Langsung ke konten utama

Corat Coret Di Toilet - Eka Kurniawan

Filsafat Puasa: Puasa Dan Perbedaan Pandangan #2

Ini adalah bagian lanjutan dari perbedaan pendapat......

Banyak orang yang bertanya mengapa perbedaan itu disebut sunatullah atau alami? Apa tidak bisa manusia bersatu dan berpandangan sama semua? Kalau kita cermati kehidupan manusia seperti itu banyak hadist dan ayat alquran banyak macam-macam karakternya. Kenapa ikhtilaf itu sunatullah? Kalau kita cermati alasan pertama itulah sifat alam, manusia merupakan bagian alam pasti mempunyai perbedaan. 

Penyebab ikhtilaf adalah tabiat manusia yang mempunyai karakter lengkap. Allah memberikan kebebasan dan potensi, manusia bisa apa saja dan bebas memilih. Manusia mau jadi orang baik itu bisa karena mempunyai kemampuan atau mau jadi setengah soleh pun bisa. Itulah tabiat manusia, yang cenderung pada perbedaan karena kebebasan yang diberikan Allah, sementara hewan dan tumbuhan tidak mempunyai. Macan di India dan macan di Indonesia sama saja karakternya, namun manusia tidak sama dalam berpandangan dan yang lainnya. 

Yang jadi masalah dengan perbedaan pada manusia adalah karakter manusia yang agresif. Manusia itu mempunyai karakter ingin lebih unggul dari yang lain, ingin menaklukan yang lain, hal ini termasuk inheren. Dulu termasuk dikomplain oleh malaikat "Ya Allah mengapa engkau turunkan manusia ke bumi padahal mereka hanya merusak dan menumpahkan darah" ini menunjukan karakter manusia agresif yang selalu ingin menang-menangan. Karakter ini adalah muncul yang dimiliki media manusia, dari situlah lahir perbedaan-perbedaan. Maka tidak perlu kita gelisahkan perbedaan itu, namun hal ini justru tantangan dari Allah. 

Perbedaan adalah berkah dari setiap mahluk

Mengapa pemikiran manusia itu dikatagorikan pasti ikhtilaf? Untuk menjawabnya ada tiga alasan:
1. Setiap manusia mempunyai sejarahnya sendiri-sendiri, ada yang lahir di Kota, desa, orang tua guru, diajari mandiri dan sejarah hidup sendiri-sendiri sehingga membentuk cara berpikir dan berperilaku berbeda.
2. Setiap orang mempunyai sudut pandang berbeda, misalnya puasa ini dilihat oleh dokter maka masuknya ke aspek kesehatan.
3. Mempunyai keinginan dan ambisi yang berbeda.
Kesimpulannya dari rangakaian penjelasan di atas adalah ikhtilaf merupakan sunatullah yang tak terelakan, kalau kita punya ambisi untuk menjadikan semua orang mempunyai kebenaran yang kita miliki itu adalah hal yang utopis (mimpi), orang mempunyai sejarah sendiri, mempunyai pandangan sendiri dan mempunyai keinginan sendiri, sehingga tidak semua orang setuju apa yang kita yakini sebagai sebuah kebenaran. 

Problem yang kita hadapi bukan para perbedaan pendapat dan persamaan pendapat, tapi cara kita menyikapi perbedaan tersebut. Dalam agama membahas cara kita berinteraksi dengan orang lain dan berhubungan orang lain, ini adalah masuk ke ranah ahlak dan adab (etika dan etiket). Kita tidak mungkin membuat orang untuk setuju dengan pandang kita, maka kita harus mengolah dan menata ahlak adab saat berhadapan dengan orang yang berbeda pendapat.

Mari kita fokus pada adab dan ahlak diri sendiri, dan selalu hati-hati:
1. Jangan suka membanggakan diri dan kagum pada pendapat sendiri, terlebih jika diekspresikan secara demonstratif khawatir-nya ada orang yang tidak suka benci walaupun hal demikian sah dan manusiawi meyakini kebenaran yang kita miliki.
2. Jangan biasakan buruk sangka yang sering menjadi sumber konflik.
3. Jangan egois dan ingin menang-menangan, memanjakan nafsu agresif kita untuk menaklukan orang lain atau untuk menujukan bahwa orang lain lebih rendah.
4. Jangan fanatik atau buta 100%.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Nama-nama Tai

Sega, beras yang ditanak Apa benar bahasa Jawa itu terlalu 'manut' ke bahasa Indonesia maupun bahasa Inggris? Tampaknya ada benarnya juga, bahasa Jawa terpengaruh/meminjam banyak kosa kata dari bahasa Indonesia maupun bahasa Inggris. Kekurangan kosakata dalam bahasa Jawa memang kebanyakan untuk hal-hal seperti teknologi ataupun hal lainnya. Jangan berkecil hati untuk penutur bahasa Jawa di seluruh dunia! Perlu diingatkan bahasa Jawa mempunyai keunikan tersendiri, misalnya saja untuk belajar bahasa Jawa 'satu paket' atau juga keseluruhan dari bahasa kasar/ngoko, bahasa sedang/madya hingga bahasa halus/kromo, sama saja belajar tiga bahasa!! Bayangkan belajar tiga bahasa, apa gak repot ya?! Itulah keistimewaan bahasa Jawa. Bersyukur! Berbagai keistimewaan bahasa Jawa juga terdapat di istilah-istilah yang sangat detail/spesifik pada suatu beda yang mengalami sebuah perubahan sedikit maupun perubahan besar. Misalnya saja untuk rangkaian nama dari sebuah padi/po...

Mengenal Tanaman Kangkung Bandung (Kangkung Pagar)

Kangkung Bandung, sudah tahu tanaman ini? Menurut buku  biologi tanaman ini berasal dari Amerika Latin (Colombia, Costa Rica). Ciri tanaaman ini tumbuh tidak terlalu tinggi cuma sekitar satu meter sampai dua meter maksimal tumbuhnya. Kangkung Bandung tidak bisa dimakan layaknya kangkung rabut atau kangkung yang ditanam di atas air. Bentuk daun menyerupai kangkung yang bisa dimasak (bentuk hati) begitu juga dengan bentuk bunganya. Bunganya berbentuk terompet berwarna ungu muda terkadang juga ada yang berwarna putih. Batang Kangkung Bandung cukup kuat sehingga memerlukan tenaga cukup untuk memotongnya (tanpa alat).  Tanaman Kangkung Bandung Sebagai Patok Alami Pematang Sawah Fungsi dan manfaat Kangkung Bandung sendiri belum diketahui banyak, beberapa sumber mengatakan tanaman ini bisa dijadikan obat dan dijadikan kertas. Pada umumnya masyarakat desa menjadikan Kangkung Bandung sebagai tanaman untuk ciri (patok) batas antar pemantang sawah. Daya tumbuh tanaman ini cuk...

Menegang dan Mengeras Oleh Nyai Gowok

Ah...sialan! Padahal aku sudah kenal buku ini sejak Jakarta Islamic Book Fair tahun 2014 lalu! Menyesal-menyesal gak beli saat itu, kupikir buku itu akan sehambar novel-novel dijual murah. Ternyata aku salah, kenapa mesti sekarang untuk meneggang dan mengeras bersama Nyai Gowok. Dari cover buku saya sedikit kenal dengan buku tersebut, bang terpampang di Gramedia, Gunung Agung, lapak buku di Blok M dan masih banyak tempat lainnya termasuk di Jakarta Islamic Book Fair. Kala itu aku lebih memilih Juragan Teh milik Hella S Hasse dan beberapa buku agama, yah begitulah segala sesuatu memerlukan waktu yang tepat agar maknyus dengan enak. Judul Nyai Gowok dan segala isinya saya peroleh dari podcast favorit (Kepo Buku) dengan pembawa acara Bang Rame, Steven dan Mas Toto. Dari podcast mereka saya menjadi tahu Nyai Gowok dan isi alur cerita yang membuat beberapa organ aktif menjadi keras dan tegang, ah begitulah Nyi Gowok. Jujur saja ini novel kamasutra pertama yang saya baca, sebelumnya tidak pe...