Wadhuk beruk - Orang yang suka makan, tidak ada kenyangnya.
Walat tambang - Orang menambat ternak orang lain, didakwa ternaknya melanggar anak kecil/makan tanaman.
Wastra bedhah kayu pokah - Orang luka dan patah tulangnya.
Wastra lungsed ing sampiran - Orang pandai tidak terpakai dalam pekerjaan.
Wangsa gereh - Mengerjakan pekerjaan secara bergantian.
Wangsa amindha mintaya - Orang yang melakukan pembunuhan di tanahnya sendiri.
Watang angodhe - Orang menggugat, lalu mengusulkan gugatan lagi.
Watang bubuken - 1 Terhentinya gugatan karena si penggugat sakit. 2 Tidak jadi menggugat karena sakit.
Watang putung - Gugatan terhenti lantaran si penggugat pergi.
Watang temper - Gugatan terhenti lantaran si penggugat meninggal.
Watang tuna - Gugatan yang tidak benar.
Wawalan banda - Bermusuhan dengan orang dhaif/lemah.
Wedang lelaku tumper cinawedan - Orang panas, dihindari oleh temannya sendiri.
Wedi ing wayangane dhewe - Orang yang berbuat tidak baik merasa ketahuan banyak orang hantinya was-was.
Wedi rai wani silit - Takut saat berhadapan langsung, berani saat orangnya sudah pergi.
Wedhus diumbar ing pakacangan - 1 Orang yang serba kekurangan diberitahu tempat harta benda. 2 Orang perempuan pingitan berperilaku tidak baik diberi tempat ramai.
Welas temahan lalis/ Welas wekasan lalis - Berbuat baik kepada seseorang, akhirnya mendapatkan sengsara kepada orang yang menerima pemberian itu.
Welut diedholi udhet - Tempat kepandaian dipameri kepandaian.
Weruh ing grubyung ora weruh ing rembung - Orang yang terikut-ikut barang sesuatu, akan tetapi tidak tahu asal mula pembicaraan.
Widara uleren - Lahirnya nampak bagus batinya buruk.
Wigih-wigih urang - Orang yang memegang barang sesuatu dengan rasa jijik.
Wilet sedana - Hakim meminta ruba kepada orang yang berperkara.
Wilut sabda biksana sandi upaya - Orang yang memberi keterangan berpihak pada hakim.
Wirang ambarang - Menunjukan rahasianya yang memalukan diri.
Wira paksa - Orang yang menggunakan kekuasaannya dengan angkuh.
Wisa dana - Hakim yang suka berkunjung ke rumah yang sedang saling menggugat.
Sumber: Mardiwarsito, L.1992.Peribahasa Dan Saloka Jawa.Jakarta:BalaiPustaka
Komentar