Langsung ke konten utama

Corat Coret Di Toilet - Eka Kurniawan

Menginap Gratis di OYO Hotel Persembahan Dari Local Guide (Google Maps)

Hotel Sofia Pangandaran Merupakan Jaringan OYO Hotel

Mendapatkan apapun sekarang terasa mudah terlebih hal yang gratis ataupun potongan harga, asal ada niat, usaha dan rajin hal-hal yang gratis atau potongan harga akan menghampiri Anda dengan mudah. Kali ini saya ingin berbagi cerita sedikit tetang pengalaman menggunakan voucher menginap gratis di jaringan hotel OYO, voucher ini berasal dari aktifitas menjadi local guide di Google Maps. Pada postingan sebelumnya saya sudah bercerita tentang tebusan (redeem) yang diberikan Google Maps yakni berupa voucher uang belanja sebesar Rp 100.000 di tokopedia dan satu paket kopi premium Otten. 

Aku sempat agak pesimis karena tiga bulan tidak berkonstribusi secara massive, biasanya dalam satu bulan penuh konstribusi lebih dari 100 foto dan review. Saat itu saya mengalami kejenuhan, jarak jelajah yang sudah maksimal (sepeda) dan sudah banyak tempat difoto dan diulas. Dari alasan itulah saya absen berkonstribusi. Ternyata rezeki tidak kemana ya... Aku mendapatkan voucher gratis untuk menginap di jaringan OYO hotel dengan syarat maksimal harga menginap sebesar Rp 250.000 wah saya sangat terkesima dan tertarik dengan tawaran itu! Terlebih gratis, biasanya Local Guide hanya memberi voucher diskon sekitar 40,30-50% saja untuk booking hotel di Airy Hotel. 

Invoice hotel yang dikirimkan melalui email

Dari berbagai redeem yang saya peroleh hanya sekitar 60% yang digunakan sementara 40% nya mubah alias tidak dipakai, kadang voucher yang tidak digunakan aku bagu ke teman-teman yang membutuhkan. Banyak local guide yang merasa menyesal, kecewa kadang putus asa karena voucher tidak bisa digunakan karena berbagai alasan, misalnya: jaringan hotel yang tidak tersedia di kota mereka, jaringan PO (Perusahaan Otobus) yang bekerjasama dengan redbus, tidak ada jaringan kereta api, tidak ada rencana untuk membeli karcis pesawat terbang dan juga kendala saat penukaran kode unik.#
Aku termasuk beruntung walaupun hidup di daerah, tapi hampir semua fasilitas atau jaringan hotel atau PO yang bekerjasama dengan Google. Daerahku memang tidak terlalu ramai namun dekat dengan tempat wisata (Pangandaran) sehingga dengan mudah jaringan hotel yang bekerjasama dengan Google mudah ditemukan. Bukan hanya itu saja tempat ku juga dekat dengan stasiun dan terminal bus hanya saja agak jauh ke bandara, butuh empat jam untuk ke bandara Hussain Sastra Negara di Bandung. 

Setelah mendapatkan kode unik yang dikirim melalui email, saya sempat kebingungan menentukan hari untuk menginap di hotel. Terlebih lagi bulan ini masuk akhir ramadan dan selepas ramadan pastinya angka kunjungan wisatawan di Pangandaran semakin tinggi, otomatis angka ketersediaan kamar hotel semakin tipis atau jangan-jangan habis. Terlebih lagi aku selalu menghindari Pangandaran saat liburan Idul Fitri yang selalu macet hingga belasan kilometer. Dilema kan jadinya! 

Nelayan Pangandaran Di Sore Hari

Seperti kebiasaan di tahun-tahun lampau, saya selalu meluangkan waktu untuk liburan di musim sepi wisatawan yakni pada pertengahan atau akhir ramadan. Saya sangat menyukai waktu tersebut karena bebas macet, bebas orang banyak, harga hotel/penginapan yang murah, harga makanan yang murah, pemandangan yang tidak terhalangi oleh kerumunan orang, dan masih banyak alasan lain yang menurutku terbaik. 

Aplikasi OYO hotel diunduh untuk mendapatkan kemudahan dalam pemesanan kamar hotel dan juga proses redeem. Aplikasi ini cukup sederhana karena hanya berisikan pesanan kamar hotel, dalam aplikasi terdapat beberapa kota di Indonesia dan jaringan hotel di luar negri. Untuk metode pembayaran hanya tersedia dua cara yakni dengan tunai saat chek out dari hotel dan melalui kartu kredit yang sudah tersedia saat pemesanan kamar di aplikasi. Kemudahan pembayaran langsung melalui resepsionist hotel cukup memudahkan untuk orang yang tidak mempunyai kartu kredit. Aplikasi OYO memberikan program earn money dari kode unik yang disebarkan melalui akun media sosial, jika kode unik itu dibuka dan didownload oleh orang lain maka orang tersebut mendapatkan reward dalam bentuk emoney di aplikasi OYO sehingga bisa ditebus (redeem) untuk pemesanan kamar.

Pengalaman saya menebus atau menukar kode unik dari Google maps awalnya sedikit membingungkan atau memang kesalahan saya yang tidak memasukan kode unik ke kolom "gunakan voucher" atau kesalahan sistem sehingga invoice dalam email saya masih dikenai biaya saat check out. Karena penasaran saya akhirnya booking kembali di hotel yang sama dengan kode unik yang telah digunakan sebelumnya dengan cara ketik manual. Dan akhirnya berhasil! Saya mendapatkan kamar gratis untuk satu malam. 

Kondisi Kamar Hotel

Singkat cerita setelah donor darah di PMI Kota Banjar saya dan kawan langsung pergi ke Pangandaran untuk check in di hotel Sofia Pangandaran. Hotel yang saya pilih mempunyai fasilitas yang paling keren diantara empat OYO hotel yang berbeda di Pangandaran. Hotel Sofia mempunyai fasilitas kolam renang, AC, pemanas air, TV kabel, toilet bersih dan tempat yang nyaman. Saat check in hanya ditanya "Apakah sudah booking sebelumnya? Atas nama siapa bookingnya?" Setelah mengatahui nama pem-booking pihak resepsionist langsung memberikan kunci dan langsung mengarahkan ke kamar hotel. Aku cukup heran kenapa tidak dimintai kartu identitas, apa sebebas ini? Mungkin juga karena saya satu-satunya tamu saat itu. 

Aku mendapatkan kamar nomor 28, oh ya dalam aplikasi OYO tidak ada pemesanan khusus nomor atau lokasi kamar jadi bisa dibilang terserah pihak hotel. Satu handuk putih, hotel amenity berupa satu set sabun sampo, lotion dan sikat pasta gigi. Kondisi kamar cukup bersih, lantai masih sedikit basah, mungkin baru dibersihkan beberapa jam. Memang saat jam 11:00 saya ditelpon pihak OYO dengan nomor telpon dari Jakarta (21) sang operator OYO menanyakan kapan kiranya saya bisa check in, saat itu saya menjawab sekitar jam 14-15. Aku sedikit kecewa pada properti yang tersedia misalnya lemari yang rusak, pemanas air untuk mandi yang rusak, linen yang ada bercak pejuh, darah, atau iler. Walaupun linen wangi tapi melihat ada beberapa bercak bekas pejuh atau darah rasanya geli-geli mual. 

Aku Dan OYO

Kolam agak kotor mungkin karena okupansi tamu yang sangat jarang sehingga kolam terbengkalai. Kebersihan halaman hotel juga lumayan terjaga. Oh ya di Pangandaran saya hanya melakukan aktifitas seperti biasanya, mandi di laut, jalan-jalan ke cagar alam, dan hunting foto. Untuk plesiran kali ini saya mengeluarkan uang agak besar dengan rincian sebagai berikut: Bakso ikan Rp 5000, Air mineral indomaret Rp 4500, Kerang Simping Rp 45.000, Kepiting Telor Asin Rp 75.000, Rumput laut kering Rp 30.000 dan agar-agar kertas Rp 20.000, makan sahur di warteg dengan lauk ikan Rp 12.000. Kira-kira itulah pengeluaranku selama di Pangandaran. Untuk biaya bensin sudah ditanggung sama teman. 

Jam sepuluh pagi kami check out dan langsung pulang menuju Banjar. Wah rasanya terbalas juga dengan usaha menjadi konstributor di Google Maps. Ada dua voucher lagi nih.... kira-kira dipake lagi apa gak ya.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Nama-nama Tai

Sega, beras yang ditanak Apa benar bahasa Jawa itu terlalu 'manut' ke bahasa Indonesia maupun bahasa Inggris? Tampaknya ada benarnya juga, bahasa Jawa terpengaruh/meminjam banyak kosa kata dari bahasa Indonesia maupun bahasa Inggris. Kekurangan kosakata dalam bahasa Jawa memang kebanyakan untuk hal-hal seperti teknologi ataupun hal lainnya. Jangan berkecil hati untuk penutur bahasa Jawa di seluruh dunia! Perlu diingatkan bahasa Jawa mempunyai keunikan tersendiri, misalnya saja untuk belajar bahasa Jawa 'satu paket' atau juga keseluruhan dari bahasa kasar/ngoko, bahasa sedang/madya hingga bahasa halus/kromo, sama saja belajar tiga bahasa!! Bayangkan belajar tiga bahasa, apa gak repot ya?! Itulah keistimewaan bahasa Jawa. Bersyukur! Berbagai keistimewaan bahasa Jawa juga terdapat di istilah-istilah yang sangat detail/spesifik pada suatu beda yang mengalami sebuah perubahan sedikit maupun perubahan besar. Misalnya saja untuk rangkaian nama dari sebuah padi/po

Mengenal Tanaman Kangkung Bandung (Kangkung Pagar)

Kangkung Bandung, sudah tahu tanaman ini? Menurut buku  biologi tanaman ini berasal dari Amerika Latin (Colombia, Costa Rica). Ciri tanaaman ini tumbuh tidak terlalu tinggi cuma sekitar satu meter sampai dua meter maksimal tumbuhnya. Kangkung Bandung tidak bisa dimakan layaknya kangkung rabut atau kangkung yang ditanam di atas air. Bentuk daun menyerupai kangkung yang bisa dimasak (bentuk hati) begitu juga dengan bentuk bunganya. Bunganya berbentuk terompet berwarna ungu muda terkadang juga ada yang berwarna putih. Batang Kangkung Bandung cukup kuat sehingga memerlukan tenaga cukup untuk memotongnya (tanpa alat).  Tanaman Kangkung Bandung Sebagai Patok Alami Pematang Sawah Fungsi dan manfaat Kangkung Bandung sendiri belum diketahui banyak, beberapa sumber mengatakan tanaman ini bisa dijadikan obat dan dijadikan kertas. Pada umumnya masyarakat desa menjadikan Kangkung Bandung sebagai tanaman untuk ciri (patok) batas antar pemantang sawah. Daya tumbuh tanaman ini cukup baik d

Menegang dan Mengeras Oleh Nyai Gowok

Ah...sialan! Padahal aku sudah kenal buku ini sejak Jakarta Islamic Book Fair tahun 2014 lalu! Menyesal-menyesal gak beli saat itu, kupikir buku itu akan sehambar novel-novel dijual murah. Ternyata aku salah, kenapa mesti sekarang untuk meneggang dan mengeras bersama Nyai Gowok. Dari cover buku saya sedikit kenal dengan buku tersebut, bang terpampang di Gramedia, Gunung Agung, lapak buku di Blok M dan masih banyak tempat lainnya termasuk di Jakarta Islamic Book Fair. Kala itu aku lebih memilih Juragan Teh milik Hella S Hasse dan beberapa buku agama, yah begitulah segala sesuatu memerlukan waktu yang tepat agar maknyus dengan enak. Judul Nyai Gowok dan segala isinya saya peroleh dari podcast favorit (Kepo Buku) dengan pembawa acara Bang Rame, Steven dan Mas Toto. Dari podcast mereka saya menjadi tahu Nyai Gowok dan isi alur cerita yang membuat beberapa organ aktif menjadi keras dan tegang, ah begitulah Nyi Gowok. Jujur saja ini novel kamasutra pertama yang saya baca, sebelumnya tidak pe