Langsung ke konten utama

Corat Coret Di Toilet - Eka Kurniawan

Peribahasa Dan Seloka Bahasa Jawa : D

Dadia banyu suthik nyawuk - Orang yang sudah menjadi musuh, menegur pun tak mau.

Dadia dalan suthik ngambah - Orang yang sudah menjadi musuh, menegur pun tak mau.

Dadia suket suthik nyenggut - Orang yang sudah menjadi musuh, menegur pun tak mau.

Dadia watu suthik njupuk - Orang yang sudah menjadi musuh, menegur pun tak mau.

Dadi ceplak andheng-andheng - Orang yang membuat aib keluarga.

Dadi landhesan - Orang yang akhirnya dipersakahkan atau dicerca pertanyaan.

Dagang tuna andum bathi - Orang yang berbuat baik atau beramal dengan perantara orang lain.

Dahwen pati open - Orang yang suka mencampuri urusan orang lain dan mengambil barang kecil-kecil.

Dalan gawat becik disimpangi - Orang yang rewel, susah, sebaiknya dihindari.

Damar kitu dah - Orang yang tidak didakwa/tertuduh merasa menjadi tertuduh.

Darma sulaksana - Orang yang melaksanakan keadilan.

Denta denti kusuma warsa sarira cakra - adil.

Derep tinggal tumpukan - Orang yang mengerjakan pekerjaan untuk mendapatkan upah, namun baru setengah kerja sudah pergi sehingga tidak mendapatkan upah.

Dewa tan owah - Raja yang adil.

Diatap gang - Direbut paksa.

Dibeciki ambalang - Diberi kebaikan dibalas dengan keburukan.

Dicekoki indhing - Celana dalam perempuan saat haid.

Dicuthala kaya cacing - Orang yang sudah mantap dalam pengabdian.

Dieletna sagara gunung sap tilu - Jodoh yang sudah pasti.

Digadhung - Orang yang tertipu.

Digawe pitik putih raga tanpa mule - Orang mempunyai sesuatu keahlian tidak ada yang akrab padanya, hanya jika diperlukan baru dicari.

Digebyah uyah - Dipukul sama rata/sama rata.

Digedhongana dikuncenana - Orang yang sudah bersandar pada takdir.

Digetak angop - Orang yang diperlukan serba mendadak.

Dijuju kaya manuk - Orang yang dipelihara dan diberi makan sekenyang-kenyangnya.

Dikayu-alakaké - Barang/pekerjaan yang dipantang/dihindari.

Dikebo ranggah - Orang yang dijadikan kurban.

Dikebo siji - Orang dirampok dengan senjata tajam.

Dikempita kaya wade dijujuna kaya manuk - Orang yang dipelihara baik-baik.

Dikempita kaya wade - Orang yang dipelihara baik-baik.

Dinulang mangap - Orang yang diberi makan banyak.

Disaponana erek, dibendhènana emung - 1 Menyiarkan perintah. 2 Mengoar-ngoarkan kepintaran orang lain.

Ditunggakaké - Orang yang tidak dipedulikan/diabaikan.

Dolanan ula mandi - Membuat diri celaka.
Drana laba - Orang yang sabar dalam tutur katanya.

Dreman golek momongan - Sudah punya kerjaan, mencari pekerjaan lainnya.

Dudu berase ditemuparake - Ikut menyambung bicara atau mengajukan saran tapi keluar dari masalah.

Dudu sanak dudu kandang yen mati melu kélangan - Suami istri sehidup semati.

Dudutan lan aculan - Orang yang bersepakat berbuat jahat/tidak baik, pura-pura tidak tahu/tidak saling kenal.

Dugang mirowang - Mula-mula membantu akhirnya menjadi musuh.

Dur angkara alun-alun - Penjahat mati oleh alun-alun.

Durga amurang karta - 1 Raja melanggar perintahnya. 2 Hakim melanggar keadilan dalam pengadilan.

Durga anganggas kara (anganggas ukara) - Orang yang menganggu pengadilan atau berlaku kurang ajar pada hakim.

Durga ngangsa-ngangsa - Orang tamak.

Durjana amati raga - Penjahat bertekad mati.

Durkara saksi - Saksi berselisih dengan saksi yang lainnya.

Durniti ganda rasa - Ganjaran/balasan.

Durniti wiku manik retna adi - Orang pandai tidak mau mengajarkan ilmunya.

Durung bisa ngaku pecus - Orang yang sok pinter, angkuh.

Durung bisa sisi - Orang yang dianggap dungu/bodo.

Durung candhuk acandhak - 1 Belum menangkap masalah, belum masuk/nyambung ke pembicaraan. 2 Belum pernah berkenalan tapi sok akrab.

Durung ilang pupuk lempuyangè - Orang yang disamakan dengan anak kecil.

Sumber: Mardiwarsito, L.1992.Peribahasa Dan Saloka Jawa.Jakarta:BalaiPustaka

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Nama-nama Tai

Sega, beras yang ditanak Apa benar bahasa Jawa itu terlalu 'manut' ke bahasa Indonesia maupun bahasa Inggris? Tampaknya ada benarnya juga, bahasa Jawa terpengaruh/meminjam banyak kosa kata dari bahasa Indonesia maupun bahasa Inggris. Kekurangan kosakata dalam bahasa Jawa memang kebanyakan untuk hal-hal seperti teknologi ataupun hal lainnya. Jangan berkecil hati untuk penutur bahasa Jawa di seluruh dunia! Perlu diingatkan bahasa Jawa mempunyai keunikan tersendiri, misalnya saja untuk belajar bahasa Jawa 'satu paket' atau juga keseluruhan dari bahasa kasar/ngoko, bahasa sedang/madya hingga bahasa halus/kromo, sama saja belajar tiga bahasa!! Bayangkan belajar tiga bahasa, apa gak repot ya?! Itulah keistimewaan bahasa Jawa. Bersyukur! Berbagai keistimewaan bahasa Jawa juga terdapat di istilah-istilah yang sangat detail/spesifik pada suatu beda yang mengalami sebuah perubahan sedikit maupun perubahan besar. Misalnya saja untuk rangkaian nama dari sebuah padi/po...

Mengenal Tanaman Kangkung Bandung (Kangkung Pagar)

Kangkung Bandung, sudah tahu tanaman ini? Menurut buku  biologi tanaman ini berasal dari Amerika Latin (Colombia, Costa Rica). Ciri tanaaman ini tumbuh tidak terlalu tinggi cuma sekitar satu meter sampai dua meter maksimal tumbuhnya. Kangkung Bandung tidak bisa dimakan layaknya kangkung rabut atau kangkung yang ditanam di atas air. Bentuk daun menyerupai kangkung yang bisa dimasak (bentuk hati) begitu juga dengan bentuk bunganya. Bunganya berbentuk terompet berwarna ungu muda terkadang juga ada yang berwarna putih. Batang Kangkung Bandung cukup kuat sehingga memerlukan tenaga cukup untuk memotongnya (tanpa alat).  Tanaman Kangkung Bandung Sebagai Patok Alami Pematang Sawah Fungsi dan manfaat Kangkung Bandung sendiri belum diketahui banyak, beberapa sumber mengatakan tanaman ini bisa dijadikan obat dan dijadikan kertas. Pada umumnya masyarakat desa menjadikan Kangkung Bandung sebagai tanaman untuk ciri (patok) batas antar pemantang sawah. Daya tumbuh tanaman ini cuk...

Menegang dan Mengeras Oleh Nyai Gowok

Ah...sialan! Padahal aku sudah kenal buku ini sejak Jakarta Islamic Book Fair tahun 2014 lalu! Menyesal-menyesal gak beli saat itu, kupikir buku itu akan sehambar novel-novel dijual murah. Ternyata aku salah, kenapa mesti sekarang untuk meneggang dan mengeras bersama Nyai Gowok. Dari cover buku saya sedikit kenal dengan buku tersebut, bang terpampang di Gramedia, Gunung Agung, lapak buku di Blok M dan masih banyak tempat lainnya termasuk di Jakarta Islamic Book Fair. Kala itu aku lebih memilih Juragan Teh milik Hella S Hasse dan beberapa buku agama, yah begitulah segala sesuatu memerlukan waktu yang tepat agar maknyus dengan enak. Judul Nyai Gowok dan segala isinya saya peroleh dari podcast favorit (Kepo Buku) dengan pembawa acara Bang Rame, Steven dan Mas Toto. Dari podcast mereka saya menjadi tahu Nyai Gowok dan isi alur cerita yang membuat beberapa organ aktif menjadi keras dan tegang, ah begitulah Nyi Gowok. Jujur saja ini novel kamasutra pertama yang saya baca, sebelumnya tidak pe...