Langsung ke konten utama

Corat Coret Di Toilet - Eka Kurniawan

Filsafat Puasa: Puasa Dan Hakekat Manusia

Lebih mengenal Allah dengan mengenal diri sendiri

Mumpung kita dalam bulan puasa, mumpung rohani Kita dekat dengan Allah, mumpung ada kelonggaran-kelonggaran Dan kemudahan-kemudahan saat berpuasa, maka kita lanjutkan kajian kita untuk bertafakur, bermuhasabah, dan yang lainnya. Kali ini kita akan membahas bagaimana hubungan aku sebagai manusia dengan Allah, siapa aku, dan apa hubungan-nya dengan alam semesta dan apa hakekat diriku. Ada yang bilang "Barang siapa mengenal dirinya maka dia mengenali Tuhan-nya". 

Jika kita menelusuri hakekat manusia dalam khazanah tradisi filsafat islam akan kita temukan manusia itu dalam pandangan para filosof muslim setidaknya punya tiga hakekat, makna keberadaan yang esensial di muka bumi ini, diantaranya:

1. Manusia adalah tujuan akhir penciptaan, banyak disebut di banyak ayat bahwa Allah menciptakan bagi kita semua yang ada di bumi ini, dulu Allah menciptakan Adam setelah bumi siap untuk dihuni oleh manusia. Dan bahkan nanti ada filsuf yang bernama Ibn Rusyd mengatakan bahwa di antara bukti adanya Tuhan yakni bumi ini begitu cocok dengan kehidupan manusia, alam semestanya begitu pas dengan manusia untuk membangun peradabannya. Secara ilustrasi bisa digambarkan, misalnya: jarak antara matahari dan bumi itu sangat pas sehingga manusia bisa tinggal dengan nyaman, seandainya sedikit lebih dekat atau sedikit lebih jauh mungkin manusia tidak bisa hidup di muka bumi ini. Kalau bumi ini agak dekat sedikit jaraknya dengan matahari, mungkin bumi suhunya akan terlalu panas bagi manusia, bisa jadi manusia tidak bisa hidup, sementara jika sedikit lebih jauh maka bumi akan dingin dan kemungkinan beku. Ada cerita bahwa beberapa juta tahun yang lalu kita kenal ada mahluk yang sangat ganas di bumi yakni dinosaurus dan saat manusia hidup di bumi, mahluk-mahluk ganas itu tidak hidup lagi sehingga manusia aman.

2. Manusia adalah mikro kosmos, dalam bahasa jawa disebut jagat cilik (dunia kecil atau alam semesta yang kecil). Dalam diri manusia ada unsur alam semesta, sehingga alquran menyarankan untuk membaca diri kita sendiri, jika kita membaca diri sendiri sehingga mengenal alam semesta dan Allah. Manusia tumbuh berkembang biak ada unsur nabati, dalam diri manusia juga ada unsur-unsur fisik, unsur mineral, di dalam diri manusia bahkan ada unsur hewan, malaikat, setan, dan lain sebagainya. Oleh karena unsur-unsur tersebut manusia disebut mikro kosmos. Demokritos, seorang filsuf Yunani mengatakan bahwa alam semesta diciptakan dari unsur api, udara, tanah dan udara; uniknya ke-empat unsur itu dimiliki oleh manusia. Dalam manusia ada unsur api (hasrat, hawa nafsu) dan contoh yang lainnya. Manusia juga diberikan keistimewaan berupa akal, budi bahasa, sehingga menjadikan satu-satunya mahluk yang dapat berbicara dan berbahasa. Di luar manusia, mahluk lain tidak berbahasa atau berbicara semua bunyinya sama (diulang-ulang).

3. Cermin Tuhan di muka bumi, dimana manusia mempunyai kualitas ketuhanan wanna fa ho min ruhi "Dan ku tiupkan kepada manusia sebagian dari ruhku" jadi kita mempunyai kualitas spiritual yang merupakan cerminan Tuhan di muka bumi.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Nama-nama Tai

Sega, beras yang ditanak Apa benar bahasa Jawa itu terlalu 'manut' ke bahasa Indonesia maupun bahasa Inggris? Tampaknya ada benarnya juga, bahasa Jawa terpengaruh/meminjam banyak kosa kata dari bahasa Indonesia maupun bahasa Inggris. Kekurangan kosakata dalam bahasa Jawa memang kebanyakan untuk hal-hal seperti teknologi ataupun hal lainnya. Jangan berkecil hati untuk penutur bahasa Jawa di seluruh dunia! Perlu diingatkan bahasa Jawa mempunyai keunikan tersendiri, misalnya saja untuk belajar bahasa Jawa 'satu paket' atau juga keseluruhan dari bahasa kasar/ngoko, bahasa sedang/madya hingga bahasa halus/kromo, sama saja belajar tiga bahasa!! Bayangkan belajar tiga bahasa, apa gak repot ya?! Itulah keistimewaan bahasa Jawa. Bersyukur! Berbagai keistimewaan bahasa Jawa juga terdapat di istilah-istilah yang sangat detail/spesifik pada suatu beda yang mengalami sebuah perubahan sedikit maupun perubahan besar. Misalnya saja untuk rangkaian nama dari sebuah padi/po

Menegang dan Mengeras Oleh Nyai Gowok

Ah...sialan! Padahal aku sudah kenal buku ini sejak Jakarta Islamic Book Fair tahun 2014 lalu! Menyesal-menyesal gak beli saat itu, kupikir buku itu akan sehambar novel-novel dijual murah. Ternyata aku salah, kenapa mesti sekarang untuk meneggang dan mengeras bersama Nyai Gowok. Dari cover buku saya sedikit kenal dengan buku tersebut, bang terpampang di Gramedia, Gunung Agung, lapak buku di Blok M dan masih banyak tempat lainnya termasuk di Jakarta Islamic Book Fair. Kala itu aku lebih memilih Juragan Teh milik Hella S Hasse dan beberapa buku agama, yah begitulah segala sesuatu memerlukan waktu yang tepat agar maknyus dengan enak. Judul Nyai Gowok dan segala isinya saya peroleh dari podcast favorit (Kepo Buku) dengan pembawa acara Bang Rame, Steven dan Mas Toto. Dari podcast mereka saya menjadi tahu Nyai Gowok dan isi alur cerita yang membuat beberapa organ aktif menjadi keras dan tegang, ah begitulah Nyi Gowok. Jujur saja ini novel kamasutra pertama yang saya baca, sebelumnya tidak pe

Mengenal Tanaman Kangkung Bandung (Kangkung Pagar)

Kangkung Bandung, sudah tahu tanaman ini? Menurut buku  biologi tanaman ini berasal dari Amerika Latin (Colombia, Costa Rica). Ciri tanaaman ini tumbuh tidak terlalu tinggi cuma sekitar satu meter sampai dua meter maksimal tumbuhnya. Kangkung Bandung tidak bisa dimakan layaknya kangkung rabut atau kangkung yang ditanam di atas air. Bentuk daun menyerupai kangkung yang bisa dimasak (bentuk hati) begitu juga dengan bentuk bunganya. Bunganya berbentuk terompet berwarna ungu muda terkadang juga ada yang berwarna putih. Batang Kangkung Bandung cukup kuat sehingga memerlukan tenaga cukup untuk memotongnya (tanpa alat).  Tanaman Kangkung Bandung Sebagai Patok Alami Pematang Sawah Fungsi dan manfaat Kangkung Bandung sendiri belum diketahui banyak, beberapa sumber mengatakan tanaman ini bisa dijadikan obat dan dijadikan kertas. Pada umumnya masyarakat desa menjadikan Kangkung Bandung sebagai tanaman untuk ciri (patok) batas antar pemantang sawah. Daya tumbuh tanaman ini cukup baik d