Langsung ke konten utama

Corat Coret Di Toilet - Eka Kurniawan

Filsafat Puasa: Rahasa Kehidupan Manusia Menurut Sir M Iqbal #2

Mari kita lanjutkan lagi muhasabah kita tentang hakekat manusia dari Sir Muhammad Iqbal. Setelah paham hakekat manusia dan apa tugas tanggung jawabnya, maka Muhammad Iqbal menulis tentang filsafat tentang diri. Perlu diketahui menurut beliau, manusia harus punya diri atau ego atau hudi yang menegaskan dirinya sebagai sebagai manusia yang mempunyai porsi, posisi dan tugas manusia dalam kehidupan.

Muhammad Iqbal mengkritik dunia tasawuf atau dunia sufi yang melarikan diri dunia atau sufi yang melenyapkan dirinya sendiri dan yang tersisa hanya Tuhan, menurut Iqbal bukan seperti itu karena manusia mempunyai tugas dan tanggung jawab terhadap kehidupan yang diberikan dari Allah. Gagasan beliau dalam filsafat disebut eksistensialisme yaitu manusia harus eksis sebagai diri sendiri, manusia-lah yang membentuk dirinya sendiri, menampilkan dirinya oleh karena potensi-potensi manusia. Eksistensi itu biasanya dilawankan dengan esensi (hakekat yang menetap), manusia tidak mempunyai hakekat yang menetap karena manusia bisa buruk dan baik, tidak mempunyai hakekat sejati. Manusia bisa berbuat baik atau jelek hingga terbentuk hakekatnya sebagai orang baik atau jelek. 

Ada pula filsuf yang mengatakan manusia hakekatnya jahat atau hakekatnya baik, namun menurut Muhammad Iqbal tidak ada hakekat menetap dari manusia namun manusia-lah yang membentuknya misalnya jika seseorang selalu berbohong maka disebut pembohong, sementara orang selalu berbuat jujur maka disebut orang jujur. 

Manusia dengan alam

Beliau juga memberikan berberapa wawasan untuk menjalankan tugas sebagai khalifah dan hamba dari Allah. Ada beberapa faktor pendukung dan faktor bisa melemahkan:
1. Cinta, relasi dengan alam, sesama dan Tuhan. Menurut para filsuf relasi ini paling agung dimana relasi didasari tanpa syarat (ikhlas)
2. Rasa berkecukupan, diri manusia yang kekurangan, keterbatasan baik daya upaya, tanpa Allah manusia hanya sebagai hal yang tak berarti.
3. Semangat dan keberanian.
4. Toleransi dan tengang rasa karena hakekatnya hidup ini serba berbeda. Manusia harus mempunyai daya toleran jika tidak maka kita akan disibukan oleh perbedaan yang mengakibatkan saat menjalankan tugas hamba dan khalifahNya.
5. Usaha (aktifitas) yang halal, jika seseorang masuk pada aktifitas yang haram maka akan mengurangi atau menghambat untuk menjadi khalifah dan hamba Allah.
6. Kreatif, prasarat untuk menjadi maju baik dan lebih baik lagi.


Hal yang menghambat:
1. Rasa takut kepada selain Allah, takut tidak makan, takut dilecehkan, takut miskin, takut yang lainnya. Selama masih banyak ketakutan lainnya selain Allah maka penghambaan kepada Allah akan tersendat.
2. Meminta-minta atau bergantung pada selain Allah, padahal Allah satu-satunya tempat bergantung.
3. Perbudakan, perbudakan adalah bentuk dari meminta-minta namun lebih tragis karena terdapat menindasan dan yang lainnya sehingga tugas kehambaan terbengkalai ataupun ditekan.
4. Sombong, bangga, apakah itu karena bangga pada keturunan, jabatan, harta dan kesombongan itu membuat kita jauh dari kualitas kekhalifahan dan penghambaan. 

Untuk menjadi manusia yang paripurna (sukses) sebagai hamba dan khalifah Allah:
1. Patuh pada hukum, kalau dalam agama disebut syariat. Karena syariat ini adalah tuntunan dan pedoman paling tegas dari Allah.
2. Mengontrol diri (membersihkan jiwa) sehingga tidak dikuasai oleh ambisi, hawa nafsu yang tidak perlu.
3. Terjun ke masyarakat setelah beres dengan urusan jiwa, ahlak dan laku dari diri sendiri.

Selain itu juga Muhammad Iqbal menginggatkan kita untuk mempersiapkan diri sebelum tanding dalam masyarakat dengan lima kualifikasi:
Self reliance (percaya diri), self respect (menghargai diri), self confidence (yakin pada diri), self perservation  (menjaga diri), self assertion (menegaskan diri).

Komentar

Umpan Ikan Patin Harian mengatakan…
Terimakasih banyak infonya,..
Barracuda Essen mengatakan…
Terimakasih infonya........

Postingan populer dari blog ini

Nama-nama Tai

Sega, beras yang ditanak Apa benar bahasa Jawa itu terlalu 'manut' ke bahasa Indonesia maupun bahasa Inggris? Tampaknya ada benarnya juga, bahasa Jawa terpengaruh/meminjam banyak kosa kata dari bahasa Indonesia maupun bahasa Inggris. Kekurangan kosakata dalam bahasa Jawa memang kebanyakan untuk hal-hal seperti teknologi ataupun hal lainnya. Jangan berkecil hati untuk penutur bahasa Jawa di seluruh dunia! Perlu diingatkan bahasa Jawa mempunyai keunikan tersendiri, misalnya saja untuk belajar bahasa Jawa 'satu paket' atau juga keseluruhan dari bahasa kasar/ngoko, bahasa sedang/madya hingga bahasa halus/kromo, sama saja belajar tiga bahasa!! Bayangkan belajar tiga bahasa, apa gak repot ya?! Itulah keistimewaan bahasa Jawa. Bersyukur! Berbagai keistimewaan bahasa Jawa juga terdapat di istilah-istilah yang sangat detail/spesifik pada suatu beda yang mengalami sebuah perubahan sedikit maupun perubahan besar. Misalnya saja untuk rangkaian nama dari sebuah padi/po

Menegang dan Mengeras Oleh Nyai Gowok

Ah...sialan! Padahal aku sudah kenal buku ini sejak Jakarta Islamic Book Fair tahun 2014 lalu! Menyesal-menyesal gak beli saat itu, kupikir buku itu akan sehambar novel-novel dijual murah. Ternyata aku salah, kenapa mesti sekarang untuk meneggang dan mengeras bersama Nyai Gowok. Dari cover buku saya sedikit kenal dengan buku tersebut, bang terpampang di Gramedia, Gunung Agung, lapak buku di Blok M dan masih banyak tempat lainnya termasuk di Jakarta Islamic Book Fair. Kala itu aku lebih memilih Juragan Teh milik Hella S Hasse dan beberapa buku agama, yah begitulah segala sesuatu memerlukan waktu yang tepat agar maknyus dengan enak. Judul Nyai Gowok dan segala isinya saya peroleh dari podcast favorit (Kepo Buku) dengan pembawa acara Bang Rame, Steven dan Mas Toto. Dari podcast mereka saya menjadi tahu Nyai Gowok dan isi alur cerita yang membuat beberapa organ aktif menjadi keras dan tegang, ah begitulah Nyi Gowok. Jujur saja ini novel kamasutra pertama yang saya baca, sebelumnya tidak pe

Mengenal Tanaman Kangkung Bandung (Kangkung Pagar)

Kangkung Bandung, sudah tahu tanaman ini? Menurut buku  biologi tanaman ini berasal dari Amerika Latin (Colombia, Costa Rica). Ciri tanaaman ini tumbuh tidak terlalu tinggi cuma sekitar satu meter sampai dua meter maksimal tumbuhnya. Kangkung Bandung tidak bisa dimakan layaknya kangkung rabut atau kangkung yang ditanam di atas air. Bentuk daun menyerupai kangkung yang bisa dimasak (bentuk hati) begitu juga dengan bentuk bunganya. Bunganya berbentuk terompet berwarna ungu muda terkadang juga ada yang berwarna putih. Batang Kangkung Bandung cukup kuat sehingga memerlukan tenaga cukup untuk memotongnya (tanpa alat).  Tanaman Kangkung Bandung Sebagai Patok Alami Pematang Sawah Fungsi dan manfaat Kangkung Bandung sendiri belum diketahui banyak, beberapa sumber mengatakan tanaman ini bisa dijadikan obat dan dijadikan kertas. Pada umumnya masyarakat desa menjadikan Kangkung Bandung sebagai tanaman untuk ciri (patok) batas antar pemantang sawah. Daya tumbuh tanaman ini cukup baik d