Padu (madu) balung tanpa isi - Pertengkaran yang tidak ada manfaatnya.
Padu jiwa dikanthongi - Orang pandai membantah/berdebat.
Padune kaya welut dilengani - Orang yang tidak dapat dipegang ucapannya.
Padune ngeri - Perkataanya menyakitkan hati.
Padhang atapa - Orang jujur berbuat apa adanya.
Pager klaras - Pelayan yang tidak dapat dipercaya.
Pait getir - Segala kesulitan dan rintangan.
Paksi angkara asmana - Orang yang celaka karena keserakahannya.
Palang mangan tandur - Orang yang dipercaya menjaga barang akhirnya mrngambilnya.
Pambabar tutur - Biaya laporan pembunuhan diambil dari sumbangan masyarakat sekitar rumah duka.
Pamedhot kenteng - Biaya orang yang saling gugat di luar batas.
Pampang-pumpung - Orang yang mau mengambil paksa barang orang lain.
Pancuran kaapit sendhang - Tiga bersaudara; satu lelaki dua perempuan.
Pandengan lan srengenge - Orang kecil bermusuhan dengan orang besar.
Pandhan isi pendhonga - Wanita bangsawan hamil.
Pandhitaning endog - Rohaniawan yang kotor hatinya.
Pandhitaning hantelu - Rohaniawan yang kotor hatinya.
Pandhitaning hantiga - Rohaniawan yang kotor hatinya.
Para putra sana - Hakim yang menganggap orang berselisih seperti anak sendiri.
Panglubar - Biaya penyelesaian perkara.
Pasang prabu linukawat - Banyak.
Patra kesisan - Seseorang yang tertuduh yang telah dicatat di lain waktu memberikan keterangan yang berbeda.
Patra laksana amangun satmata - Orang yang menggugat karena meminjamkan uang dengan kesaksian palsu.
Pathok bangkrong/bangkrung - Orang menawarkan barangnya tidak boleh kurang sedikit pun.
Pecel alu - Orang yang berbudi pekerti kaku.
Pecruk tunggu bara - Orang yang dipercaya menjaga kegemarannya. Kegemaran dalam arti barang haram seperti narkoba, miras dll.
Peking buntut merak - Perkara kecil lama-lama menjadi besar.
Perang batin - Orang bercekcok dengan surat menyurat.
Perang lair - Orang berperang hanya ikut-ikutan orang banyak.
Pet poeng - Sahabat yang biasa saling mengunjugi tiba-tiba tidak.
Pethuk sungut - Berkenalan dari jauh hanya saling mengirimkan pesuruh.
Pethuk pederakan - Orang urakan tidak tahu asal muasalnya.
Pidak sikil - Orang yang sudah seia sekata Dan saling mengerti.
Pidak sikil jawil mungkur - Orang yang sudah seia sekata Dan saling mengerti.
Pilih kasih - Tidak membagi kasih, tidak adil.
Pilih-pilih tebu - Orang yang menolak barang buruk, menerima barang yang lebih buruk lagi.
Pil pol - Orang kikir.
Pira bara - 1 Alangkah baiknya jika. 2 Berapa biaya untuk.
Pisah kebo - Suami istri berpisah tetapi belum cerai secara resmi.
Pithik trondol dibubuti - Sudah miskin diambil barangnya.
Pithik trondol diumbar ing padaringan - 1 Orang miskin dipercaya menyimpan uang. 2 Durjana diberitahu tempat menyimpan uang.
Pithik trondol saba ing lumbung - Orang miskin diserahi menyimpan harta benda.
Popo anyalawati - Penduduk yang tidak mau melacak lari penjahat, mendapatkan dugaan bersekutu dengan penjahat.
Praja kabali murda - Raja menggugat rakyatnya.
Pralingga - Orang yang digugat meminjam uang, mengakui dan berjanji akan mengembalikan.
Prawan gandhor - Anak perempuan leas menjadi besar.
Perawan kencur - Anak perempuan hampir dewasa.
Prawan sunthi - Anak perempuan hampir dewasa.
Prawata bramantara - Orang membicarakan keburukan orang lain.
Pringga raksa - 1 Orang mendengar bahwa dia akan digugat seseorang lalu mendahului melapor ke hakim. 2 Orang yang mempunyai perkara mendapatkan bantuan dari hakim.
Pring sadhapur - Hakim sekerabat.
Punjul ing apapak - Orang melebihi sesama dalam hal kepandaian.
Punuk ati - Orang suka dipuji.
Pupuk bawang - Orang disamakan dengan anak-anak.
Pupur sadurunge benjut - Berpayung sebelum hujan.
Pupur uwis benjut - Berwaspada sesudah mengalami malapetaka.
Sumber: Mardiwarsito, L.1992.Peribahasa Dan Saloka Jawa.Jakarta:BalaiPustaka
Komentar