Banyak manfaat dari ritual puasa |
Berbagai ilmu baru, berbagai pengalaman baru dan berbagai pengetahuan baru yang kita dapat dari kajian, pengajian di televisi, radio ataupun yang lainnya saat ramadan ini. Pada kesempatan ini kita akan membahas rahasia puasa yang dikarang oleh Al Ghazali pada kitabnya yang berjudul Asrorul Siyam atau Rahasia Puasa dalam kitab tersebut Ghazali merangkum hakekat dan hikmah puasa. Menurut Ghazali puasa itu diantara level keimanan kita adalah seperempat-nya keimanan. Logika Ghazali menyimpulkan pada dua hadist yang digabungkan yakni Assaumu nifsu sobri dan Assobru nifsu iman (puasa setengahnya sabar dan sabar setengahnya iman) jadi puasa itu sendiri seperempat-nya keimanan.
Beberapa kutipan tentang keistimewaan puasa yang dirangkum Al Ghazali pada kitab karangan-nya sebagai berikut: "Sesungguhnya setan itu berjalan masuk ke dalam jiwa manusia melalui aliran darah, maka sempitkanlah aliran darah itu dengan lapar". Hadist di atas bisa diartikan secara gambalang atau simbolis. Secara gamblang hadist di atas maksudnya setan susah masuk dikala manusia sedang lapar. Maksud dari perkataan tersebut adalah darah yang sejatinya membawa nutrisi untuk kebutuhan sel hingga rasa kenyang muncul dan mengakibatkan nafsu atau setan muncul.
Dalam kitab assorur siam milik Al Ghazali dapat disimpulkan bahwa puasa itu mempunyai banyak dimensi dan sangat baik jika semuanya terpenuhi:
1. Dimensi kepatuhan, bahwa puasa itu menunjukkan kepatuhan kepada Allah.
2. Dimensi pelatihan (riyadhah), bahwa puasa adalah media pelatihan diri.
3. Dimensi persembahan dan pengorbanan kepada Allah, puasa mengorbankan rasa enak fisik, mengorbankan rasa nyaman rohani karena Allah, demi menjalankan perintah-Nya.
4. Dimensi penyucian jiwa, puasa sebagai penyucian jiwa, dengan puasa kita dilatih dalam membendung dari hasrat-hasrat duniawi.
5. Dimensi jihad, puasa sebagai perjuangan, jihad, muhajjadah.
6. Dimesi keikhlasan, puasa adalah keikhlasan dimana ibadah ini hanya kita yang tahu, puasa tidak bisa ditunjukkan, tidak bisa dipamerkan hanya Allah yang tahu bahwa kita benar-benar puasa atau tidak.
7. Dimensi hikmah dan iktibar, dari puasa banyak sekali pelajaran yang bisa kita ambil, dari puasa banyak hikmah dan iktibar yang bisa diambil, puasa mengajarkan kita mengambil banyak pelajaran jiwa.
Dari ketujuh dimensi itu jika kita realisasikan langsung akan menciptakan kualitas puasa yang setiap tahun semakin meningkat. Kita tidak mau puasa kita hanya sebatas fisik saja, namun tidak pada jiwa kita. Itulah jenis puasa yang tidak diterima Allah karena hanya sebatas fisik, sebatas lapar dan dahaga saja.
Komentar