Langsung ke konten utama

Corat Coret Di Toilet - Eka Kurniawan

Filsafat Puasa: Puasa Dan Kerja

Puasa di sebagian kecilnya sering disebut sebagai penyebab melemahnya fisik, memang sengaja dengan puasa fisik dilemahkan sehingga orang akan menaklukan nafsu, ambisi dan rohaninya. Meskipun demikian saat Allah membebankan suatu kewajiban, Allah memberikan kekuasaannya dan tidak mungkin Allah mewajibkan sesuatu yang kita sendiri tidak kuat menanggungnya. Atas dasar ini seharusnya puasa seharusnya bukan menjadi alasan untuk bermalas-malasan. Puasa dijadikan alasan sebagai waktu libur dan waktu istirahat total. Justru dengan puasa seharusnya terbangkitkan kesadaran rohani, kesadaran ibadah, terbangkitkan kesadaran bahwa manusia mempunyai tanggung jawab vertikal dan horizontal. 

Semoga puasa tidak membuat kita menjauh dari kerja, aktifitas, dan produktifitas. Tapi sebaliknya puasa membuat produktifitas, aktifitas semakin efektif dan semakin berkualitas. Dalam Islam produktifitas dan bekerja bukan urusan duniawi, dalam Islam bekerja dan produktifitas itu sebagai ibadah, amanah, dan rahmat dari Allah. Apapun yang kita lakukan suatu pengabdian, implementasi kepatuhan kita terhadap Allah, tentu saja ada ibadah yang khusus dan umum. Kalau ibadah yang khusus seperti solat, zakat, puasa dan haji. Sementara ibadah umum adalah semua aktifitas kita yang dalam koridor-koridor ketentuan Allah. Oleh karena itu setiap aktifitas diawali dengan bismillah, atau berdoa dan diyakini semua yang kita lakukan adalah ibadah.

Puasa tidak mengahalangi untuk bekerja keras

Setiap yang kita lakukan diniati dengan berdoa dan sebagai ibadah maka produktif dan baik dalam proses hingga akhir prosesnya. Maka pelajaran puasa harusnya tidak membuat aktifitas kita kendor, tidak melemas namun menjadi kuat karena dorongan ibadah dalam setiap gerak kerja. Kerja selain menjadi ibadah juga merupakan amanah, jadi kerja itu tanggung jawab kita sebagai manusia, karena kita tahu bahwa manusia diberi amanah untuk menjadi khalifah (pemimpin) di bumi. Maka pada hakekatnya kita bekerja sedang memenuhi tugas dari Allah untuk memakmurkan bumi. 

Kerja sebagai rahamat, dimana kerja merupakan anugrah yang luar biasa, kita mempunyai kemampuan untuk bekerja, keinginan untuk bekerja, itu semua anugrah dari Allah. Ada orang yang ingin bekerja dan mampu bekerja, namun kesulitan mencari lapangan pekerjaan. Ada orang yang mempunyai keinginan untuk bekerja dan mempunyai lapangan pekerjaan, namun tidak mampu bekerja. Jadi kalau kita bekerja dan ada yang dikerjakan tentunya itu merupakan sebuah rahmat, anugrah, pertolongan Allah yang harus disyukuri.

Dari uraian di atas mari kita jadikan moment puasa bangkit untuk bekerja, yang lebih serius, yang berkualitas dan bernilai agama karena adalah ibadah, amanah, dan rahmat. Beberapa hal yang dicatat dalam dunia kerja, berikut rumusan dalam dunia kerja agar bekerja benar-benar sebagai rahamat dan anugrah:

1. Aktifitas dan pekerjaan yang halal, baik halal dalam prosesnya, halal dalam akibatnya, halal dalam hasil atau manfaatnya.

2. Setiap aktifitas harus dilakukan dengan niat demi Allah, untuk Allah, karena Allah. Dan jangan lupa berdoa karena dari Allah lah kita mendapatkan kesempatan, daya dan upaya. 

3. Ikhlas dalam menjalankannya, ikhlas itu buah dari niat untuk Allah, dari Allah dan izin Allah, tidak lagi karena pamrih-pamrih duniawi.

4. Tidak melupakan aspek-aspek keislaman baik fisik maupun rohaninya. Nilai keislaman adalah kejujuran, dapat dipercaya, amanah, tanggung jawab, bekerja keras dan yang lainnya. Jadi proses kerja, hasil kerja tidak boleh nabrak nilai-nilai keislaman.

5. Etos kerja muslim harus seimbang baik duniawi-ukhrowi, jasmani-rohani, bekerja-ibadah, tidak boleh aktifitas kerja menghalangi aktifitas agama. Ke-dua-nya harus mendukung satu sama lain dan tidak boleh meninggalkan agama dengan alasan kerja atau sebaliknya meninggalkan dunia kerja karena agama. Orang muslim harus menerima hasilnya, dalam bahasa agama disebut tawakal. Tawakal ini dibutuhkan karena setiap proses,usaha dan hasil kadang tidak sejalan dengan apa yang kita harapan.

6. Karena kita manusia yang terbatas sehingga kadang melakukan kesalahan-kesalahan maka harusnya setiap orang menerima kritik sebagai bahan intropeksi diri untuk perbaikan, sehingga produktifitas kerja semakin hari semakin berkualitas.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Nama-nama Tai

Sega, beras yang ditanak Apa benar bahasa Jawa itu terlalu 'manut' ke bahasa Indonesia maupun bahasa Inggris? Tampaknya ada benarnya juga, bahasa Jawa terpengaruh/meminjam banyak kosa kata dari bahasa Indonesia maupun bahasa Inggris. Kekurangan kosakata dalam bahasa Jawa memang kebanyakan untuk hal-hal seperti teknologi ataupun hal lainnya. Jangan berkecil hati untuk penutur bahasa Jawa di seluruh dunia! Perlu diingatkan bahasa Jawa mempunyai keunikan tersendiri, misalnya saja untuk belajar bahasa Jawa 'satu paket' atau juga keseluruhan dari bahasa kasar/ngoko, bahasa sedang/madya hingga bahasa halus/kromo, sama saja belajar tiga bahasa!! Bayangkan belajar tiga bahasa, apa gak repot ya?! Itulah keistimewaan bahasa Jawa. Bersyukur! Berbagai keistimewaan bahasa Jawa juga terdapat di istilah-istilah yang sangat detail/spesifik pada suatu beda yang mengalami sebuah perubahan sedikit maupun perubahan besar. Misalnya saja untuk rangkaian nama dari sebuah padi/po...

Mengenal Tanaman Kangkung Bandung (Kangkung Pagar)

Kangkung Bandung, sudah tahu tanaman ini? Menurut buku  biologi tanaman ini berasal dari Amerika Latin (Colombia, Costa Rica). Ciri tanaaman ini tumbuh tidak terlalu tinggi cuma sekitar satu meter sampai dua meter maksimal tumbuhnya. Kangkung Bandung tidak bisa dimakan layaknya kangkung rabut atau kangkung yang ditanam di atas air. Bentuk daun menyerupai kangkung yang bisa dimasak (bentuk hati) begitu juga dengan bentuk bunganya. Bunganya berbentuk terompet berwarna ungu muda terkadang juga ada yang berwarna putih. Batang Kangkung Bandung cukup kuat sehingga memerlukan tenaga cukup untuk memotongnya (tanpa alat).  Tanaman Kangkung Bandung Sebagai Patok Alami Pematang Sawah Fungsi dan manfaat Kangkung Bandung sendiri belum diketahui banyak, beberapa sumber mengatakan tanaman ini bisa dijadikan obat dan dijadikan kertas. Pada umumnya masyarakat desa menjadikan Kangkung Bandung sebagai tanaman untuk ciri (patok) batas antar pemantang sawah. Daya tumbuh tanaman ini cuk...

Menegang dan Mengeras Oleh Nyai Gowok

Ah...sialan! Padahal aku sudah kenal buku ini sejak Jakarta Islamic Book Fair tahun 2014 lalu! Menyesal-menyesal gak beli saat itu, kupikir buku itu akan sehambar novel-novel dijual murah. Ternyata aku salah, kenapa mesti sekarang untuk meneggang dan mengeras bersama Nyai Gowok. Dari cover buku saya sedikit kenal dengan buku tersebut, bang terpampang di Gramedia, Gunung Agung, lapak buku di Blok M dan masih banyak tempat lainnya termasuk di Jakarta Islamic Book Fair. Kala itu aku lebih memilih Juragan Teh milik Hella S Hasse dan beberapa buku agama, yah begitulah segala sesuatu memerlukan waktu yang tepat agar maknyus dengan enak. Judul Nyai Gowok dan segala isinya saya peroleh dari podcast favorit (Kepo Buku) dengan pembawa acara Bang Rame, Steven dan Mas Toto. Dari podcast mereka saya menjadi tahu Nyai Gowok dan isi alur cerita yang membuat beberapa organ aktif menjadi keras dan tegang, ah begitulah Nyi Gowok. Jujur saja ini novel kamasutra pertama yang saya baca, sebelumnya tidak pe...