Langsung ke konten utama

Corat Coret Di Toilet - Eka Kurniawan

Filsafat Puasa: Puasa Umat Terdahulu

"Kama kutiba ala ladinna min koblikum"
Ayat 183 Surat Al Baqarah yang mempunyai arti "sebagai mana diwajibkan atas umat-umat terdahulu". Mari sejenak kita melihat sejarah umat-umat terdahulu dalam puasa, kali ini kita melihat siapa saja yang berpuasa saat itu dan puasa model apa yang sempat diwajibkan atas mereka. Perlu di-ingat bahwa khususnya bagi yang belajar budaya masa lalu termasuk budaya dari tiga agama besar (Yahudi, Kristen dan Islam) dan agama lainnya mengatakan bahwa puasa adalah salah satu jenis ibadah paling tua selain solat dan qurban. Solat atau penyembahan kepada Tuhan dalam bentuk dan tatacara masing-masing menurut agama dan kepercayaan sudah ada sejak lama, dan sementara puasa sebagai upaya penjernihan batin dan peningkatan kualitas diri. Terakhir adalah ibadah qurban sebagai persembahan.

Dari sejarah tiga ibadah tertua itu, kita ambil contoh dimana kisah Habil dan Kabil (anak nabi Adam) menyerahkan persembahan, dimana persembahan dari Habil diterima sementara persembahan Kabil ditolak karena alasan persembahan yang mungkin kurang tata syaratnya sehingga menimbulkan penolakan. Dan itulah yang menyebabkan rasa iri pada Kabil terhadap Habil. Pada pelajaran sejarah ini kita ambil pelajaran puasa pada masa lalu (umat yang lalu) dimana pada saat itu kabarnya nabi Adam sudah diwajibkan puasa, konon nabi Adam puasa tiga hari setiap bulan sepanjang tahun menurut riwayat Ibn Kasir. Nabi Adam juga diriwatkan puasa pada 10 Muharram karena rasa syukur atas bertemunya dengan istrinya Siti Hawa di Arafah. Ada juga riwayat lain yang mengatakan nabi Adam puasa sehari semalam saat diturunkan ke bumi, bahkan ada yang bilang nabi Adam berpuasa dalam 40 hari 40 malam sampai beliau diampuni oleh Allah.

Dari kisah riwayat nabi Adam ini menyatakan bahwa puasa sudah menjadi aktifitas keagamaan sejak zaman nabi Adam (manusia pertama). Selain riwayat nabi Adam ada juga riwayat lain yakni Nabi Nuh (Noah) yang berpuasa tiga hari tiap bulannya, puasa pada zaman nabi Nuh dimulai dari awal malam hingga masuk malam berikutnya. Jadi umat nabi Nuh saat bangun tidur tidak boleh makan sampai malam berikutnya, meskipun tidurnya sore dan malam harinya bangun maka tetap tidak dibolehkan makan. Ada lagi contoh yakni Nabi Daud yang puasa setengah tahun penuh. Hingga orang mengenalnya sebagai puasa Daud yang dilaksanakan sehari puasa sehari tidak puasa.

Agama lainnya juga menganjurkan atau mewajibkan puasa diantaranya: agama Yahudi melakukan puasa dalam 40 hari, kemudian Nabi Isa dan umatnya disuruh berpuasa dalam 50 hari. Karena berbagai pendapat dan yang lainnya hingga tradisi puasa di agama tersebut mulai tidak populer lagi. Ada cerita ibunda nabi Isa, Mariam berpuasa saat menjelang melahirkan Nabi Isa. Beliau juga bukan hanya berpuasa dari makanan tapi berpuasa berbicara. Dari berbagai riwayat dapat disimpulkan bahwa jauh sebelum ada kewajiban puasa sebagaimana disebut dalam ayat 183 surat Al Baqarah, agama-agama lain, nabi-nabi terdahulu juga mendapatkan kewajiban puasa.

Ayam berpuasa untuk meningkatkan suhu tubuhnya sehingga menunjang penetasan telurnya

Pada pelajaran antropologi kuno kita ketahui bahwa bangsa Mesir Kuno, Majusi, Persia Kuno, Yunani Kuno, Jepang Kuno, Tiongkok Kuno, Buddha dan Hindu juga ada terdapat ibadah jenis model puasa dalam rangka dalam peningkatan kualitas diri. Puasa sendiri pada hakekatnya sebagai pembersih jiwa manusia. Kenapa sih diwajibkan puasa? Secara filsofis dapat dianalisis bahwa manusia tidak seperti binatang, manusia mempunyai banyak sekali potensi. Sayangnya atau mungkin untungnya manusia itu bebas, oleh Allah diberikan kebebasan. Dari kebebasan inilah yang membuat manusia tidak bisa terkendali dan sering lupa diri, berbeda dengan binatang yang juga diberikan potensi dan naluri. Namun karena binatang tidak bebas atau diberikan kebebasan, maka binatang tahu betul secara naluri misalnya ayam akan makan saat dia lapar saja, setelah itu dia berhenti makan saat kenyang. Binatang juga tahu kapan dia ber-reproduksi dan kapan harua berhenti ber-reproduksi, bahkan binatang tahu kapan mulai berpuasa dan kapan harus berbuka puasa. 

Dalam ilmu biologi kita tahu bahqa binatang juga berpuasa, sebagai contoh ulat akan berpuasa demi metamorphosis menjadi kupu-kupu yang indah, tanpa berpuasa ulat akan mati dan tidak menjadi se-ekor kupu-kupu. Ular berpuasa demi kulit yang baru, sebelum kulit baru muncul ular berpuasa untuk menaikan suhu tubuhnya sehingga kulitnya mengelupas. Begitu juga dengan ayam yang berpuasa demi menetaskan telurnya, dengan berpuasa suhu tubuh ayam meningkat sehingga menunjang dalam mengerami telurnya. Dan yang paling terkenal puasa adalah beruang saat hibernasi di musim dingin selama tiga bulan. Begitu banyak contoh hewan berpuasa yang menggambarkan bahwa binatang itu mempunyai batas melalui instingnya.

Berbeda dengan manusia yang diberikan kebebasan, dimana manusia sering lupa dan tidak terkendali dalam makan minum dan syahwat (nafsu). Maka Allah memberikan kewajiban puasa atas manusia untuk menginggatkan akan batasnya. Bahwa betapa besar potensi manusia, betapa pun bebas manusia melakukan apapun, tapi dia mempunyai batas-batas yang jangan dilanggar. Sebagai contoh makan se-enak dia makan tetap ada batas dia ada kuat dan tidak kuat makan. Hal ini menginggatkan pada dawuh Rasulullah yang mengatakan "makanlah sebelum lapar dan berhentilah makan sebelum kenyang" ini menginggatkan bahwa manusia itu mempunyai batas.

Kenapa manusia harus di-ingatkan terus?
Karena manusia selalu lupa akan batasnya sendiri. Dari ayat tentang puasa tersebut ada yang unik bahwa ayat puasa itu menggunakan kata kutibba yang mempunyai arti diwajibkan, yang tidak disebutkan secara eksplisit siapa yang mewajibkan. Mungkin hal ini ada rahasianya, dan bagi semua muslim Kita yakin bahwa Allah lah yang mewajibkan-nya. Tapi pada kalimat kutibba yang tidak disebut fa'il-nya, siapa yang mewajibkan itu, bisa ditafsirkan jika manusia mau merenungi dan berfikir hakekat dirinya. Maka manusia tidak berperlu diperintah/diwajibkan puasa, sehingga manusia akan memilih puasa. Jadi manusia mewajibkan dirinya sendiri untuk berpuasa. Hari ini banyak yang terlihat misalnya demi kesehatan, dan demi kecantikan orang berpuasa. Hal ini menunjukkan bahwa meski puasa adalah perintah Allah, tanpa diperintah sekalipun. Seandainya orang mau berfikir, merenung maka dia akan sadar bahwa puasa sangat bermanfaat.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Nama-nama Tai

Sega, beras yang ditanak Apa benar bahasa Jawa itu terlalu 'manut' ke bahasa Indonesia maupun bahasa Inggris? Tampaknya ada benarnya juga, bahasa Jawa terpengaruh/meminjam banyak kosa kata dari bahasa Indonesia maupun bahasa Inggris. Kekurangan kosakata dalam bahasa Jawa memang kebanyakan untuk hal-hal seperti teknologi ataupun hal lainnya. Jangan berkecil hati untuk penutur bahasa Jawa di seluruh dunia! Perlu diingatkan bahasa Jawa mempunyai keunikan tersendiri, misalnya saja untuk belajar bahasa Jawa 'satu paket' atau juga keseluruhan dari bahasa kasar/ngoko, bahasa sedang/madya hingga bahasa halus/kromo, sama saja belajar tiga bahasa!! Bayangkan belajar tiga bahasa, apa gak repot ya?! Itulah keistimewaan bahasa Jawa. Bersyukur! Berbagai keistimewaan bahasa Jawa juga terdapat di istilah-istilah yang sangat detail/spesifik pada suatu beda yang mengalami sebuah perubahan sedikit maupun perubahan besar. Misalnya saja untuk rangkaian nama dari sebuah padi/po...

Mengenal Tanaman Kangkung Bandung (Kangkung Pagar)

Kangkung Bandung, sudah tahu tanaman ini? Menurut buku  biologi tanaman ini berasal dari Amerika Latin (Colombia, Costa Rica). Ciri tanaaman ini tumbuh tidak terlalu tinggi cuma sekitar satu meter sampai dua meter maksimal tumbuhnya. Kangkung Bandung tidak bisa dimakan layaknya kangkung rabut atau kangkung yang ditanam di atas air. Bentuk daun menyerupai kangkung yang bisa dimasak (bentuk hati) begitu juga dengan bentuk bunganya. Bunganya berbentuk terompet berwarna ungu muda terkadang juga ada yang berwarna putih. Batang Kangkung Bandung cukup kuat sehingga memerlukan tenaga cukup untuk memotongnya (tanpa alat).  Tanaman Kangkung Bandung Sebagai Patok Alami Pematang Sawah Fungsi dan manfaat Kangkung Bandung sendiri belum diketahui banyak, beberapa sumber mengatakan tanaman ini bisa dijadikan obat dan dijadikan kertas. Pada umumnya masyarakat desa menjadikan Kangkung Bandung sebagai tanaman untuk ciri (patok) batas antar pemantang sawah. Daya tumbuh tanaman ini cuk...

Menegang dan Mengeras Oleh Nyai Gowok

Ah...sialan! Padahal aku sudah kenal buku ini sejak Jakarta Islamic Book Fair tahun 2014 lalu! Menyesal-menyesal gak beli saat itu, kupikir buku itu akan sehambar novel-novel dijual murah. Ternyata aku salah, kenapa mesti sekarang untuk meneggang dan mengeras bersama Nyai Gowok. Dari cover buku saya sedikit kenal dengan buku tersebut, bang terpampang di Gramedia, Gunung Agung, lapak buku di Blok M dan masih banyak tempat lainnya termasuk di Jakarta Islamic Book Fair. Kala itu aku lebih memilih Juragan Teh milik Hella S Hasse dan beberapa buku agama, yah begitulah segala sesuatu memerlukan waktu yang tepat agar maknyus dengan enak. Judul Nyai Gowok dan segala isinya saya peroleh dari podcast favorit (Kepo Buku) dengan pembawa acara Bang Rame, Steven dan Mas Toto. Dari podcast mereka saya menjadi tahu Nyai Gowok dan isi alur cerita yang membuat beberapa organ aktif menjadi keras dan tegang, ah begitulah Nyi Gowok. Jujur saja ini novel kamasutra pertama yang saya baca, sebelumnya tidak pe...