidak karuan tempat tinggal dan rumahnya.

Tambung laku - Perbuatan samar/mata-mata; pura-pura.

Tantan (tahan-tahan) tuman - Tahan terhadap sesuatu hal karena telah biasa.

Tan wrin baya - Orang menghunus senjata tajam di jalan sehingga mengenai orang lewat.

Taruh niteh cute - Orang yang mendapat malu.

Tatarapan raja pepati - Orang tertuduh membunuh tidak terbukti.

Tebah tembung - Orang yang mempunyai permintaan memberitahu dahulu.

Tebu sauyun - Kesatuan dengan saudaranya.

Tebu wuluh socane - Orang yang memegang kekuasaan pengadilan.

Tekek mati ing ulone - Orang yang mendapat kesusahan karena ucapannya sendiri.

Tembang rawat-rawat - Berita yang belum jelas.

Tengu mangan brutune - Orang yang dipercaya menjaga barang akhirnya diambilnya.

Tepa selira - Mengukur diri sendiri.

Tepung ropoh sambung kalen - Bertentangga tunggal pagar/saluran air.

Tesmak batok - Orang tidak tahu mengaku tahu.

Tesmak dhingklik - Orang yang tidak tahu benda-benda di sekelilingnya.

Tesmak waktu - Orang yang tidak tahu benda-benda di sekelilingnya.

Tidha-tidha - Ragu-ragu.

Tiga kaapit ing sela - Orang yang lemah diapit dua pembesar.

Tigan sapatarangan - Kesatuan kekeluargaan.

Tikus mati ing elenge - 1 Orang yang kehabisan tempat berkunjung karena banyak musuh. 2 Penjahat yang tertangkap/terbunuh di rumah sendiri.

Timbule watu item, keleme prau gabus (keleme godhong aking) - Barang sesuatu yang tidak bisa diharapkan.

Timun jinara - 1 Mudah dikerjakan. 2 Tidak ada gunanya, sia-sia.

Timun mungsuh duren - Orang kecil bermusuhan dengan orang besar.

Timun wungkuk jaga imbuh - Orang yang tidak dihitung, hanya tambahan jika diperlukan.

Tinaker wareg - 1 Orang yang dicaci maki habis-habisan. 2 Ditantang boleh memilih menggunakan senjata apa pun.

Tinggal kokoh - Orang yang meninggalkan pekerjaan.

Tinggal tapak jero - Orang yang mengingkari janji.

Tirta candra geni raditya - Perumpamaan sifat-sifat hakim dalam pengadilan hendaknya teliti dalam kebenaran.

Tirta kasurung pika - Hakim ditamui oleh orang yang saling gugat.

Titik melik - Barang hilang ditemukan di tempat orang lain.

Titi mantri - Hakim yang jujur.

Titi daging saereb - Anak perempuan yang diperistri orang lain.

Titir pinajaraken - Undang-undang atau peraturan negara yang disiarkan dari mulut ke mulut.

Titir udan awu - Bunyi titir yang kemana-mana.

Tlenong-tlening - Pembagian tidak adil, pilih kasih.

Tulung amenthung - Orang memberi pertolongan, awalnya membuat suka hati yang ditolong, tetapi belakangan membuat kesusahan.

Tulung naga grahan tan wruh ing baya pejah tan wikara - Orang yang dimintai bantuan orang tergugat.

Tumambuh - Orang yang pura-pura tidak tahu tentang suatu hal.

Tumangga macan - Bertentangga dengan orang yang merusak negara.

Tumbak cucukan - Orang yang suka mengadudomba atau mengadu.

Timbuk kenceng - Orang desa mendapat tugas pekerjaan atau yang dibebaskan dari kewajiban perang.

Tumbu oleh tutup - 1 Orang mendapatkan jodoh. 2 Orang yang mempunyai sahabat sejati.

Tumpak ponjen - Barang sesuatu yang dikerahkan mati-matian/habis-habisan.
Tumpang suh - Pekerjaan.

Tuna dungkap - Cita-cita/maksud yang tidak tercapai.

Tundha bema - Menambah bahaya/penderitaan.

Tunjung tumerap (tuwuh) ing sela - Mustahil.

Tuntunan beruk - Orang yang pernah melakukan perbuatan hina.

Tunggakan kemadhuh - Bekas istri yang saling berseteru.

Tunggak jarak mrajak tunggak jati mati - Keturunan orang kecil menjadi orang besar.

Tunggak kalingan rone (rondon) - Orang yang bergosip orang lain ternyata ada saudaranya.

Tunggal banyu - Satu keluarga/satu guru.

Tunggal kokoh - Orang yang mencari pekerjaan.

Tunggal saajang - Orang berumah tangga tunggal halaman.

Tunggal sene - Orang yang tunggal keluarga/guru.

Turu dikebuti - Orang yang sudah enak hidupnya.

Tutur pinajarake - Perkataan mulut dari mulut.

Sumber: Mardiwarsito, L.1992.Peribahasa Dan Saloka Jawa.Jakarta:BalaiPustaka

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Nama-nama Tai

Sega, beras yang ditanak Apa benar bahasa Jawa itu terlalu 'manut' ke bahasa Indonesia maupun bahasa Inggris? Tampaknya ada benarnya juga, bahasa Jawa terpengaruh/meminjam banyak kosa kata dari bahasa Indonesia maupun bahasa Inggris. Kekurangan kosakata dalam bahasa Jawa memang kebanyakan untuk hal-hal seperti teknologi ataupun hal lainnya. Jangan berkecil hati untuk penutur bahasa Jawa di seluruh dunia! Perlu diingatkan bahasa Jawa mempunyai keunikan tersendiri, misalnya saja untuk belajar bahasa Jawa 'satu paket' atau juga keseluruhan dari bahasa kasar/ngoko, bahasa sedang/madya hingga bahasa halus/kromo, sama saja belajar tiga bahasa!! Bayangkan belajar tiga bahasa, apa gak repot ya?! Itulah keistimewaan bahasa Jawa. Bersyukur! Berbagai keistimewaan bahasa Jawa juga terdapat di istilah-istilah yang sangat detail/spesifik pada suatu beda yang mengalami sebuah perubahan sedikit maupun perubahan besar. Misalnya saja untuk rangkaian nama dari sebuah padi/po...

Mengenal Tanaman Kangkung Bandung (Kangkung Pagar)

Kangkung Bandung, sudah tahu tanaman ini? Menurut buku  biologi tanaman ini berasal dari Amerika Latin (Colombia, Costa Rica). Ciri tanaaman ini tumbuh tidak terlalu tinggi cuma sekitar satu meter sampai dua meter maksimal tumbuhnya. Kangkung Bandung tidak bisa dimakan layaknya kangkung rabut atau kangkung yang ditanam di atas air. Bentuk daun menyerupai kangkung yang bisa dimasak (bentuk hati) begitu juga dengan bentuk bunganya. Bunganya berbentuk terompet berwarna ungu muda terkadang juga ada yang berwarna putih. Batang Kangkung Bandung cukup kuat sehingga memerlukan tenaga cukup untuk memotongnya (tanpa alat).  Tanaman Kangkung Bandung Sebagai Patok Alami Pematang Sawah Fungsi dan manfaat Kangkung Bandung sendiri belum diketahui banyak, beberapa sumber mengatakan tanaman ini bisa dijadikan obat dan dijadikan kertas. Pada umumnya masyarakat desa menjadikan Kangkung Bandung sebagai tanaman untuk ciri (patok) batas antar pemantang sawah. Daya tumbuh tanaman ini cuk...

Menegang dan Mengeras Oleh Nyai Gowok

Ah...sialan! Padahal aku sudah kenal buku ini sejak Jakarta Islamic Book Fair tahun 2014 lalu! Menyesal-menyesal gak beli saat itu, kupikir buku itu akan sehambar novel-novel dijual murah. Ternyata aku salah, kenapa mesti sekarang untuk meneggang dan mengeras bersama Nyai Gowok. Dari cover buku saya sedikit kenal dengan buku tersebut, bang terpampang di Gramedia, Gunung Agung, lapak buku di Blok M dan masih banyak tempat lainnya termasuk di Jakarta Islamic Book Fair. Kala itu aku lebih memilih Juragan Teh milik Hella S Hasse dan beberapa buku agama, yah begitulah segala sesuatu memerlukan waktu yang tepat agar maknyus dengan enak. Judul Nyai Gowok dan segala isinya saya peroleh dari podcast favorit (Kepo Buku) dengan pembawa acara Bang Rame, Steven dan Mas Toto. Dari podcast mereka saya menjadi tahu Nyai Gowok dan isi alur cerita yang membuat beberapa organ aktif menjadi keras dan tegang, ah begitulah Nyi Gowok. Jujur saja ini novel kamasutra pertama yang saya baca, sebelumnya tidak pe...