Dadia banyu suthik nyawuk - Orang yang sudah menjadi musuh, menegur pun tak mau.
Dadia dalan suthik ngambah - Orang yang sudah menjadi musuh, menegur pun tak mau.
Dadia suket suthik nyenggut - Orang yang sudah menjadi musuh, menegur pun tak mau.
Dadia watu suthik njupuk - Orang yang sudah menjadi musuh, menegur pun tak mau.
Dadi ceplak andheng-andheng - Orang yang membuat aib keluarga.
Dadi landhesan - Orang yang akhirnya dipersakahkan atau dicerca pertanyaan.
Dagang tuna andum bathi - Orang yang berbuat baik atau beramal dengan perantara orang lain.
Dahwen pati open - Orang yang suka mencampuri urusan orang lain dan mengambil barang kecil-kecil.
Dalan gawat becik disimpangi - Orang yang rewel, susah, sebaiknya dihindari.
Damar kitu dah - Orang yang tidak didakwa/tertuduh merasa menjadi tertuduh.
Darma sulaksana - Orang yang melaksanakan keadilan.
Denta denti kusuma warsa sarira cakra - adil.
Derep tinggal tumpukan - Orang yang mengerjakan pekerjaan untuk mendapatkan upah, namun baru setengah kerja sudah pergi sehingga tidak mendapatkan upah.
Dewa tan owah - Raja yang adil.
Diatap gang - Direbut paksa.
Dibeciki ambalang - Diberi kebaikan dibalas dengan keburukan.
Dicekoki indhing - Celana dalam perempuan saat haid.
Dicuthala kaya cacing - Orang yang sudah mantap dalam pengabdian.
Dieletna sagara gunung sap tilu - Jodoh yang sudah pasti.
Digadhung - Orang yang tertipu.
Digawe pitik putih raga tanpa mule - Orang mempunyai sesuatu keahlian tidak ada yang akrab padanya, hanya jika diperlukan baru dicari.
Digebyah uyah - Dipukul sama rata/sama rata.
Digedhongana dikuncenana - Orang yang sudah bersandar pada takdir.
Digetak angop - Orang yang diperlukan serba mendadak.
Dijuju kaya manuk - Orang yang dipelihara dan diberi makan sekenyang-kenyangnya.
Dikayu-alakaké - Barang/pekerjaan yang dipantang/dihindari.
Dikebo ranggah - Orang yang dijadikan kurban.
Dikebo siji - Orang dirampok dengan senjata tajam.
Dikempita kaya wade dijujuna kaya manuk - Orang yang dipelihara baik-baik.
Dikempita kaya wade - Orang yang dipelihara baik-baik.
Dinulang mangap - Orang yang diberi makan banyak.
Disaponana erek, dibendhènana emung - 1 Menyiarkan perintah. 2 Mengoar-ngoarkan kepintaran orang lain.
Ditunggakaké - Orang yang tidak dipedulikan/diabaikan.
Dolanan ula mandi - Membuat diri celaka.
Drana laba - Orang yang sabar dalam tutur katanya.
Dreman golek momongan - Sudah punya kerjaan, mencari pekerjaan lainnya.
Dudu berase ditemuparake - Ikut menyambung bicara atau mengajukan saran tapi keluar dari masalah.
Dudu sanak dudu kandang yen mati melu kélangan - Suami istri sehidup semati.
Dudutan lan aculan - Orang yang bersepakat berbuat jahat/tidak baik, pura-pura tidak tahu/tidak saling kenal.
Dugang mirowang - Mula-mula membantu akhirnya menjadi musuh.
Dur angkara alun-alun - Penjahat mati oleh alun-alun.
Durga amurang karta - 1 Raja melanggar perintahnya. 2 Hakim melanggar keadilan dalam pengadilan.
Durga anganggas kara (anganggas ukara) - Orang yang menganggu pengadilan atau berlaku kurang ajar pada hakim.
Durga ngangsa-ngangsa - Orang tamak.
Durjana amati raga - Penjahat bertekad mati.
Durkara saksi - Saksi berselisih dengan saksi yang lainnya.
Durniti ganda rasa - Ganjaran/balasan.
Durniti wiku manik retna adi - Orang pandai tidak mau mengajarkan ilmunya.
Durung bisa ngaku pecus - Orang yang sok pinter, angkuh.
Durung bisa sisi - Orang yang dianggap dungu/bodo.
Durung candhuk acandhak - 1 Belum menangkap masalah, belum masuk/nyambung ke pembicaraan. 2 Belum pernah berkenalan tapi sok akrab.
Durung ilang pupuk lempuyangè - Orang yang disamakan dengan anak kecil.
Sumber: Mardiwarsito, L.1992.Peribahasa Dan Saloka Jawa.Jakarta:BalaiPustaka
Komentar