Langsung ke konten utama

Corat Coret Di Toilet - Eka Kurniawan

Filsafat Puasa: Nilai-nilai Rasional Islam

"Aku pergi ke negara barat aku lihat islam, tapi tidak melihat umat Islam, sementara saat aku pulang ke negara Islam aku melihat banyak sekali umat islam, namun tidak melihat Islam" Syeh Muhammad Abduh
Kalimat di atas mungkin juga sindiran, kritik, menginggatkan, atau menyadarkan kita sebagai umat Islam yang hidup pada zaman sekarang. Apakah kita sudah serius menjadi muslim, dan ingin mewujudkan nilai-nilai Islam dalam kehidupan. Cermatan Muhammad Abduh mengatakan bahwa nilai-nilai islam tumbuh di negara barat yang cinta keteraturan, kerapihan, kebersihan, keilmuan, saling menjamin keamanan dan yang lainnya. Islam sebenarnya sebenarnya bertujuan seperti itu, sementara negara-negara Islam nilai-nilai Islam tidak ada hanya konflik, saling maki, kekotoran, tidak aman, dan masalah lainnya. 

Konotasi ke-dua, ternyata nilai-nilai Islam itu baik dan bersifat universal. Orang-orang yang tidak kenal (tidak tersentuh) Islam bisa mewujudkan nilai-nilai hidup sesuai akal mereka dan lahirnya sangat islami. Itu menunjukkan ajaran Islam sangat rasional, universal dan mudah diterima. Sayangnya Kita umat Islam yang agak setengah-setengah mengimplementasikan nilai-nilai Islam. 

Islam memberikan nilai Rasional kepada manusia pada setiap ajarannya

Pada buku risalah tauhid milik Syeh Muhammad Abduh menjelaskan bawa Islam itu sempurna, Islam itu penyempurna agama-agama sebelumnya. Bukan berarti agama-agama sebelum sesat hanya saja sudah kadaluarsa. Namun Abduh menggambarkan fase-fase agama seperti fase tumbuhnya manusia:

1. Agama Yahudi sebagai fase anak-anak, Tuhan menurunkan agama Yahudi dengan berbagai perintah, banyaknya perintah ini seperti anak-anak yang harus diperintah dan ada larangan.

2. Agama Nasrani sebagai fase remaja, fase dimana akal berkembang, perasaannya semakin sensitive atau fase kemanusiaan. Nasrani ini seperti remaja yang titik tekan-nya pada kasih sayang.

3. Agama Islam sebagai fase dewasa, pada ajaran Islam sudah lengkap dengan berbagai larangan dan perintah dan kasih sayang. Hanya saja sempurnanya Islam kurang mampu diwujudkan oleh umat Islam.

Dari uraian di atas kita harapkan umat Islam berislam dengan serius, karena Islam mempunyai identitas. Sehingga terciptalah kejayaan Islam kembali.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Nama-nama Tai

Sega, beras yang ditanak Apa benar bahasa Jawa itu terlalu 'manut' ke bahasa Indonesia maupun bahasa Inggris? Tampaknya ada benarnya juga, bahasa Jawa terpengaruh/meminjam banyak kosa kata dari bahasa Indonesia maupun bahasa Inggris. Kekurangan kosakata dalam bahasa Jawa memang kebanyakan untuk hal-hal seperti teknologi ataupun hal lainnya. Jangan berkecil hati untuk penutur bahasa Jawa di seluruh dunia! Perlu diingatkan bahasa Jawa mempunyai keunikan tersendiri, misalnya saja untuk belajar bahasa Jawa 'satu paket' atau juga keseluruhan dari bahasa kasar/ngoko, bahasa sedang/madya hingga bahasa halus/kromo, sama saja belajar tiga bahasa!! Bayangkan belajar tiga bahasa, apa gak repot ya?! Itulah keistimewaan bahasa Jawa. Bersyukur! Berbagai keistimewaan bahasa Jawa juga terdapat di istilah-istilah yang sangat detail/spesifik pada suatu beda yang mengalami sebuah perubahan sedikit maupun perubahan besar. Misalnya saja untuk rangkaian nama dari sebuah padi/po

Menegang dan Mengeras Oleh Nyai Gowok

Ah...sialan! Padahal aku sudah kenal buku ini sejak Jakarta Islamic Book Fair tahun 2014 lalu! Menyesal-menyesal gak beli saat itu, kupikir buku itu akan sehambar novel-novel dijual murah. Ternyata aku salah, kenapa mesti sekarang untuk meneggang dan mengeras bersama Nyai Gowok. Dari cover buku saya sedikit kenal dengan buku tersebut, bang terpampang di Gramedia, Gunung Agung, lapak buku di Blok M dan masih banyak tempat lainnya termasuk di Jakarta Islamic Book Fair. Kala itu aku lebih memilih Juragan Teh milik Hella S Hasse dan beberapa buku agama, yah begitulah segala sesuatu memerlukan waktu yang tepat agar maknyus dengan enak. Judul Nyai Gowok dan segala isinya saya peroleh dari podcast favorit (Kepo Buku) dengan pembawa acara Bang Rame, Steven dan Mas Toto. Dari podcast mereka saya menjadi tahu Nyai Gowok dan isi alur cerita yang membuat beberapa organ aktif menjadi keras dan tegang, ah begitulah Nyi Gowok. Jujur saja ini novel kamasutra pertama yang saya baca, sebelumnya tidak pe

Mengenal Tanaman Kangkung Bandung (Kangkung Pagar)

Kangkung Bandung, sudah tahu tanaman ini? Menurut buku  biologi tanaman ini berasal dari Amerika Latin (Colombia, Costa Rica). Ciri tanaaman ini tumbuh tidak terlalu tinggi cuma sekitar satu meter sampai dua meter maksimal tumbuhnya. Kangkung Bandung tidak bisa dimakan layaknya kangkung rabut atau kangkung yang ditanam di atas air. Bentuk daun menyerupai kangkung yang bisa dimasak (bentuk hati) begitu juga dengan bentuk bunganya. Bunganya berbentuk terompet berwarna ungu muda terkadang juga ada yang berwarna putih. Batang Kangkung Bandung cukup kuat sehingga memerlukan tenaga cukup untuk memotongnya (tanpa alat).  Tanaman Kangkung Bandung Sebagai Patok Alami Pematang Sawah Fungsi dan manfaat Kangkung Bandung sendiri belum diketahui banyak, beberapa sumber mengatakan tanaman ini bisa dijadikan obat dan dijadikan kertas. Pada umumnya masyarakat desa menjadikan Kangkung Bandung sebagai tanaman untuk ciri (patok) batas antar pemantang sawah. Daya tumbuh tanaman ini cukup baik d