Ngabang bironi - Orang yang sedang sangat bingung.
Ngaben singating andaka - Mengadu domba orang besar sesama orang besar.
Ngadon-adoni - 1 Orang Orang yang mengadudomba. 2 Menghasut seseorang supaya marah.
Ngadu bata - Barang pekerjaan yang dapat memulihkan biaya pengeluaran.
Ngadu singating andaka - Mengadudomba orang besar.
Ngadhang kekucah - Orang yang mengharapkan pemberian hadiah dari orang tuanya.
Ngadhang tarka - Orang kehilangan barang atau uang di jalan, menuduh-nuduh orang lewat.
Ngadhep kebo gupak - Mendekati orang bertengkar/marah, bisa-bisa terlibat.
Ngadhep celeng boloten - Orang yang dekat pada pekerjaan yang buruk.
Ngaji mampang mumpung / Ngaji mumpung - Selagi ada kesempatan, sebaliknya dimanfaatkan.
Ngalap dho - Bermadukan guru (majikan, suami istri).
Ngalasake nagara - Orang yang menurut kehendak sendiri, mengabaikan hukum.
Ngalem legining gula - Memuji-muji orang kaya atau kepandaian orang ahli.
Ngamuk punggung - Orang merusak milik orang lain membabibuta.
Ngancur-ancuri - Orang yang membantu kehendak orang lain dengan kata-kata manis.
Ngandel tali gedebog - Orang percaya kepada orang yang tak dapat diandalkan.
Ngantuk nemu kethuk - Orang yang enak-enak, tidak bekerja atau tidak berusaha, mendapatkan keuntungan atau kebahagiaan.
Ngantuk ngadhep padhiyan (bedhiyang) - Orang yang tidak berwaspada terhadap sanjungan-sanjungan orang lain.
Nganglang pringga - Orang yang amat berhati-hati/waspada.
Ngangsu banyu ing kranjang - Orang berguru akan tetapi tidak menurut ajaran gurunya.
Nganyut tuwuh - Orang bersengaja bunuh diri.
Ngapus krama - Menipu dengan jalan yang halus.
Ngarang ulu - Perempuan yang kawin dengan mantan suami kakaknya.
Ngaru napung - 1 Orang bingung karena mendapatkan susahan bermacam-macam. 2 Orang marah-marah karena bermacam-macam sebab.
Ngaub wawar - Orang yang menghamba pada seseorang dengan hati yang selalu mengandung rasa was-was.
Ngaub ngawar-ngawar - Orang yang mengabdi kepeda orang yang tidak mempunyai kedudukan.
Ngawak-awakake - Orang yang sangat kaya bahasa (ucapan), kata-kata pribahasa, perumpamaan dll.
Ngayah aruna - Hakim mengambil keputusan tanpa perundingan dengan kawan-kawannya, jadi mengandalkan terangnya pikiran/ide.
Ngayawara - Orang yang berkata-kata tanpa patokan atau tidak ada arti/kenyataanya.
Ngebuk wong meteng - Orang berkuasa sewenang-wenang.
Ngebyuki ula - Orang yang bertengkar dengan mengeluarkan kata-kata pedas sehingga memperburuk suasana.
Ngedom sulam - Orang yang mengganti pekerjaan (sementara waktu), untuk mengganti karyawan yang cuti atau sakit.
Ngedhuk ngeruk - Orang yang sedang beruntung.
Ngegongi - Menyelangi perkataan untuk mengiyakan.
Ngelekake wong picak - Orang yang tidak tahu sesuatu hal, diberi tahu.
Ngeler tai ing bathok - Orang yang membongkar-bongkar hal yang memalukan.
Ngemping lara nggenjah pati - Orang yang sengaja menuju kebinasaan (bunuh diri).
Ngempukake watu - Orang yang tidak segan atau silau terhadap hal yang sulit.
Ngempukake watu atos - Orang yang tidak segan atau silau terhadap hal yang sulit.
Ngemut legining gula - Orang yang dipercaya dititipi barang setelah diminta sulit kembali, karena ingin memiliki.
Ngenaki sarak - 1 Orang mendapatkan perintah, sanggup mengerjakan tetapi tidak menepati. 2 Orang bermulut manis, hanya membuat senang hati orang yang meminta sesuatu tetapi tidak memenuhi.
Ngenongi - Menyelangi perkataan untuk mengiyakan.
Ngenteni kembanging watu item - Barang sesuatu yang tidak boleh ditunggu-tunggu (harus segera).
Ngentragnyana ambajra lindhu - Orang yang keras kepala sehingga tidak mau ditengahi, akhirnya menimbulkan keributan.
Ngepi ngeni - Orang yang berbuat kebaikan tetapi tidak tulus.
Ngepung wakul ambaya mangap - Musuh mengepung kota bertemu beteng.
Ngetukake (ngetukaken) poncoting tapih - Pria yang mengikuti istrinya.
Ngewal basa - Orang memutar balikan fakta.
Ngidak geni blubukan - Orang yang menempuh bahaya tidak berhati-hati.
Ngideki macan - Orang yang bercekcok dengan mengancam.
Ngikal padu - Orang yang pandai memutar balikan fakta.
Ngiket-ngiketi dhengkul - Orang yang mengambil hati bagi anak cucu.
Ngilani dhadha - Menghina orang.
Ngilang-ngilang prakara - Orang yang mengacu perkara orang lain atau perkara sendiri.
Ngilep-ngilep - Orang yang menghilangkan barang titipan.
Ngimbu cihna - Orang yang menyimpan bukti kejahatan tidak melapor.
Ngingu satru nglelemu mungsuh - Saudara/anak nakal yang masih tinggal serumah.
Ngisinake nyelekake dakar kuncup - Mempermalukan dan menempelak orang yang sudah kena malu.
Ngisor galeng dhuwur galeng - 1 Garis kekeluargaan. 2 Sanak-saudara dari pihak yang kecil.
Ngelaler wilis - Orang yang berperilaku hina.
Nglangi ing tengah mati ing pinggir - Barang sesuatu yang telah dikerjakan, tidak ditangani sampai selesai.
Nglangi mega - 1 Orang yang bisa masuk ke kawasan musuh. 2 Orang yang menjalankan secara halus.
Nglangkahi pundhak - Orang yang berhubungan dengan pemerintah tidak melalui lurahnya.
Nglangkahi titir - Melacak pencuri di wilayah hukum orang lain.
Ngleled (ngleles) eduk pinggiring dalan - Orang yang tidak mempunyai pendirian, selalu menuruti kata orang akhirnya jatuh pada ketidakbaikan.
Sumber: Mardiwarsito, L.1992.Peribahasa Dan Saloka Jawa.Jakarta:BalaiPustaka
Komentar