Bacin-bacin yèn iwak - Meskipun buruk masih saudara, tentu ada bedanya.
Badhigul angenè - Orang bodoh berlagak pandai agar mendapatkan bantuan orang lain.
Bahni anempuh toya - Orang menggugat-gugat setelah ada penyelesaian.
Bahni maya pramana - Orang menjawab gugatan/tuduhan dengan kata-kata pengumuman.
Bakul tikus - Orang berjualan di rumah saja karena kekurangan modal dan sering merugi.
Bakul timpuh - Orang yang membuat barang kemudian dijual di rumah saja.
Baladewa ilang gapitè - Orang besar atau kuat hilang keluhurannya/kekuatannya.
Balik bol - 1 Yang di atas menjadi di bawah dan di bawah menjadi di atas. 2 Yang muda dalam hubungan kerabat menjadi tua yang tua menjadi muda dalam status keluarga.
Balung peking - Orang lemah, tak berdaya, tidak berkuasa.
Balung tinumpuk - Dua anak dinikahkan dalam hari yang sama.
Bandhol ngrompol - Orang nakal berkumpul dengan orang nakal.
Bang-bang alum-alum (Pangalum-alum) - Bertanggung jawab atas keamanan dan kemakmuran negara, menghapuskan segala huru-hara.
Bangsa parosa - mengambil barang orang lain tanpa memberi tahu atau minta izin.
Banyu pinerang - Keretakan persaudaraan tentunya akan pulih kembali.
Banyu sinaring - Orang yang sangat waspada.
Bapa kasulah anak kapolah - anak yang berkewajiban atau harus bertanggung jawab atas perkara ayahnya.
Bara tan bara - Agaknya tidak sama sekali.
Basa candhala - Orang yang saling mencaci maki.
Basa kapracandha - Hakim menerima laporan dari seseorang dari seseorang tersangka, akan tetapi belum digugat.
Basa parudha - Orang yang saling mencaci maki.
Bathang (ng)ucap-ucap - Dua orang berpergian jauh, menempuh jalan yang gawat.
Bathok bolu isi madu - Orang rendah, tetapi mempunyai kepandaian.
Bau kapinè - Tidak adil.
Bèbèk mungsuh mliwis - Orang pandai bermusuhan dengan orang pandai, tapi kalah akal.
Bebisik nguwuh-uwuh - Hendak berbuat rahasia, namun kurang hati-hati akhirnya semua orang tahu.
Bengja kemayang - Orang yang mendapatkan kebahagiaan atau keuntungan bertumpuk-tumpuk.
Belah aji - Orang kehilangan barang milik yang dipertaruhkan kepada orang lain, mendapat ganti separo harga nilai barang yang hilang tersebut.
Belo melu Seton - Orang yang ikut dalam pekerjaan yang bukan tugasnya atau tidak dipahaminya.
Beluk ananjak - Orang membuta tuli.
Benceng cèwèng - 1 Orang yang susah konsentrasi. 2 Tidak sesuai, berselisih kehendak dan pendapat.
Bedhol gecing - Barang yang harusnya lurus tapi ada yang bengkok atau njedul.
Beras wutah arang mulih marang takeré - Segala sesuatu yang sudah pindah dari tempatnya jika dikembalikan tidak seperti sedia kala.
Berbudi bawa leksana - Orang yang berhati besar, ucapannya selalu dilaksanakan.
Bima akutha wesi - 1 Orang yang keras hati. 2 Orang kuat, tinggal di tempat yang kuat pula.
Bima para sama - Hakim pilih kasih.
Bindopaya (Binda upaya) - Hakim menakut-nakuti tersangka.
Bocah wingi sore - Orang yang tidak mempunyai kemampuan, dianggap seperti anak baru lahir/bayi.
Bolu rambatan lemah - Perkara yang membabit-babitkan tak ada habisnya.
Bonggan gawé - Mengerjakan sesuatu pekerjaan bukan tugasnya, atau mempedulikan perkara yang tidak ada sangkut-pautnya dengan dirinya, kemudian mendapat kesulitan.
Brakatha angkara geni - Orang yang mendapatkan kecelakaan karena terpincut rupa.
Brakithi angkara madu - Orang yang tewas atau mendapatkan petaka karena pamrih.
Brama corah (Brama api) - 1 Penjahat berkelahi kemudian saling menggugat. 2 Orang yang dituduh penjahat, tapi orang itu sudah tobat.
Bramana kandha - Orang yang memenuhi janjinya.
Bramara mangun lingga - Lelaki yang berlagak baik di depan perempuan.
Brawak-bruwuk - Mengambil barang milik orang lain.
Bréwa-brewo - Orang yang tidak suka berpakaian rapi, bagus, teratur.
Breya-breyo - Tidak teratur.
Bubak kawah - Mengawinkan anak sulung.
Bubuk oleh eleng - Orang yang mempunyai maksud mendapatkan kesempatan.
Budhug mumuk - Orang yang suka makan dan tidur saja.
Bumi pinendhem - Orang yang rendah hati.
Bunthel kadut ora nginang ora udut - 1 Orang kelaparan. 2 Orang melarat, miskin.
Bungahè kaya nunggang jaran ebeg-ebegan - Girang yang luar biasa hingga lupa diri dan sekelilingnya.
Byung-byung tawon kambu - Orang yang berkumpul tidak tahu tujuan sebenarnya (hanya ikut-ikut saja).
Sumber: Mardiwarsito, L.1992.Peribahasa Dan Saloka Jawa.Jakarta:BalaiPustaka
Komentar